Sekolah yang selalu ramai dengan tawa anak-anak, mungkin itu akan berubah menjadi teriakan ketakutan suatu saat.
Rendra dan Zegen di suruh untuk mengantarkan buku ke ruang guru total ada 20 buku paket agar ringan Rendra meminta tolong Zegen, Zegen yang saat itu bosan akhirnya membantu Rendra, Rendra dan Zegen terkenal dengan Sikap mereka yang berkebalikan
Rendra
-ia baik, taat aturan, selalu rapi, rajin, cukup perhatian dan tentu saja Tampan, meskipun begitu dingin namun tetap menyapa teman-teman nya
Zegen
-Berandalan, Perhatian, cuek, tidak menaati aturan,langganan BK dan tampan tentunya ヾ(^-^)ノ
Mereka hanya punya kesamaan Sikap cuek.
Ya,Rendra meskipun Cuek begitu ia sebenarnya menyukai gadis yang selalu berada di mushola dan Perpustakaan sekolah 'Aisyah' gadis berhijab yang sekelas dengan Rendra bahkan tepat disamping tempat duduknya, gadis Blasteran yang ceria selalu bercerita banyak hal, pintar dalam banyak hal, cantik lagi siapa yang gak mau coba?🪄
Setelah mengantarkan buku-buku paket yang beratnya masyaallah itu Rendra sengaja ke Perpustakaan.
Disana sepi Hanya ada satu gadis yang ingin ia temui dan Guru Perpustakaan, Aisyah sedang membaca buku dengan tenang mata yang hitam, kulit putih, hidung kecil,dan bibirnya yang kecil, sekarang ia sedang memakai seragam putih-putih karena Hari senin, Rendra menghampiri Aisyah, Aisyah yang saat itu fokus teralihkan dengan datangnya Rebdra, si laki-laki bermata tajam elang, kulit cokelat, hidung mancung dan badannya yang lebih besar daripada Aisyah, Aisyah menoleh ke arah Rendra yang sedari tadi memandanginya
"Kene loh Ren,ojo ndek kunu ae engko pegel" (Sini loh Ren, jangan disitu terus nanti capek)
Suara Halus Aisyah membuat Rendra sedikit malu sekaligus kaget, Rendra langsung menghampiri Aisyah mereka bercerita banyak hal, momen itu di lihat oleh Guru Perpustakaan Guru itu tersenyum melihat mereka berdua lalu meninggalkan mereka untuk Rapat.
"Tapi.. Aku masih khawatir" Kata Aisyah sambil membaringkan kepalanya ke meja dengan tangan nya sebagai bantal.
"Lek, misal e pean entok surat ancaman koyok ngunu, aku gak pengin kelangan pean" Ucap Aisyah pada Rendra dengan mata berkaca-kaca.
Aisyah Kanzania putri Seorang gadis yang selalu sendiri membuat dirinya tak pandai bersosialisasi apakah perempuan memang harus bisa selalu tersenyum?
Tanya Aisyah pada dirinya ia selalu disalahkan apapun yang terjadi, saat kelas 2 seperti biasa ia di ganggu oleh orang yang tidak menyukai Aisyah dan suatu hari saat ia di bully seseorang datang untuk pertama kalinya menyelamatkan seorang Aisyah, Devandra Rendra Ramadhan Laki-laki yang selalu tak peduli dengan situasi menolong seorang gadis yang selalu menjadi bahan kebahagiaan anak-anak onar, Rendra dengan mudah menghalau para pembully sekolah itu Rendra dengan tatapan dingin bercampur khawatir ia membungkuk dan duduk di depan Aisyah gadis dengan wajah penuh luka dan yang paling dalam adalah goresan dekat matanya meskipun kecil itu pasti sulit hilang Rendra membantu Aisyah berdiri Aisyah mengambil buku-buku nya yang jatuh dibantu Rendra, Rendra membawa Aisyah ke UKS ia mengobati Aisyah disana Aisyah sempat menolak namun Rendra tetap ngotot untuk mengobati nya.
Aisyah duduk di ranjang UKS dan Rendra mengobati kakinya yang ditendang tadi oleh para pembully,
"Lek pean dingunu no iku ngelawan ojo meneng" (Kalau kamu digituin kamu harus lawan jangan diam) Ucap Rendra sambil melingkarkan perban ke kaki Aisyah
"Terima kasih, ini pertama kali nya.. " Satu tetes air mata terharu Aisyah mendarat sempurna di pipi Aisyah, Rendra kaget dan langsung duduk di ranjang disamping Aisyah.
"Ojok nanges he!, engko aku duso!"
Sambil memegang pundak Aisyah Rendra memasang wajah panik dan entah apa yang lucu Aisyah tertawa lepas dan membuat Rendra bingung
"Opo o?, hehe.. Pean malah entok pahala toh?" Ucap Aisyah dengan tawa, itu adalah momen pertama kali mereka bertemu, mereka dekat sejak saat itu tapi tidak terlalu dekat jika didepan teman-teman mereka, dan ada yang bilang jika persahabatan antara laki-laki dan perempuan akan ada perasaan yang tumbuh, itu benar Rendra menyukai Aisyah sejak saat ia menolong Aisyah, Aisyah pun begitu ia juga sangat berterima kasih kepada Rendra, namun entah Aisyah menyukai Rendra atau tidak.
"Hemm,Syah, aku kate ngomong tapi"
(Hemm, Syah aku ingin mengatakan nya tapi) Rendra mengucapkan itu sambil berpura-pura membaca buku
Aisyah menegakkan kepalanya lagi dan menghadap ke arah Rendra
"Opo iku?" (Apa itu?) Tanya Aisyah
"Enggak,gak opo-opo gak sido"
"E alah".
🪄Sepulang sekolah Rendra ia mendorong sepeda nya melewati jalan raya kecil sampai di Sungai ia berhenti, ia memarkirkan sepeda nya dibawah pohon ia melepaskan sepatu dan kaos kakinya, lalu menaruh tasnya disekat pohon yang tidak berbuah hanya berbunga, bunga-bunga berguguran hampir memenuhi sungai, air yang jernih dipenuhi ikan-ikan segar.
Rendra berwudhu di sungai itu
"Sholeh banget" Terdengar suara yang sangat Familiar bagi Rendra.
"Ndang Sholat terus ayok Latihan" Perintah Rendra pada Zegen yang sedang duduk di atas tangkai pohon Zegen turun lalu langsung menyerahkan sesuatu kepada Rendra sebuah kertas yang sudah kusut karena selalu digulung, Suara aliran sungai dan burung-burung bersahut-sahutan menemani mereka berdua.
"Opo iku?" (Apa itu?) tanya Rendra
"Moco en" (Bacalah) jawab Zegen dengan wajah serius
Rendra membaca Surat itu, tulisan yang tak asing itu membuat mata Rendra terbuka lebar Rendra langsung menoleh ke arah Zegen, Zegen sedang berwudhu dan setelah itu memegang pundak Rendra
"Masa awakmu meneng tok?, mas mu wes ngelakoni sing keji, awakmu kudu ngelawan"
Rendra terdiam isi surat itu ia benar-benar tidak tahu harus berbuat apa
'Apa kabar adikku sayang?, apa kau bahagia bersama orang tua itu?, hahaha tentu saja bukan?, kulihat kau sudah besar ya meskipun kau masih SD kelas 6 tidak kusangka kau berhasil membuat orang-orang yang kubayar masuk penjara, hahaha! Bahkan kau bisa menggunakan pistol!?, tidak kusangka anak tidak berguna seperti mu bisa bertarung. Oh ya semoga kau bisa menemukan surat ini, baiklah akan kuberi tahu mari kita bertarung siapa yang lebih hebat?, progress bulan ini:1.Membunuh semua Keluarga Davon. 2.Membunuh keluarga Pemilik stasiun TV yah awalnya aku ingin mengancamnya dulu tapi karena ia menelfon polisi aku langsung membunuhnya, hebat bukan sebenarnya masih banyak lagi, oh ya, kudengar kau menyukai Aisyah bukan?, oh apa aku salah?, jaga dia baik-baik atau dia akan menghilang untuk selamanya
Rendra yang membaca itu langsung khawatir pada Aisyah.🪄
KAMU SEDANG MEMBACA
Eternal happiness
Teen FictionSeorang Kakak seharusnya melindungi adiknya dari bahaya. Tapi tidak dengan dua saudara ini, sang kakak begitu serakah dalam harta ia ingin semua warisan keluarga yang amat besar itu menjadi miliknya, akankah sang adik bisa menghentikan kakaknya? S...