🌹{My Baby}🌹

23 6 0
                                    

°

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


°





°





°





•____________________•

Cinta terbaik adalah saat kau mencintai seseorang yang membuat akhlak mu makin indah, jiwamu makin damai, hatimu makin tenang. Dia tak hanya ingin bersamamu didunia, tapi berupaya agar bersamamu di syurga-Nya.
•____________________•











"Bubuuu, Bubu imana?" Teriak Mora yang berlari mencari Bubunya di sekeliling mansion.

"Bubu imana"

"Bubuuu"

Mora terus berlari mencari keberadaan Kayfa. Gadis cilik itu berlari sambil membawa boneka doraemon sedang di pelukannya.

"Bubu yuhuuu" Tak Henti - hentinya Mora meneriaki sang Ibu.

Samar - samar Mora mendengar suara orang kesakitan. Kaki kecil gadis itu di ayunkan ke halaman belakang mansion.

Mata belonya membola saat melihat Kayfa kesakitan sambil memegang perutnya. "BUBUUU" Mora pun berlari ke arah Kayfa.

"Bubu, Bubu enapa?" Air mata gadis itu meluncur kala melihat Bubunya kesakitan.

Kayfa mengulas senyum walau sedang sakit. "Sa... Sayang, ambilin handphone Bubu Sayang di ruang tamu, telpon Buba kamu." Kayfa membuang dan menarik nafas perlahan.

"Hiks, Bubu sabar ya. Dede ambil dulu" Dengan cepat, gadis kecil itu berlari memasuki mansion.

Di mansion memang hanya ada dirinya dan Mora. Tari dan Asia sedang ke pasar untuk membeli bahan dapur yang memang sudah kosong, sedangkan Ray sudah kembali bekerja.

Ntah mengapa hari ini perutnya sangat mulas. Rasanya mulas dan sakit, seperti akan melahirkan. Tapi, saat mengecek ke dokter, beliau berkata minggu depan atau lusa Kayfa akan melahirkan, dan kini...

"Akhhh" Lirih Kayfa yang sudah tidak kuat walau berjalan.

"Ya, Allah tolong selamatkan bayi hamba" Pintanya.

Tangan gemetar Kayfa mengelus perutnya yang semakin sakit. Ia memejamkan mata sambil beristighfar.

"Bubaaaa" Teriak Mora di sebrang sana.

"Waalaikum salam, Dede biasakan salam ya?" Ucap Ray di sebrang sana.

Mora hanya mengangguk. "Bubaa, hiks... Bubu,"

Takdir KayfaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang