Chapter 17 - Those Who Advance to the Final Round

1 0 0
                                    

Setelah sekian lama menanti dengan penuh antusias, akhirnya babak semifinal yang ditunggu-tunggu dimulai. Hanya segelintir peserta yang berhasil melangkah sejauh ini, membuktikan kemampuan dan ketangguhan mereka dalam setiap tantangan yang dihadapi. Nama-nama yang kini bersinar di panggung semifinal adalah Asahi, Guphie, Asta, dan Lisa. Masing-masing dari mereka telah melewati rintangan yang luar biasa, menunjukkan bakat dan determinasi yang mengesankan.

Kini, mereka akan bertarung satu lawan satu, mempertaruhkan segalanya untuk mendapatkan tiket emas menuju babak final. Setiap langkah, setiap keputusan, dan setiap gerakan akan menentukan nasib mereka dalam kompetisi ini. Siapakah yang akan bertahan dan melangkah ke final? Saksikanlah pertarungan epik ini, di mana hanya yang terbaik dari yang terbaik yang akan keluar sebagai pemenang. Babak semifinal telah dimulai, dan perjalanan menuju kejayaan semakin mendekati puncaknya.

Setelah sekian lama menanti dengan penuh antusias, akhirnya babak semifinal yang ditunggu-tunggu dimulai. Hanya segelintir peserta yang berhasil melangkah sejauh ini, membuktikan kemampuan dan ketangguhan mereka dalam setiap tantangan yang dihadapi. Nama-nama yang kini bersinar di panggung semifinal adalah Asahi, Guphie, Asta, dan Lisa.

Masing-masing dari mereka telah melewati rintangan yang luar biasa, menunjukkan bakat dan determinasi yang mengesankan. Kini, mereka akan bertarung satu lawan satu, mempertaruhkan segalanya untuk mendapatkan tiket emas menuju babak final.

Pertarungan pertama adalah antara Asahi dan Guphie. Asahi, dengan gaya yang tenang namun mematikan, melangkah ke arena. "Aku sudah menunggu momen ini, Guphie. Ayo berikan yang terbaik!" tantang Asahi dengan senyum penuh percaya diri.

Guphie membalas dengan semangat yang tak kalah menggebu, "Kau akan melihat kekuatanku yang sebenarnya, Asahi. Bersiaplah!" 

"Aku nantikan itu Guphie ..." ucap Asahi sambil tersenyum.

"Tak ku sangka aku akan melawan orang sepertimu ..." ucap Guphie.

Asahi hanya tersenyum, kemudian pertarungan mereka berlangsung sengit, dengan serangan demi serangan yang penuh strategi dan kekuatan. 

"Sungguh hebat Guphie ... ayunan pedang mu sungguh memukau ..." ucap Asahi sambil menangkis banyak serangan dari Guphie.

Guphie memutar pedangnya dengan kecepatan luar biasa, menciptakan bayangan yang hampir mustahil diikuti dengan mata telanjang. "Terima kasih, Asahi. Tapi ini baru permulaan!" serunya sambil melancarkan serangan beruntun yang memaksa Asahi mundur beberapa langkah.

Asahi tetap tenang, mengatur napas dan mengamati setiap gerakan Guphie dengan cermat. "Kau benar-benar lawan yang tangguh, Guphie. Tapi aku belum mengeluarkan seluruh kekuatanku," jawab Asahi dengan suara tenang namun penuh determinasi. Ia mengubah posisi kuda-kudanya, menyiapkan serangan balik.

Tiba-tiba, Asahi melesat ke depan dengan kecepatan kilat, melakukan serangan yang terlihat seperti satu serangan namun dalam kenyataannya terdiri dari beberapa tebasan cepat. Guphie dengan sigap menangkis, tetapi beberapa serangan Asahi berhasil menyentuh bajunya, meninggalkan goresan kecil. "Apa kau merasakannya? Ini kekuatan sebenarnya dari Asahi," ucapnya dengan nada tenang namun penuh ancaman.

Guphie tersenyum, merasakan adrenalin yang memuncak. "Begitu ya? Kalau begitu, aku juga tidak akan menahan diri lagi." Guphie mengumpulkan energi di sekelilingnya, menciptakan aura yang menyala-nyala. Ia melompat ke udara, melakukan serangan dari atas dengan kekuatan penuh, mencoba memanfaatkan momentum untuk menghancurkan pertahanan Asahi.

Asahi mengangkat pedangnya, menerima serangan tersebut dengan kekuatan yang setara. Tabrakan antara dua energi besar membuat arena bergetar, debu-debu beterbangan ke segala arah. Penonton terdiam, terpukau oleh kekuatan luar biasa yang dipertontonkan kedua petarung.

Reincarnator From the Past Alternative [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang