CHAPTER 15

499 21 0
                                    


I am sorry, cuma kesalahan teknis. Yang penting niatnya udah baik!

-Azzalea Syafa Lorenza

°°°

Lea membaringkan badannya kesana kemari karena  bosan. Ia langsung menghempaskan badannya untuk duduk dengan raut wajah yang kesal. "Duh! Bosen tidur terus."

Lea melihat kearah jarum jam yang sudah menunjukkan pukul 09:15 WIB. Ia beranjak dari kasur dan bergegas keluar kamar menuju dapur.

Lea menyapa Bi Sumi yang sedang mengiris bawang merah. "Bi."

"Eh, Non Lea! Non, udah mendingan?"

"Iya!"

"Biar Lea aja yang masak," Lea mengambil pisau di tangan Bi Sumi dan mengiris bawang merah perlahan.

"Non istirahat aja, kan masih capek."

Lea tidak memperdulikan ucapan Bi Sumi sama sekali, ia terus saja mengiris ngiris bawang merah. "Apasih Bi! Lea nggak papa, Lea cuma mau masakin makanan kesukaan Bilal."

"Non se-rius?"

"Emang kenapa?"

"Nggak papa, Non!"

Tangan Lea seperti mematung sesaat setelah mendengar ucapan Bi Sumi. Dengan raut wajah sedikit tegas, ia langsung menatap tajam wajah Bi Sumi. "Jangan mikir yang aneh aneh. Lea mau masak cuma buat ucapan terima kasih doang, nggak lebih."

"Hehehe iya, Non!" Bi Sumi beranjak meninggalkan Lea sendirian di dapur.

"Dasar aneh," Lea kembali melanjutkan memasak.

Lea sangat sibuk menyiapkan bahan bahan untuk memasak. Ia juga mengambil bahan makanan di dalam kulkas dan mengeluarkannya satu persatu.

Pertama, ia memotong dan mencuci daging ayam dengan bersih. Setelah semuanya siap, Lea langsung mengambil wajan. Tetapi, ia terlihat sangat kesulitan menghidupkan kompor.

Lea melihat lihat kompor sambil menggaruk garuk kepala yang tidak gatal. "Gimana cara nyalahin kompornya. Gue kan belum pernah masak."

"Bi Sumi main pergi gitu aja lagi," mulut Lea tidak hentinya ngedumel.

Ia berkali kali memanggil Bi Sumi. Tapi, Bi Sumi tidak merespon sedikit pun. Ia kembali menatap ke arah kompornya dari dekat.

"Kok nggak nyala sih," Lea mencoba menghidupkan kompornya tapi tidak mengeluarkan api.

Berkali kali tangannya bermain menekan nekan kompor tapi tetap saja tidak bisa. Hanya tercium bau menyengat yang keluar dari tabung gas dan sedikit kepalan asap.

Hidung Lea mngendus ngendus kesana kemari, mencari cari sumber bau yang belum ia temui titik nya. "Bau apa sih?"

Ia kembali mengotak ngatik kompornya. Tangannya masih terus saja bermain selama beberapa menit.

DUAAARRR

Lea refleks menjauh. Semburan api yang begitu besar keluar dari kompor. Api terus berkobar menyambar semua sisi ruangan. Kedua Kakinya gemetar hebat, dadanya juga ikut sesak.

 Kedua Kakinya gemetar hebat, dadanya juga ikut sesak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Lentara Untuk Zaujaty [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang