"Sudah kubilang dia kekasihku, kenapa kau sangat tidak percaya." gerutu Axel.
"Aku tidak percaya kau itu tidak bisa dekat dengan wanita manapun selain Aluna dan diriku." jelas Jessica dan Axel menatapnya malas.
"Baiklah tidak perlu berdebat, aku hanya pengasuh Sean jadi anda tenang saja Nona saya tidak tertarik dengan Tuan Axel." ucap Alana santai dan sama sekali tidak tertarik untuk masuk dilingkaran hubungan Axel dan Jessica karena menurutnya merepotkan.
"Bagus jika seperti itu tapi sebentar lagi kau tidak akan dibutuhkan." Jessica menatapnya rendah dan Alana hanya memutar bola matanya malas. "Axel kau berbohong padaku, lihat dia mengaku jika hanya pengasuh Sean saja."
"Aku tidak berbohong dia memang kekasihku, dia saja yang sedang marah jadi tidak mau mengakui. Jadi Jessica jika kau hanya membahas dia siapa dan mengacaukan acara makan-makan anakku lebih baik kau pergi dari sini, anakku butuh ketenangan." Axel terlihat serius, Alana dibuat terkejut kembali dengan pernyataan tuannya itu yang jelas sangat bohong.
"Axel kau tega...."
"Pergi atau aku yang pergi? Jika kau ingin makan pesanlah dan makan dengan tenang." ucap Axel muntlak.
Jessica mengepalkan tangannya dan terlihat kesal dengan cara mengusir Axel, "Aku akan pergi makan bersama dengan wanita asing di keluargamu aku tidak menyukainya!"
Setelah itu Jessica pergi begitu saja, Axel menghela napas kasar dan Sean serta Jacob mengacungkan jempol mereka pada Axel.
"Daddy hebat! Bisa mengusir aunty Jessica." celetuk Jacob dengan senang hati.
"Jacob tidak boleh seperti itu." tegur Alana.
"Biarkan saja Mom, aku tidak nyaman bersama aunty Jessica, kakak-kakakku juga tidak nyaman." jelas Sean polos, ke tiga anak Axel menganggukkan kepala mereka kompak.
Alana bingung harus menanggapinya bagaimana dan Axel terlihat terkejut mendengar ucapan jujur anaknya, dia jadi merasa bersalah karena sering memaksa anak-anaknya untuk dekat dengan Jessica padahal mereka kurang nyaman.
'Maafkan Daddy sayang, Aluna maaf aku tidak bisa menepati permintaanmu aku tidak bisa mencintai Jessica dan yang terpenting anak-anak belum bisa menerimanya jadi ibu mereka.' batin Axel berbicara dengan perasaan yang sakit.
"Kalian sudah selesai makan, ayo kita pulang." ajak Axel dan mereka semua menganggukkan kepala.
Setelah dari restoran serta kedatangan Jessica hari itu Alana melihat Axel kembali jadi sangat dingin padahal waktu itu Alana suka dengan sikapnya yang hangat pada anak-anaknya. Axel bahkan juga mendiamkannya hingga dia berpikir keras apa dia telah membuat sebuah kesalahan.
Hari ini Jessica datang ke rumah dan Alana sebagai pekerja di sana menyambutnya dengan sangat baik meskipun dia mendapatkan tatapan mata tajam yang memuakkan.
"Di mana anak-anak?" tanyanya dengannya dingin.
"Di kamar mereka Nona, mereka semua baru pulang sekolah." jawab Alana sopan.
"Panggilkan mereka." perintahnya dan Alana menganggukkan kepala serta melesat pergi.
Alana memanggilkan semua anak-anak Axel dan memberitahu jika Jessica datang serta ingin menemui mereka, setelah anak-anak turun Alana membuatkan teh sesuai perintah Jessica tentunya, lalu dia akan membuat makan siang untuk semuanya.
"Hallo Aunty." sapa Samara ramah.
"Hallo sayang." sapa balik Jessica dengan tersenyum lembut. "Oh ya aunty membawakan surat terakhir mommy kalian, aunty berharap kalian percaya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Pengasuh Kesayangan Tuan Axel
De TodoAlana Calista seorang wanita patah hati yang dihianati kekasihnya bahkan menjebaknya dalam hutang besar yang harus dia lunasi sendirian, tak lama dia mendapatkan kabar pemecatannya dari tempat dirinya bekerja membuat Alana begitu hancur. Terombang...