03

755 48 3
                                    

Sudah seminggu semenjak kejadian dimana Naruto mengakui semuanya. Hinata menghilang entah kemana. Entah mengapa Naruto merasa tidak rela jika Hinata meninggalkan dirinya.

Saat itu Naruto dapat melihat Hinata yang hanya menatap dirinya dengan tatapan yang penuh dengan kesedihan dan kekecewaan. Lalu tanpa berkata apapun Hinata meminta untuk diantarkan pulang tanpa mengatakan apapun.

Naruto mengusap wajahnya dengan kedua tangannya. Sekarang ia ingin egois karena masih menginginkan Hinata walau tahu jika Hinata pasti akan menjauhi nya.

"Naru, sarapan lah terlebih dahulu sebelum kau berangkat menuju kantor." Naruto hanya menatap Shion sekilas lalu melangkah pergi menuju lantai satu menuju meja makan.

Shion merasa semenjak dirinya kembali dari Berlin sedikit ada perubahan dalam diri Naruto. Entahlah Shion merasa Naruto menjadi dingin kepadanya. Shion berpikir mungkin sedikit ada masalah di kantor Naruto maka dari itu Naruto bersikap dingin.

Shion pun ikut melangkah menuju lantai satu. Shion melihat Naruto yang sarapan terlebih dahulu tanpa menunggu nya. Ia pun duduk tepat di hadapan Naruto.

"Bagaimana rasanya?"Shion berharap Naruto menyukai masakan yang dibuat nya kali ini. "Hm, enak." Naruto menjawab singkat.

Shion mengangguk "Aku hari ini akan bertemu dengan ibu. Kemungkinan akan pulang sedikit terlambat."

"Hm, berhati-hatilah saat pergi nanti." Naruto menjawab tanpa melihat Shion. "Apakah ada masalah di kantormu?"tanya Shion dengan pelan.

"Tidak ada." Shion menghela nafas dengan kasar. Naruto menjawab dengan dingin. Sebenarnya ada apa dengan pria di hadapan nya.

"Semenjak aku kembali dari Berlin kau tampak sangat dingin kepada ku, apakah aku mempunyai kesalahan?"

Naruto menatap Shion "Mungkin perasaan mu saja." Naruto bangkit dari duduknya lalu memakai jasnya dan membawa tas kerja nya dan melangkah pergi. "Aku berangkat."

Shion menatap kepergian Naruto dengan raut yang kesal. Sial, Shion jadi merasa diabaikan oleh pria itu.

                                   ...

Hinata saat ini berada di apartemen nya sedang berbaring dengan nyaman diatas ranjangnya karena beberapa hari ini ia merasa tidak enak badan. Setelah Naruto mengakui segalanya Hinata merasa dirinya sangat sedih dan kecewa.

Mengapa ia harus jatuh cinta pada pria yang sudah memiliki seorang istri dan mengapa Naruto begitu tega mendekati dirinya saat sudah beristri.

Ia termenung memikirkan masalah ini. Jujur saja ia memang sudah jatuh cinta kepada Naruto. Andai saja pria itu belum menikah pasti akan sangat mudah memulai ini semua.

"Kisah cintaku apa sebercanda itu." Hinata menghela nafas dengan berat. Saat sibuk dengan pikiran nya terdengar suara ketukan pintu. Hinata pun melangkah keluar kamar menuju pintu untuk melihat siapa yang bertamu.

Saat Hinata membuka pintu betapa terkejutnya dirinya saat melihat seorang pria berdiri dihadapan nya.

"N-aruto bagaimana bisa." Hinata terkejut bagaimana Naruto bisa tahu letak tempat tinggalnya sedangkan Naruto waktu itu hanya mengantar sampai parkiran saja.

"Bisa kita bicara sebentar.." Naruto berharap Hinata mau berbicara dengan nya.

"Untuk apa?" Hinata berujar dengan pelan. "Meluruskan semuanya." Ucap Naruto.

Hinata menghela nafasnya dengan pelan lalu mengangguk dan mempersilahkan Naruto untuk masuk kedalam apartemen nya.

                                   ...

Affair Of The Heart [NARUHINA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang