Typo.
Vote dulu lur, matursuwon.__________________________
Selamat membaca.
____________________________Koridor sekolah masih terlihat beberapa siswa berlalu lalang, bel masuk belum berbunyi, membuat sebagian masih ada yang belum datang ataupun berkeliaran di luar kelas. Seperti Antares dan Darga saat ini yang sedang berjalan di sepanjang koridor.
"Gimana ceritanya, lo sama bang Geska bisa di apartemen?" Tanya Darga yang sangat ingin tau.
"Gue kemarin gak ngajak dia, gue ngajak kak Asya buat dateng aja ke apartemen. Terserah mau ajak siapa, tapi yang datang malah Geska sendirian."
"Dia nawarin tubuhnya ke gue, lumayan kan, candu juga," sambung Antares sembari menyeringai ke arah Darga yang terkejut.
"Jadi, lo sama dia udah ngewe?" Tanya Darga yang dibalas anggukan.
"Gila! Dia nawarin dirinya biar lo gak deketin kak Asya?" Tanya Darga lagi.
"Hm, lebih tepatnya simbiosis mutualisme. Gue boleh deketin Asya asal gak nyentuh tubuhnya, sebagai gue jadiin Geska sasaran nafsu dan gue udah bilang bakal bantu dia pacaran sama aa' Celvin. Geska pengecut terlalu pengecut!" Penjelasan Antares itu mampu membuat Darga membelalakan matanya.
"Lo bantu dia buat pacaran sama aa'?!" Sedikit tersulut karena kekasihnya ikut terseret.
Antares mengernyit, menatap Darga yang meninggikan suaranya. "Kenapa?"
"Celvin pacar gue!" Sayangnya kalimat itu hanya bisa Darga ucapkan di dalam hati.
"Serius mau bikin dia pacaran sama aa'? Nanti lo gak diperhatiin aa' lagi mampus!" Ujar Darga berusaha menjadi kompor agar Antares berubah pikiran.
"Tenang aja, kalaupun nanti mereka jadian, gue masih bisa bikin aa' gue itu lebih perhatian ke gue daripada Geska, pake cara gue sendiri." Antares tersenyum sinis dengan satu tangan yang bertengger di pundak Darga.
Menghela napasnya dengan kasar, Darga memilih memalingkan wajahnya menahan kesal.
"Gwenchana..... Gwenchana, Ga....""Heh! Lo kenapa, sih?!" Teguran Antares membuatnya tersentak dan menoleh sembari menggelengkan kepalanya dengan cepat.
"Lo sakit?" Antares menempelkan punggung tanganmya pada kening Darga untuk memastikan suhu tubuh sahabatnya itu.
"Gwenchana, gwenchanayo....."
Jawaban Darga itu membuat Antares berdecak. "Sok-sokan koriyah!"
"Eh, malam itu lo jadi keluar?" Tanya Antares yang membuat tubuh Darga menegang.
"Jadi, ya? Kemana? Sama siapa lo? Gak keluar ke tempat aneh-aneh, kan?" Pertanyaan runtut Antares layangkan saat Darga tidak kunjung menjawab.
"Gak ke tempat aneh-aneh, Res. Gue cuma ke tempat makan aja," balas Darga sedikit merilekskan tubuhnya.
"Sendirian?" Tanya Antares, lagi. Darga hanya membalasnya dengan anggukan. Tidak mau ambil resiko jika dia mengatakan pergi bersama dengan Celvin.
"Darga!" Panggilan seseorang mengalihkan pandangan keduanya. Antares menatap datar pemuda yang memanggil nama sahabatnya itu, sebut saja Zizan.
"Eh, kenapa kak?" Tanya Darga.
"Hari ini sibuk gak?" Tanya Zizan dengan gaya menggaruk belakang telinga karena malu. Sudah lama Zizan menyukai Darga, karena menurutnya Darga itu mempunyai daya tarik tersendiri.
"Waduh, hari ini gue masih ada kerjaan osis, kak." Tentu saja Darga menolaknya secara halus, tidak ingin memberi harapan pada kakak kelasnya itu.
Raut wajah Zizan tampak kecewa, namun kembali memasang senyumnya pada Darga. "Yaudah, gak papa. Lain kali aja." Zizan mengulurkan tangannya untuk mengacak rambut Darga kemudian melangkah pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
KETOS VS PRESBEM ✔️
Novela JuvenilSQUEL CANDRAMAWA KELABU GEN 2 - REVOLUSI INDOMILO Antares, si KETOS yang tidak menyukai Geska, PRESBEM di Universitas yang masih satu yayasan dengan Sekolahnya. Ia tidak suka karena Geska itu selalu dekat dengan kakaknya, meskipun dia tau bahwa Gesk...