Third Pov*
Langit mendung dan hujan pun turun, setelah pasukan Ravenna berhasil menguasai seluruh bagian kota Aldelford, pasukan yang baru datang menangkap semua orang-orang penting seperti Demigurd, memenjarakan mereka di kastil penjara yang pernah Ravenna tempati.
Saat ini Ravenna juga sudah memakai seragamnya lagi dengan normal tanpa perlu menyembunyikan seragamnya, terlihat beberapa helikopter pengangkut ringan maupun berat, mendarat lalu menurunkan logistik dan tentara, untuk mendirikan pangkalan di kota.
Ketika Ravenna hendak istirahat sebentar, dia melihat ada helikopter CH-53K yang mendarat di lapangan, angin kencang helikopter itu membuat beberapa warga asli kota yang penasaran terpental ke belakang, dan terkejut dengan angin yang kencang itu.
Hanya para Tentara dan Ravenna yang tidak terpengaruh, saat Helikopter mendarat sempurna, kemudian dari dalam helikopter. Keluarlah seorang perwira wanita yang merupakan pemimpin Pasukan khusus Divisi SS, dia berambut Perak keunguan sebahu, pupil mata kuning meas, dan didampingi oleh dua tentara bersenjata lengakap, dan Ravenna menamainya Lyra Ilsadora.
"Maaf atas keterlambatan saya yang Mulia, saya juga sudah membawakan anda koki terbaik kita, untuk menyiapkan makanan terbaik untuk anda, dan." Dia berkata dengan rasa penyesalan, dan nenundukan kepalanya.
"Senang rasanya bisa bertemu anda kembali yang Mulia." Nadanya berubah menjadi kelegaan dan memandang Ravenna.
"Tidak perlu meminta maaf Komandan Lyra, saya tahu kalian sudah berusaha secepat mungkin untuk menjemputku. Dan saya juga senang karena bisa segera pulang." Ucapnya sambil melihat koki yang sudah mulai memasak di tenda, lalu Ravenna terpikir sesuatu, dan bertanya ke Lyra
"Lalu Lyra, bagaiman kondisi Empyrea?" Ravenna bertanya sambil memberi tanda agar mereka berdiri, Lyra kemudian menjawab.
"Kondisi Empyrea baik-baik saja Yang Mulia, namun negara Empyrea baru saja di landa gempa dengan kekuatan 7,5 SR pada pukul 8:14 kemarin." Ravenna mendengarkan dengan seksama.
"Apakah ada hal darurat lainnya?" Kata Ravenna, dan Lyra menjawab sambil melihat informasi di tablet nya.
"Iya Yang Mulia, ada beberapa masalah akibat gempa kemarin, dan kita saat ini akan segera mengalami krisis pangan, dari hilangnya negara pemasok bahan pangan. Sehingga saat ini kami sedang merencanakan untuk mencari atau pun berdagang dengan negara lain di wilayah baru ini." Katanya dengan melihat tablet yang di bawanya.
"Dan juga karena ini adalah dunia Baru, para Menteri memutuskan mengirim Tim Ekspedisi untuk mencari sumber daya baru yang belum di klaim oleh siapa pun, seperti Batu Pyrit." Setelah mendengar penjelasan Lyra, Ravenna meletakan jarinya di bawah dagu, lalu berpikir.
"Apakah mereka sudah menjalankan rencana mereka?" Tanya nya
"Belum yang mulia, mereka masih menunggu persetujuan dari seluruh menteri. Dan setelah mereka mengetahui keberadaan anda, mereka juga menunggu keputusan dari anda." Jawab Lyra.
"Apakah dalam rencana mereka, juga ada pengawalnya?" Tanya Ravenna.
"Mereka hanya di kawal oleh squad elit, karena kami menganggap mengirim mereka sudah cukup untuk melindungi tim ekspedisi." Lyra lalu melihat Ravenna yang tengah berpikkr.
Ravenna merasa kalau mengirim pasukan elit itu belum cukup, untuk melindungi mereka dari dunia fantasi, yang di penuhi oleh binatang liar, dan hewan mistis.
"Lyra segera beritahukan mereka untuk menambah minimal 1 extraordinary untuk melindungi tim ekspedisi. Jika mereka bertanya, beritahu saja ini perintahku." Ravenna berkata dengan tegas sambil tetap menatap langit mendung.
YOU ARE READING
Veteran Soldier Went To Another World And Became A [Ruler]
AcciónSeorang veteran muda, yang bernama Hanibal, harus pensiun dini akibat luka parah yang di alaminya. Membuat dia tidak bisa kembali ke dalam militer. Dan dia mulai menjalani hidup bagaikan rakyat biasa. Hidupnya berjalan normal, berhasil menemukan pe...