Chapter 7

16 5 0
                                    

Suasana di ruang keluarga tersebut mendingin tak ada yang memulai sembarang percakapan apa pun, semua sibuk merenung di dalam pikiran sendiri sendiri, setelah kejadian yang bisa di bilang teror semalam membuat batin mereka gelisah. Tujuan mereka ke situ untuk liburan bukan destinasi teror malam, lamunan mereka kemudian pecah akibat suara bell yang menggema

DING !! DONG !!

  Gempa beranjak dari kursi berjalan ke arah pintu lalu membukanya di hadapan nya berdiri 2 sosok remaja perempuan jika, di kira kira kurasa mereka seusia

"Hallo" sapa salah satu remaja perempuan yang membawa bakul

"E-e hai" sapa balik gempa yag sedikit gugup "siapa ya ?"tanya gempa 

"Oh, aku tetangga baru pindah kemarin, emm ini ada sedikit biskuit buatan ku dan adik ku sebagai perkenalan" ucapnya kemudian menyerahkan bakul yang ia pegang sebelum nya

   Dengan senang hati gempa menerima bakul berisi biskuit itu lalu mempersilakan mereka untuk masuk ke dalam

"Siapa gem"tanya hali

"Ini kak tetangga baru"

"Hallo, nama ku liona ini adikku marsya"tutur remaja perempuan itu dengan lembut dan sopan

"Eh kalau gitu kita pamit ya jangan lupa di makan biskuit nya" ucap marsya menarik tangan kakak nya pergi

  Setelah gempa mengantar 2 perempuan itu keluar semua kini sedang menikmati enaknya biskuit buatan 2 perempuan itu, kalau kata taufan si mending yaya belajar bikin biskuit kayak mereka

   Pagi hari berjalan dengan cepat matahari sudah tepat tegak di atas membuat suhu di bumi meningkat, gempa lelaki manis yang sekarang sedang asiknya berkutik di dapur tapi turunlah makhluk tak  pernah di undang siapa lagi kalau bukan angin muson bin beliung

"Gempa gempa"panggil taufan seolah anak kecil yang ingin manja dengan ibunya

"Apa kak"tanya gempa namun atensi nya tidak teralih dari masakannya

"Izin keluar mau beli snack"tutur taufan mendapat anggukan dari gempa, melihat itu taufan akan siap ngacir namun sudah di panggil gempa lagi

"Kak"

"Apa lagi gem"

"Tolong pulangin bakul punya liona sama marsya ya"

"Oke"

    Kemudian taufan langsung ngacir secepat angin, gempa pun hanya menggeleng gelengkan kepalanya dan melanjutkan aktivitas memasaknya. 

"Gempa"lagi lagi ada manusia yang memanggil gempa, gempa hanya berde'hm' sebagai jawaban

"Kita mau ke luar jalan jalan lo mau ikut"tanya abang tertuanya siapa lagi kalau bukan halilintar

Gempa berpikir sejenak tapi akhirnya menggeleng "tidak usah kalian saja"tuturnya di angguki semua

"Oke kak gemgem bye"

    Sekarang apartemen nomor 105 telah sepi tiada sembarang sosok selain gempa yang baru saja selesai beberes, ia duduk di sofa meregangkan otot ototnya yang kaku. Ia melirik jam menunjukkan pukul 17.30 "kok kak taufan belum pulang ya, yang lain nya juga"batin nya sedikit gelisah

DING !! DONG !!

   Suara bell berbunyi membuat gempa harus membuka kan nya.

   Pintu terbuka menampilkan dua remaja perempuan yang baru ia kenal tadi pagi ya itu liona dan marsya tapi ia mambawa bakul lagi ?, bukankah sudah di kembalikan taufan ?

"Eh liona..marsya ada apa"tanya gempa dengan senyum manisnya

"Enggak kok ini kami nganter biskuit lagi tadi katanya taufan pingin lagi"ujar marsya diangguki liona

"Ih padahal masih lo yang tadi, ini dikasih lagi btw makasih ya"ucap gempa kemudian mempersilakan mereka masuk. Kali ini 2 remaja perempuan itu mau bersinggah agak lebih lama di situ

    Mereka duduk di sofa, kemudian bakul yangada di tangan marsya di serahkan pada gempa "bukalah"tutur marsya dengan smirk yang sulit di artikan

  Gempa hanya kekuk namun akhirnya mengambil bakul itu dan membuka nya tiba tiba

BRENGG

bersamaan di buka nya bakul itu bau tak sedap bercampur anyir menusuk indra penciuman  gempa. Sementara 2 perempuan itu aja memberi isyarat untuk gempa mencoba

   Jika boleh jujur ia sudah berulang kali makan biskuit mematikan yaya tapi baunya tak semenusuk itu. Dengan keberanian gempa mengambil satu biskuit lalu memakannya baru saja sampai menyentuk lidah ia memuntah kan nya kembali rasanya seperti uhh tak bisa di jelaskan

"Kenapa gempa apa tidak enak"tanya marsya memberi senyum yang mengerikan, gempa yang melihat itu sedikit mundur dari kursi nya

"Padahal itu biskuit spesial lo"sahut liona "karena itu terbuat dari daging taufan"ucap liona di sertai seringai psikopat

  Mendengar itu membuat gempa membelalakkan matanya "m-maksudnya"

"Dia bilang ingin membantu membuat biskuit kami jadi...kami turuti"ujar liona puas melihat ekspresi gempa "tenang itu 100 % ori taufan"sambungnya 

Tiba tiba kedua gadis itu berdiri "sekarang giliran mu"ucap marsya berjalan mendekati gempa

"M-marsya m-mundur jangan dekati aku"ucap gempa yang nada bicaranya sudah bergetar hebat sembari mundur selangkah demi selangkah

"Ucapkan selamat tinggal"

"TIDAKKKKK"



.
.
.
.
.
.
.
.
..
.
.
.
.
Tbc

___________________________________

Cowok siapa nih biskuit wk wk

DU APARTEMENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang