Bab 1

19 4 4
                                    

WARNING!! CERITA INI MURNI HANYA FIKSI BELAKA YANG JUGA TERINSPIRASI OLEH PERISTIWA SEJARAH INDONESIA DI MASA LALU. JIKA ADA KESAMAAN NAMA, TEMPAT DAN JUGA HAL LAINNYA, ITU MURNI HANYA SEBUAH KEBETULAN DAN TIDAK ADA UNSUR KESENGAJAAN. DIHARAPKAN KEBIJAKSANAAN PEMBACA DALAM MEMBACA CERITA INI! TERIMA KASIH.



Happy Reading



Drap Drap Drap

DOR DOR

Gema suara tembakan mengudara di seluruh penjuru hutan tersebut. Bersamaan dengan itu, beberapa kilat juga ikut menghiasi langit pada malam tersebut. Tiga orang remaja sedang berusaha untuk menyelamatkan diri dari sana. Salah seorang remaja terpaksa dipapah akibat beberapa luka yang mengakibatkan kondisinya melemah dan tidak sanggup berlari seorang diri.

"Pergilah secepat mungkin dari sini! Biar aku yang mengalihkan perhatiannya!" Ucap seorang remaja laki-laki kepada kedua temannya dengan nada panik

"Apa? Kamu sudah gila ya? Pikirkan juga keselamatanmu! Apa kamu tidak lihat bagaimana dia sangat ingin membunuh kita?" Ucap seorang remaja perempuan yang sedang memapah temannya yang tidak berdaya

"B-bukan kita..." Ucap seorang remaja perempuan yang sedang dipapah yang membuat kedua temannya mengernyitkan dahinya

"Hanya aku... Hanya aku yang diincar olehnya. Tolong tinggalkan aku saja! Lebih baik kalian cepat pergi dari sini sebelum dia datang!" Lanjutnya dengan nada memohon kepada yang lain

"Jangan bicara seperti itu! Ini semua salahku! Aku yang membuat kita semua dalam bahaya akibat dari keegoisanku! Sudah sepatutnya aku saja yang ditinggal di hutan ini untuk menebus kesalahan yang telah Aku perbuat!" Ucap remaja perempuan satunya dengan nada terisak

"Sudahlah, tidak usah menyalahkan dirimu sendiri! Cepat kalian pergi dari sini sekarang! Aku yang akan mengalihkan perhatiannya sementara kalian per-"

DOR!

Belum sempat remaja itu menyelesaikan pembicaraannya, suara tembakan sudah lebih dulu mengenai salah satu anggota tubuhnya. Seketika tubuh remaja tersebut ambruk ke tanah. Melihat hal itu, dua remaja lainnya berteriak histeris ketika menyaksikan peristiwa yang baru saja menimpa teman mereka.

Pelaku penembakan tersebut mendatangi mereka semua dengan senyum menyeringai bak seorang psikopat sambil menodongkan senapan ke arah mereka. Belum puas dirinya dalam melakukan hal keji tersebut, ia pun mengarahkan senapan tersebut ke arah remaja yang sudah tak berdaya dan terkapar di tanah.

DOR!

DOR!

DOR!













Seorang anak remaja laki-laki terbangun di sebuah kamar dengan kondisi yang kaget sekaligus syok atas apa yang baru saja ia alami. Ia baru saja bermimpi sebuah mimpi yang aneh tapi terasa begitu nyata. Semenjak ulang tahunnya yang ke 17, tepatnya dua minggu yang lalu, ia sering sekali bermimpi yang sama setiap harinya. Pola mimpi tersebut selalu sama dengan latar tempat dan suasana yang sama persis. Awalnya, ia berpikir bahwa itu semua hanya mimpi buruk biasa, tetapi akhir-akhir ini mimpinya terasa begitu nyata. Lalu, lamunannya terhenti tatkala terdengar suara ketukan dari arah pintu kamarnya.

TOK TOK TOK

"Andaru, Bangun! Udah jam berapa ini, nanti kamu terlambat!" Ucap seseorang dari balik pintu kamarnya

Ia kenal persis suara itu. Itu adalah suara mamanya yang mencoba untuk membangunkannya agar segera bangun dan bersiap untuk pergi ke sekolah.

Remaja laki-laki tersebut bernama lengkap Andaru Bamantara Sedjodiningrat, ia merupakan anak bungsu dari tiga bersaudara. Ayahnya merupakan seorang Bos dari sebuah perusahaan terkenal di kota tersebut yang bernama Andrean Jonathan Sedjodiningrat, sementara ibunya merupakan seorang ibu rumah tangga yang mempunyai sebuah usaha rumah makan yang sangat terkenal di kota tersebut yang bernama Marina Anastasya. Andaru duduk di bangku kelas 2 SMA akhir di salah satu SMA Favorit di kota tersebut.

Link Of DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang