~AIFA NANSA ARAYA~

3 0 0
                                    

           Ombakny sangat kencang untuk di lawan,duniany gelap tak bersinar,sedikit cahay yg mendekat dan akhirnya menghilang,ia terjebak dalam kesendirian,tak satupun seseorang yg melihatnya. ia terus saja mencari jalan keluar,tapi tetap tidak ia temukan, semakin dalam ia mencari ,yg ia temukan hanya lah sebuah rasa sakit,sejak kala itu ia tahu bahwa menerima kenyataan adalh solusinya.

  "berhentilah berharap dan jadi lh diri sendiri, untuk ap mempedulikan omongn orang lain, apakau tidak bisa hidup tanpa pemikiran baik org lain, ha?" ribut benak seorang gadis yg slalu berusaha mengukir senyum nya dia antara bersiknya isi kepala saat di depan bnyak orang.

"oh iya fa,dia nanyain elu kemarinn,lu g ad niatan gitu buat repon?"tanay salah seorang gadis yg berada diantara kerumunan yg sama seperti aifa "jgn cuek faa......mana tau kesempatan lo kan buat g jadi jomblo "tutur gadis itu kembali.gadis yg di kenal dgn nama aifa itu hanya fokus mengaduk minumannya bersmirk,salah satu dari mereka terlihat faham akan ekspresi yg di pakai aifa sekrang, berusaha mengubah topik dan meninggalkan topik tersebut.

-kringgg- 
bunyi bel itu membuat seluruh siswa-siswi berbondong keluar melangkah menuju gerbang
"balikk guysss"ujar salah seorang gadis yg sangat paham dengn kepripadian aifa seraya meerangkul pundak aifa yg tengah membereskan bawaannya "sabarrr anjingg,g liat ap gw lagi ngapain,ha?"kesal aifa mejauhkan tgn gadis tersebut,gadis terdiam memanyunkan bibirnya dan melirik sipit ke aifa"U bisa g sih jgn kasar-kasar sama I,niat I kan baik ngajak U pulang barengg"ujar gadis itu memelas seperti kucing yg meminta makan kepada tuannya,sonta aifa   menoleh memberi tatapan jijik mendengarnya "what are you fucking do it?" ujarnya sedikit menekan beberapa kalimat ,tapi gadis itu kembali memelas seakan2 dia cock dgn penampilannya saat ini"ouh fuck,lu habis main ama siapa sih,bikin logat jijik begitu"seraya menoyor kepala gadis tersebut,"ya kann I ......"ucapan gadis itu terpotong saat aifa menempelkan sebuar gundukan 1 roti kedalam mulutnya"diem dh,ayo cabut"uajrnya seraya menarik tgn gadis tersebut.

di halte itu sudah bnyak warga menunggu urutan bis selanjutnya,aifa melihat risih dgn keramaian tersebut "fa,ini pasti padet, nunggu yg satuny lagi aja kali yak"ajak gadis itu sambil mengunyah roti nya,aifa mengangguk sambil memberikan pandangan risih ke halte tersebut, lalu mereka duduk di sebuah bangku jalan yg  tidak jauh dari halte ,sambil menungu...... aifa memasang earphone di telinganya "hmm" seraya menyodorkan sebelah earphone ke pada gadis disampinya.
"lagu apa?"
"mau gaa?!"
"iyaaaa dah ah!,emsoi muuulu, heeeran gwe"ketus gadis itu seraya mengambil salah satu earphone dari tgn aifa,suasana menghening saat lagu mulai diputar.
"ren' panggil aifa seraya menyandarkan kepalanya ke badan bangkuk,
"hmm"jawabny tanpa tolehan dgn posisi yg sama dgn aifa 
"jauhin gw dari bocah sialan itu yak"
"bocah yg manaa?"
"yg di maksud si rama tadi"
"emang lu tau orangnya?"menoleh ke aifa seraya melepas earphone nya
"yaa.... lu pasti tau kaaann,y udah lu jauhin aja gua dari dia"
"ga kepo apa"
"gunanya?"tanya aifa balik
"yaaa sekedar pengen tau aja gitu loh faa"
"g mau d tanggepin yaa ga usahh,cmn kn siapa gitu,biasany org tu pengn tau klu tiba2 ad yg kepoin dia"sambung syrean
aifa menoleh "truss"
"iya dah ntr gw was-was in" ujar syrean pasrah kembali memasang earphonenya
selang beberapa menit kemudian tak lama waktu mereka menunggu,bis yg dinanti-nanti akhirnya tiba,sangat kebetulan sekali bis itu tidak kala ramai sehingga mereka mendapati kursi kosong,walau dudk mereka tidak bersampingan selagi bluetooth masih terkoneksi posisi tempat duduk mereka tidak lah penting.

       Aifa dan syrean sekrang sedang menduduki bangku 3 SMA,mereka adalah teman sebangku sejak 5 tahun yg lalu,posisi rumah mereka tidak bersampingan tetapi masih satu pekarangan dalam sebuah komplek,keluarga mereka juga tidak terlalu sering berbincang karna posisi keluarga aifa memang sedikit mempunyai waktu luang,dikarenakan anak mereka sangat dekat,keluarga mereka mulai mengetahui satu sama lain.yahh aifa juga bukan typical anak yg selalu berkunjung kerumah temannya untuk bermain atau menginap karna dia lebih suka menyibukkan dirinya didalam kamar,tapi saat aifa sudh mulai suntuk dengan aura kamar nya,lebih sering saat di malam hari aifa keluar mencari udara segar,jika waktu tidak begitu larut aifa akan mengajak syrean mengelilingi kota tanpa tujuan dan itu sangat jarang terjadi, ia juga tidak berani terlalu sering membawa syrean berjalan keliling kota hanya mencari udara segar ,karna ia juga peduli pandangan org tua syrean terhadapany,ia khawatir jika terlalu sering membawa syrean keluar malam akan memunculkan pikiran negatif kpd org tua syrean tentangny.tak jarang juga aifa mengajak syrean berkelana saat wekeend,karna dlam pandangan aifa syrean tidak terlalu banyak berbicara dan paham atas prilaku aifa yg kasar

"fa"panggil syrean yg melangkah keluar bis di belakang aifa"hmm"respon aifa tak menoleh melanjutkan langkahnya
"minggu ni kemana?"
"nimbrung paling"
"dih,ama siapa?ikutt"ujar syrean antusias
"ama kasur.....mau?"
"yee......anjing lu"ketus syrean kesal seraya memukul bahu aifa 
"eh minggu ni lu bneran g kamana2 kan?gw mauu...."kalimat syrean terhenti saat langkah aifa terhenti,syrean sedikit mengintip,terlihat raut wajh aifa yg memasam  menatap layar hp nya"gak papa lu fa?"tanya syrean menepuk bahu aifa "huuh....biasa lah"seraya menyimpan handphonenya kedalam saku roknya dan melanjutkan langkah,syrean hanya terdiam mengerti kondisi aifa saat ini.

biasa lah"seraya menyimpan handphonenya kedalam saku roknya dan melanjutkan langkah,syrean hanya terdiam mengerti kondisi aifa saat ini

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

 pesan itu berasal dari seorang  ibu yg tinggal berjarak jauh dengannya

setibany dirumah, aifa memasuki kamar dan menaruh tasnya di atas meja lalu segera menenggelamkan wajahny di antara kasur dan bantal,begitulah aifa hidup dalam kelurga yg terpisah,tak banyak harapan dan tak banyak tuntutan ia hanya merasa bahwa dirinya hanya lah sebuah bala bantuan saat seseorang memerlukannya,dikala ia tak dibutuhkan lagi entah kapan ia akan dibuang ,ia sudah memperkirakan segalanya,cukup hidup dan jalani terima kenyataan,walau tak ada yg menginginkan mu,hiduplah dgn rasa peduli terhadap dirimu sendiri.



askjaskjaskj,ini pertama kaliny aku up😣 ,maaf ya klu bahasany kurang di pahami and makasih udah mampir😊 ,sebenanrnya aku masih ragu buat up tapi apsalahny untuk mencoba xixixi.    biasanya aku cmn nulis dibuku,itupun 3 tahun yg lalu,trs aku berenti karna emg g ad muncul ide lagi hehehe,trs nth knp seketika idenya muncul lagi,karna kepala aku berisik jadi aku coba buat up deh karna klu ditulis pasti ga d yg baca😔trs aku juga mager megang pena😅like and coment ya... buat masukan biar aku cemungut ngelanjutinnya 😉

           thankyuu zeng zengg 🤗 ,lopyuu muahh😘









You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: May 23 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

TRUST ISSUEWhere stories live. Discover now