26. Karma?

91 11 0
                                    


??? POV

"Ugh.... Kepalaku...."

Pusing....


Tubuhku... Rasanya berat...


Aku... Tunggu...



Siapa aku???





"Kaguma?! Kakak! Dia mulai sadar!"


Suara itu...


Suara gadis itu... Terasa familiar...



Tunggu... Kaguma?



Ah, iya... Aku ingat sekarang...



"Tak ku sangka kau bangun secepat ini, Phoenix."



Itu namaku... Kaguma Phoenix


Tapi siapa pria itu?


Suaranya tidak asing...


"Hmm... Kurasa terlalu dini bagimu untuk bangun sekarang. Kembalilah tidur. Adikku akan tetap di sampingmu ketika kau bangun lagi"

Aku merasa seseorang mengelus rambutku, dan satu orang lainnya dengan tangan lebih kecil memegang tangan kiri ku.

Kurasa tangan sang kakak lah yang ada di kepalaku dan gadis itu yang menggenggam tanganku.

Menikmati belaian lembut itu, aku pun melupakan rasa sakit ku dan kembali tidur.

=======

Sekali lagi kesadaran ku kembali. Kali ini aku tidak merasakan rasa sakit seperti sebelumnya, namun tubuhku terasa aneh.

Seperti ada sesuatu yang tidak seharusnya kumiliki, tapi ada didalam diriku.

"Oh, kau sudah bangun?"

Mendengar suara itu, aku langsung berusaha membuka mataku. Namun langsung menutupnya kembali karena terlalu silau.

"Aw..."

"Buka matamu pelan-pelan. Biarkan matamu terbiasa dulu sebelum membuka mereka lebih lebar."

Menuruti perkataannya, aku perlahan membuka mataku kembali. Perlahan namun pasti aku mulai bisa melihat bayangan seseorang berambut cokelat yang berdiri di sebelahku.

"Doc....?"

Dia tersenyum. Itu bukan senyuman yang biasa dia pakai dan aku tidak tahu apa arti dari senyuman itu. Tapi anehnya, aku sama sekali tidak merasa itu buruk.

"Kau tau betapa beruntungnya kau? Kau beruntung aku lah yang menemukanmu, dan bukan para hero itu."

Dia memberikanku sebuah botol air.

"Minumlah terlebih dahulu, kau sudah pingsan untuk beberapa hari."

Mendengar itu membuatku sadar kalau tenggorokan ku terasa kering dan sakit setelah mengatakan satu kata tadi.

Aku pun menerima botol yang dia berikan dan langsung meminumnya habis tanpa peduli apakah ada sesuatu yang ditambahkan kedalam botol air itu.

"Jadi, apakah kau sudah siap untuk mendengarkan tentang kondisi mu saat ini?"

Sebenarnya aku masih bingung dan sedikit ragu, tapi aku tetap mengangguk menanggapi pertanyaannya.

"Pertama-tama, apa yang kau ingat apa yang terjadi sebelum kau terbangun disini? Atau apa yang terjadi yang menyebabkan kalian mengalami kecelakaan?"

Aku mengangguk.

"Kami melakukan ekspedisi ke bulan, namun jaringan komunikasi yang menghubungkan kami dengan Nova entah bagaimana terputus.

Meski ga bisa menghubungi bumi, kami memutuskan untuk melanjutkan ekspedisi kami dan mendarat di bulan dengan selamat.

Disana kami berhasil mendapat apa yang kami incar, sebuah ore yang sebelumnya kami temukan didalam meteor. Lalu setelah itu kami memutuskan untuk kembali ke space station dan pulang.

Setelah tiba di space station, kami berpencar untuk menjalankan tugas kami masing-masing, dan aku ditugaskan di bagian engine.

Disana aku merasa mendengar suara seseorang tertawa sebelum mendengar suara ledakan keras dari salah satu bagian space station. Dan setelah itu ingatanku buram...."

"Hmmm, menarik. Itu mungkin menjelaskan tentang apa yang aku temukan selama kau pingsan."

"Memangnya apa yang doc temukan?"

"Tubuhmu terpapar radiasi yang cukup kuat yang menyebabkan sel didalam tubuhmu mati sedikit demi sedikit."

Perkataannya membuatku shock berat. Akankah aku akan mati dalam waktu dekat?

"Tapi kau tak perlu khawatir soal itu lagi, aku sudah mengatasinya. Aku menemukanmu tepat setelah aku menciptakan serum regenerasi dari serum super soldier yang Xayon ciptakan sebelumnya."

"Serum regenerasi?"

"Ya. Kau tau kan soal potion regenerasi? Bayangkan saja kau memiliki efek potion itu, tapi lebih lemah namun tidak memiliki batasan waktu."

"Itu... Sedikit terdengar overpowered."

"Itu tidak seberapa dibandingkan jika itu digabung dengan serum yang satunya. Namun itu kita bahas dilain waktu saja, ada sesuatu yang aku harus kerjakan."

Doc. Otc beranjak pergi setelah mengelus kepalaku dan Nova (yang ternyata masih tidur dengan kepalanya berada di pojok kasur yang ku tempati).

"Oh iya sebelum aku pergi, ada satu hal lagi yang ingin aku beritahukan."

Dia berbalik, menatap mataku dengan ekspresi serius.

"Efek radiasi yang kau miliki bukan hanya menimbulkan efek negatif, itu juga memberikanmu kemampuan untuk menciptakan api. Itu saja untuk sekarang."

Dia pun akhirnya benar benar pergi meninggalkan aku dengan isi kepalaku yang berantakan.

Apakah ini karma bagiku? Namun apa yang kulakukan yang membuatku mendapatkan kutukan ini?

=========

Done
16 Jul 2024
To be continued....


Hueeee, sorry lama ga upload. Sibuk sama urusan real life mulu....

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 16 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Aku?! Hero?! Mimpi Lu! || Brutal Hero AU ||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang