Part 19

156 18 5
                                    

"Aku dimana sekarang?" Tanya Kiara ketika melihat ke sekeliling tempat ini.

"Di rumah sakit"

Kenan mendekat ke arah istrinya yang saat ini menatapnya sedikit takut. Mungkin saja dia takut jika kebohongan tentang kehamilannya adalah palsu.

"Kenan kau harus tau yang sebenarnya jika....."

"Aku sudah tau kau tidak pernah hamil, Rachel yang memperlihatkan video pengakuan mu"sela Kenan menatap istrinya yang tidak bisa berkutik. Kenan ingin tau apa alasan yang akan dia katakan kepadanya.

"Benar, ibumu yang menyuruh ku untuk melakukan ini. Dia mengancamku akan menyeret ku ke penjara jika aku tidak menurutinya. Aku adalah salah satu pekerja ketika acara ulang tahun temannya Nyona Bella. Dan saat itu aku tertuduh melakukan pencurian berlian salah satu temannya. Aku tidak ada pilihan lain selain melakukan yang dia minta."

Sepertinya Kenan akan menyeretnya ke dalam penjara karena kasus penipuan. Kiara tidak ada pilihan lain selain melakukan apa yang pria itu inginkan.

"Apa isi kesepakatan kalian berdua?"tanya Kenan yang mulai penasaran.

"Saya akan berpisah dari anda jika sudah berhasil menyingkirkan Rachel. Semua surat-surat sudah ibumu siapkan dan saya akan memintanya nanti. Saya tidak menampakkan wajah saya dihadapan anda lagi. Anda tidak perlu khawatir saya akan datang ketika dipersidangan nanti. Dan saya pastikan kita akan resmi berpisah"lontar Kiara menatap pria itu yang hanya diam saja.

"Nanti kita bicarakan lagi, kau ini baru pulih. Jangan banyak pikiran karena itu akan mempengaruhi kesehatan mu"balas Kenan mengalihkan pembicaraan.

Selang beberapa lama kemudian seorang dokter wanita datang dan memeriksa keadaan Kiara. Untungnya tidak ada luka yang serius di kepala Kiara. Tetapi dokter menyarankannya untuk rawat inap sehari"Sebaiknya malam ini dia dirawat di rumah sakit ini." Kata dokter itu sebelum pergi meninggalkan mereka berdua.

Malamnya seorang perawat datang dengan membawakan beberapa makanan untuk Kiara. Tetapi Kiara belum mau makan karena masih memikirkan yang akan terjadi nanti. Kenan pasti akan membalas semuanya setelah tau kalau dirinya sudah ditipu.

"Semuanya sudah hancur bahkan sebelum di mulai. Bagaimana aku bisa membalas kematian ayah dan ibuku" Batin Kiara menatap langit-langit di kamarnya.

Sedangkan disisi lain Kenan sedang menelepon seseorang di depan ruangan istrinya. "Saya minta jangan ada kekurangan di sana. Saya ingin pesta itu terlihat sangat megah dan membuat semua undangan iri nanti" Tegas Kenan sebelum teleponnya dimatikan.

"Tenang saja pak saya yakin anda puas dengan kinerja kami"

Telepon mereka terputus sampai di sana. Kenan menatap istrinya yang saat ini sedang berbaring di ranjangnya. Dengan tersenyum pria itu masuk ke ruangannya seraya melirik makanan itu yang belum di sentuh.

"Kau belum makan"

"Aku belum lapara" Jawab Kiara.

Kiara tersentak saat pria itu mengambil makan itu dan kemudian ingin menyuapinya. "Tidak perlu aku bisa sendiri"

"Kiara pasti tangan mu masih sakit karena terjatuh tadi. Biar aku yang menyuapi mu"

Dengan terpaksa Kiara langsung mengunyah makanan itu. Kenan begitu sangat telaten dalam menyuapi istrinya yang sakit ini. Hingga tak terasa makanan di piring itu sudah mulai habis. Pria itu kembali meletakkan piring itu ditempat awalnya.

"Kenan bolehkah aku meminjam ponselmu"

"Untuk apa?" Tanya Kenan heran.

"Aku akan memberi tahu Luna jika aku akan tinggal di sana"

After Merried (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang