Seri Final A

11 4 0
                                    



◇◇◇◇◇

◇◇◇◇◇

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



"Sha, bangun ah ketahuan pak jatmiko mampus ntar kamu..",

"Hoamm..", tampak sasha sedang menguap puas dan mengalihkan posisi kepalanya yang awal nya tertelungkup menjadi menghadap ke arah ara di sampingnya,
"Mmhh.. memang disuruh ngerjain apa sama pak eko?", gumamnya kemudian.

"Itu loh pembagian tugas kelompok.. bangunlah wahai kau kebo ireng", ara tampak semakin frustasi melihat nyawa sasha yang tak kunjung full seratus persen di saat pengumuman pembagian partner kerja kelompok dibacakan oleh pak jatmiko.

Yeah.. pelajaran kali ini adalah seni budaya dan ada tugas tambahan dari guru itu untuk membuat sebuah kreasi yang baru saja diajarkan dengan tema wayang.

Akhirnya sasha pun menegakkan tubuhnya, namun meski demikian kelopak matanya tampak masih merem-melek belum terjaga sempurna.
"Tugasnya disuruh ngapain raa?", tanya sasha parau khas manusia bangun tidur sembari menutupkan kesepuluh jari ke wajahnya sesaat sebelum kemudian ia menyingkirkan tangan dan membuka matanya lebar-lebar untuk mengusir kantuk.

Di sisi lain tampak pak jatmiko yang biasa dipanggil 'pak eko' oleh para muridnya itu tengah menyipitkan matanya menatap kearah buku absensi,
"Hmm.. baiklah, saya akan buat kelompoknya 2 orang - 2 orang sesuai dengan zonasi ya", ucap pria itu. Beberapa murid tampak bahagia beberapa lagi tampak berduka cita,
*termasuk zeara.

"Huaahh.. kenapa harus sesuai tempat tinggal sih?", gerutu gadis itu pelan kepada sasha di sampingnya.
Namun sebelum teman sebangkunya itu menjawab rupanya sudah dijawab oleh gurunya.

Pak jatmiko tampak berdehem sekali, "hm, biar gampang kalau kerja kelompok ngga perlu jauh-jauh, hemat bensin juga kan", jelas beliau lagi.
"Baiklah saya mulai ya",

Ara tampak sudah malas-malasan mendengarnya, bagaimana pun hanya ada 3 orang siswa di kelas ini yang kebetulan tinggal berdekatan dengan kampungnya.
"Bukannya enak langsung teman sebangku saja ya?, kan pak eko ngga perlu capek-capek menganalisis data tempat tinggal para murid nah sha?",

Yang diajak bicara tampak mengangguk-anggukkan kepala membenarkan, "ikut je laahh", sahutnya pasrah.

"Diva sama ajeng, jihan-luna~",

Sasha mendelik kecil, "pasti aku sama tyon..", gumamnya menebak dan~

"tyon-sasha",

Sasha menjetntikkan jarinya, "tuh kann..", gumamnya sambil melirik ke arah tyon yang tampak juga menatapnya dengan tatapan menebak yang sama.
Sementara itu ara tampak menelungkupkan kepalanya malas bagaimana pun suasananya.

"Rey sama nathan, dan terakhir ikal sama ara",

*🗿
(ara had expected this to happen)

You're My GhostTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang