16. tempat tujuan.

122 14 0
                                    

Setelah melalui beberapa jam perjalanan akhirnya kelompok 1 tiba di tempat tujuan, bus pun berhenti.

Guru memberi tahu mereka bahwa sudah sampai, tetapi ada 2 murid yang tak memperhatikan karena tertidur.

"Psttt! Vel! Marvel! Bangun dongo!" Bisik orang yang duduk di bangku belakang marvel dan Giselle.

"Woy!"

Orang itu mencolek colek bahu marvel, berharap temen kelasnya itu segera bangun dari tidurnya.

Giselle yang tertidur pun perlahan bangun, ia kaget karena kepala mahen menimpa kepalnya.

'ADUHHHH INI GIMANA PLISSS! MARVEELL BANGUN GAK LO?!' Pekik Giselle dalam hati, ia harus bagaimana sekarang???

Sementara orang di belakang mereka masih berupaya membangunkan marvel, ketika akhirnya marvel terbangun Giselle buru buru menutup mata dan berpura pura tidur.

"Akhirnya bangun juga, ketiduran lo." Ucap temannya.

"Makasih ya Han, maaf saya ngerepotin kamu." Ucap marvel.

"Banget vel. Tapi berhubung gue baik jadi gapapa gue di repotin elo, haha." Jawab Reyhan Mahatma, teman se tongkrongan marvel.

Marvel melihat ke sampingnya, rupanya Giselle masih tertidur.

"Ayo turun anak anak!" Ucap guru di depan.

Marvel kaget, ia harus segera membangunkan Giselle pikir marvel.

"Jel, bangun, kita sudah sampai, ayo, mau turun ini." Ucap marvel, menepuk nepuk lembut pipi Giselle.

Giselle yang memang sudah terbangun pun memulai aktingnya.

"Eungh.. udah nyampe?" Tanya Giselle, mengedipkan matanya beberapa kali seraya melihat ke sekeliling.

"Iya, ayo turun." Marvel berdiri, mengulurkan tangannya yang di ambil Giselle.

"Barang kamu biar saya bawain." Ucap marvel.

"Hah? Eh? Gak perlu, gue bisa bawa sendiri kok." Tolak Giselle.

"Gapapa, kamu bawa ember punya saya sama kamu aja." Ucap marvel yang akhirnya disetujui Giselle.

Bu Feli menjelaskan bahwa mereka satu kelompok ini akan tinggal bersama di sebuah rumah, bersama Bu Feli tentunya.

Saat masuk ke dalam rumah kesan pertama yang ada di benak Giselle cs adalah; hawanya dingin.

"Kok serem ya? Mirip-mirip film KKN di desa penari." Bisik Rena.

"Ih ren! Ngomongnya jangan kayak gitu.. nanti kalo beneran kan gak lucu.." bisik Lia.

"Udah, ngomongnya ngapa pada gini si, gue kan jadi merinding." Ucap Giselle.

"Oke, karena kamarnya ada 3 jadi kita bagi ya, ibu akan tidur bersama anak perempuan sedangkan anak laki-laki menggunakan 2 kamar yang tersisa, tapi ingat! Jangan pernah ada yang ke lantai dua." Ucap Bu Feli.

"Kenapa Bu?" Tanya seorang murid.

"Ada deh, udah pokoknya turutin aja apa kata ibu ya.. kita juga di sini kan gak lama." Jawab Bu Feli, beliau ini memang pribadi yang asik.

Ayo sekarang rapihkan barang bawaan kalian dan hari ini kalian bebas, kegiatan akan di mulai esok hari.

Parah murid bersorak gembira, setelah selesai menaruh barang bawaan di kamar para murid perempuan itu tak langsung keluar, melainkan memulai acara berbincang.

"Giselle(?) kamu Giselle kan?" Tanya Yuma.

"Iya, aku Giselle, kenapa?" Tanya Giselle.

"Halo, kenalin, aku Yuma Wiramata dari jurusan bahasa." Ucap Yuma.

"Halo Yuma, aku Giselle dira Alleena." Giselle membalas uluran tangan Yuma.

"Kamu, pacaran sama Marvel ya?" Tanya Yuma to the point membuat kedua sahabat Giselle terkejut lalu tersenyum.

"Hah? Kata siapa? Mereka berdua ya?! Bohong tuh, jangan dipercaya omongan mereka berdua." Ucap Giselle.

"Oh? Enggak kok, tadi pas di bus aku liat kalian berdua sweet banget, jadi aku kira pacaran, apalagi Marvel kan jarang Deket sama perempuan kecuali yang buat onar itu sih.." ucap Yuma mengecil di akhir.

"Kamu kenal Marvel?" Tanya Giselle.

"Gak terlalu sebenarnya, tapi dia satu tongkrongan sama kembaran aku, waktu kelas 10." Jawab Yuma di angguki giselle.

"Eh, keliling desa yok, bosen banget nih." Ajak Giselle pada tiga temannya itu.

"Duh.. bukannya gak mau ya Selle, tapi aku udah janjian sama kembaran aku, sama mereka berdua aja." Ucap Yuma.

"Yah, kita berdua cape jelll, sendiri aja ya." Ucap Lia.

"Hhh... Yaudah deh, byee." Giselle keluar dari kamar, melihat sekeliling rumah, lumayan juga walau rumahnya terkesan horor.

"Gak jelek sih rumahnya.. bagus malah, interiornya juga bagus, tapi kenapa lantai duanya gak boleh dimasuki ya?" Bingung Giselle.

Tak lama ia tersadar, Bu Feli gak ada? "Bu Feli kemana? Apa keliling desa juga? Atau.. kayaknya ketemu kepala desa deh, who knows, udah ah mau keliling." Gumamnya lalu berjalan perlahan-lahan sambil melihat interior rumah yang terlihat seperti barang barang jadul, atau sudah dari lama.

Baru saja kakinya menginjak tanah ada yang memanggil giselle dari belakang.

"Oh? Marvel? Kenapa?" Tanya Giselle saat tahu yang memanggilnya barusan itu Marvel.

"Keliling desa yuk?" Aja Marvel.

- To be continued.

Guysss, hehe maaf ya baru update setelah 5 hari, aku slow update tuh karena ngerasa cerita ini gak ada yang nungguin, jadi aku bisa santai mau namatin kapan aja, maaf juga buat kalian yang bacaa

Aku akan berusaha menamatkan cerita ini, makasih ya udah mau baca

Crush || Markselle [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang