Gue udh nyempetin waktu buat bikin chapter ini. Knp? Ya gue banyak tugas, tugas ini tugas itu. Cape pokoknya.
Janlup vote and comment, babe!!
˚₊‧꒰ა ☆ ໒꒱ ‧₊˚
Setelah pertemuan dengan Zio, Vernon bermain dengan Zio dan yang lainnya mengawasi dari jauh sembari membicarakan sesuatu. Selain membicarakan tentang bisnis, mereka juga membicarakan tentang mengadopsi Zio.
"Kak, bagaimana jika kita mengadopsi zio?" Tanya Aldino memecah keheningan setelah membicarakan bisnis mereka.
"Hmm, aku tidak yakin jika kita mengadopsi Zio." Balas Zenan sedikit serius. Mereka tau jika mereka mengadopsi seseorang, keluarga mereka akan mengintrogasi mereka.
"Paksa saja, apa susah nya atau jika mereka tidak mengizinkan kita mengadopsi Zio, maka mereka saja yang mengadopsinya." Celetuk Zhen dan mendapatkan tatapan tajam dari Zenan dan Aldino.
Sedangkan di sisi lain, Zio sedang mengelus kucingnya yang ada di pangkuannya dan Zio duduk dipangkuan Vernon.
"Baby suka kucing?" Tanya Vernon yang sedang menghirup aroma bayi dari tubuh Zio.
"Cuka!" Ucap Zio sambil menggoyangkan tubuhnya ke kanan dan ke kiri.
"Baby mau ikut kak er?" Zio langsung memandang wajah Vernon dengan tatapan bertanya.
"Ana?"
"Ke rumah kakak er, mau ga?" Ucap nya sambil sesekali mencium pipi Zio yang chubby.
"Emmmm anti Mio timana?" Ucap Zio yang masih memikirkan kucingnya, apakah kucingnya ikut atau tidak?
"Di bawa aja, nanti ada makanan khusus untuk Mio, oke?" Jawab Vernon sembari mencubit pipi chubby Zio.
"Oteee! Zio itut! Api anti na malah Nene timana?" Ujar Zio dengan nada sendunya. Pasalnya jika ia pergi ke rumah Vernon ia pasti akan kena marah Nene dan pengurus panti lainnya.
"Kena marah?" Batin Vernon, kemudian ia menatap bagian belakang leher Zio dan terdapat bekas memar. Jika di lihat dengan teliti, itu adalah bekas luka memar. Jangan jangan...
"Baby di pukul?" Tanya Vernon untuk memastikan dugaannya benar.
"Um! Zio di ukul, telus di ulung di udang tana." Ucap Zio sembari menunjuk gudang, tempat di mana ia sering dikurung.
Wajah Vernon seketika menggelap, rahangnya mengetat dan tatapannya tajam menatap kearah pengurus panti yang bermain bersama dengan anak anak panti sambil menjaga mereka.
"Shhh mereka..." Batin Vernon mendesis. Ia menggendong Zio dan menuju tempat dimana saudaranya duduk. Zio sempat kaget namun ia tetap mempertahankan Mio yang ada di pelukannya, ia menggembungkan pipinya.
"Kakak el! Zio aget auuuu!" Gerutu Zio namun tak di hiraukan oleh Vernon. Ia kaget ketika tubuhnya melayang, namun ia masih tetep memperhatikan Mio.
"Ada apa?" Tanya Zenan ketika melihat Vernon datang dengan zio di gendongannya, terlebih lagi wajah Vernon yang terlihat menahan amarah.
"Kakak an! Kak ell agetin Zio auuu!" Adu Zio pada Zenan, sedangkan Zenan hanya tersenyum tipis dan mengelus rambut Zio dengan lembut.
"Katakan." Ucap Zhen to the point, ia tau jika Vernon menahan sesuatu pasti ada sesuatu yang terjadi.
Vernon tidak membuka suaranya, namun ia membuka baju bagian belakang Zio dan tampaklah punggung Zio penuh bekas memar yang seperti nya bekas memar tersebut Zio dapatkan dua Minggu lalu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby Zio [End]
De Todo[BROTHERSHIP] Zio adalah balita berumur 3 tahun yang tinggal di sebuah panti asuhan. Zio selalu di benci oleh anak anak panti dan begitu juga dengan pengurus panti. Zio tak mendapat keadilan selama di panti, namun karena Zio yang polos hanya bisa me...