✦ Attention⚠️
Cerita ini terinspirasi dari cerita Ini_lyuvie, izin ib ya kak! Kalo nggak boleh saya siap menghapus ceritanya!
HAPPY READING
• Aura cahaya dan kegelapan terus bertabrakan di udara membuat getaran di seluruh dunia, suara tabrakan pedang dan kapak terngiang-ngiang yang bahkan bisa memecahkan gendang telinga
Terlihat Noya dengan form malaikat bersayap putih dan Ubi form kegelapan bertarung sengit di langit..
Sedangkan di tanah tergeletak mayat dari kedua pelindung Eclipse yang juga sahabat terbaik Noya yang sudah berlumuran darah..
Tergeletak tubuh Jerry dan Kaira yang saling berpelukan dengan darah segar di sekitar mereka..
"Sudah cukup Ubi! Menyerahlah!" Ujar pria bersurai putih itu yang terus menghantamkan pedangnya ke arah lawannya
"Huh? Menyerah? Dalam mimpi mu Noya!" Jawab pria bersurai ungu yang terus menyerang Pria yang bernama Noya itu
Pertarungan semakin sengit saat keduanya mulai menggunakan sihir lagi dan lagi..sampai
"Aku sudah muak dengan ini..mari kita akhiri saja.." Noya pun menggunakan sihirnya dan mengeluarkan ribuan tombak cahaya yang mengarah ke Ubi
"Hoo? Mau diakhiri? Baiklah! Terimalah ini!!" Ubi memanggil ribuan monster kegelapan yang siap melahap jiwa Noya sampai habis
Mereka menyerang secara bersamaan dan masing-masing serangan mengenai satu sama lain..
Semuanya tiba-tiba senyap..Noya masih merasakan rasa sakit yang sangat sakit tepat di jantungnya..rasanya seperti jiwanya dilahap habis..
ia tergeletak tak berdaya di atas tanah dengan tubuh yang perlahan menghilang dan terbang menjadi Abu..
Noya membuka sedikit matanya..ia melihat orang yang paling ia sayangi di sampingnya..memejamkan mata dengan senyuman..
Noya tersenyum melihat Sean dan Moon di sampingnya..walau sudah tak bernyawa..ia sangat bersyukur bisa melihat wajah mereka berdua sebelum tubuhnya benar-benar hilang...
•
•
•
Huhhh..semuanya benar-benar gelap sekarang..tidak..cahaya menyinari ruangan gelap itu..
Noya membuka matanya dan melihat sekeliling..terang, hangat, dan tenang sekali..
Ia melihat di depannya..disitu berdiri sosok perempuan tinggi dengan surai emas menatapnya dengan senyuman..
"Dewi..kenapa kau disini.." Noya bertanya-tanya
"Aku hanya ingin berterimakasih Noya..dan ingin memberimu hadiah.." Dewi itu menjawab dengan suaranya yang menenangkan
"Hadiah?" Tanya Noya
"Pertama...terimakasih sudah menyelamatkan dunia ini dari kegelapan..kau benar-benar seorang pahlawan..aku yakin..Serunia sangat bangga padamu.." Ujar Sang Dewi..
"Ibu?..huh..ya aku sangat ingin melihat wajahnya yang bahagia sekali lagi.." Jawab Noya
"Mungkin kau akan melihatnya lagi..di kehidupan selanjutnya yang akan ku berikan padamu.." Dewi itu berkata
"Kehidupan selanjutnya? Jadi aku akan ber reinkarnasi?" Tanya Noya
"Bisa dibilang begitu Noya..ku harap kau senang dengan ini..walaupun kau akan melihat beberapa wajah yang mungkin kau benci..ku harap kau bisa memaafkan mereka.."
"Baiklah Dewi..terimakasih untuk selama ini.."
"Sama-sama..nikmatilah kehidupan mu ini..jangan menyia-nyiakan nya.."
"Tentu saja Dewi..sampai jumpa.."
"Sampai jumpa..Noya.."
Semuanya kembali gelap..
•
•
•
Noya merasakan rasa sakit di kepalanya..ia perlahan terbangun..melihat langit-langit yang indah dengan ukiran-ukiran malaikat
"Dimana aku sekarang?" Pikirnya
Ia melihat sekelilingnya..dan melihat wajah familiar di samping ranjang yang ia tiduri sekarang..wajah itu sedang tertidur
"S-Sean?.." Air mata mulai keluar dari mata Noya, ia tidak bisa percaya ia bisa melihat wajah itu sekali lagi
Pria yang ia sebut Sean itu perlahan bangun mendengar suara rintihan tangisan Noya..
"Pangeran?!! Kau sudah bangun?? Syukurlah..k-kenapa kau menangis?" Sean mendekati Noya dan mengusap air matanya
"T-tidak apa-apa..aku hanya ingin menangis.." Jawab Noya
Noya memeluk erat Sean..
Sean merasa heran dengan kelakuan pangerannya ini..
Noya tiba-tiba merasakan sakit di kepalanya lagi, ia memegangi kepalanya
"Apakah kau baik-baik saja pangeran?" Tanya Sean yang langsung memegangi Noya yang kesakitan
"K-kepala ku s-sakit.." Noya merintih kesakitan
"Cepat panggilkan healer atau tabib kerajaan!!" Teriak Sean kepada para pelayan
...
Beberapa saat kemudian seorang gadis bersurai putih memasuki ruangan itu dengan tongkat sihir ditangannya
Noya memang masih kesakitan..tapi melihat wajah gadis itu..ya itu adalah Kaira budak- ehh maksudnya salah satu dari member Eclipse sekaligus pengikut cahaya yang dulunya member Ragnarok..
Gadis itu segera menggunakan sihirnya untuk meredakan rasa sakit sangat pangeran
Rasa hangat mulai menyelimuti tubuh Noya..rasanya sangat tenang, perlahan rasa sakit yang dirasakan Noya menghilang..
"Apakah sudah baikan pangeran?" Tanya gadis itu
"Ahhh..sudah terimakasih.." Jawab Noya
"Syukurlah..terimakasih Kaira, kembalilah ke kamarmu sekarang" ujar Sean
"Baik kakak, aku permisi" Kaira berjalan meninggalkan kamar itu
"Baikla-"
BRAKKK?!
Ucapan Sean terpotong dengan bantingan pintu itu terlihat pria bersurai ungu yang berlari menuju Noya dengan pria bersurai coklat dengan mata hijau di belakangnya
"Ubi?!!" Pikir Noya yang mulai panik karena orang itu bergegas mendekatinya, ia memejamkan mata memasrahkan segala hal dan rasa sakit yang akan ia rasakan selanjutnya
Tetapi..sebuah pelukan mendarat di tubuhnya..pelukan yang begitu erat
"Syukurlah kau baik baik saja adikku!!!" Ujar pria dengan surai ungu itu yang sedang memeluk 'adiknya' dengan erat
"HAHHH??!! ADIK?!!" Itulah yang langsung dipikirkan Noya, apa maksudnya dengan adik?!!
•
•
•
Next!!!
R: Segitu dulu ya untuk sekarang! Ku lanjut lain kali!