"Cad, Lo kapan mau mulai bisnis toko bunga Lo?."
"Iya tuh, waktu gadis kan Lo ngebet banget mau punya usaha." Timpal Griya dengan tangan kanan nya sibuk mencomoti cookies di dalam toples kecil yang ia pangku.
"Nanti lah. Tunggu Enzo 2 atau 3 tahun. Iya kali Gue tinggal sekarang." Caddie menoleh ke belakang. Menatap Damon yang tengah memangku Enzo sambil mengobrol bersama dengan Alex dan Galeo, suami Griya.
Para suami sedang menjaga masing-masing anak mereka. Duduk di kursi lipat di sekitaran tenda besar yang sudah mereka buat sebelumnya.
Sedangkan para istri, Caddie, Ruby dan Griya, tengah bersantai di pinggir danau kecil di dekat mereka.
Damon betul-betul membiayai dan menyewa semua barang-barang yang Caddie butuhkan. Mulai dari meja lipat dan kursi-kursi lipat yang sekarang mereka duduki, sampai ke 3 tenda besar yang sudah terpasang kokoh untuk mereka tidur nanti malam.Itu semua adalah hasil sogokan Damon agar Caddie bisa tenang melupakan masalah sebelumnya.
Sedangkan Ruby dan Griya membawa bahan-bahan makanan untuk mereka masak bersama.
Cuaca yang terang menderang siang ini, dengan semilir angin sejuk yang membelai kulit, menerbangkan helai-helai rambut mereka, membuat suasana semakin damai dan tentram.
Apalagi melihat interaksi para suami mereka yang juga sudah terlihat sangat akrab. Entah apa yang sedang dibicarakan sampai-sampai suara tawa Alex begitu keras dan menggema.
"Itu cara Lo ngebujuk suami Lo biar ikut gimana Gri?." Tanya Caddie penasaran.
Sebab sehari sebelum mereka pergi, Griya bilang kalau suaminya itu tidak bisa ikut karena harus mengurus beberapa keperluan di kantor nya.
Padahal sekarang hari Sabtu.
"Gatau. Gue cuma nelpon suami Lo, terus mereka ngobrol lewat telepon. Begitu selesai, suami Gue langsung mau ikut pergi." Balas Griya sambil mengangkat bahunya acuh.
Kedua alis Caddie bertaut. "Hah? Nelpon suami Gue?." Beo Caddie.
Griya hanya mengangguk lalu kembali mengunyah makanan di tangan nya.
"Suami Lo itu punya posisi yang kuat ya kalo di pikir-pikir." Ruby menimpali ucapan Griya sambil memasang wajah yang berpikir keras. Terlihat dengan telapak tangan nya yang ia taruh di bawah dagu.
"Ck," Caddie berdecak lalu ikut mengambil makanan ringan yang tersedia di hadapan mereka.
"Udah ga usah ngomongin suami Gue. Ntar kuping dia panas." Lanjutnya.Ruby hanya terkekeh kecil lalu mengangguk cepat menyetujui ucapan Caddie.
"Anak Lo kapan sekolah?."
"Rachel?."
"Ya emang anak Lo ada berapa?." Sambung Caddie.
Ruby terkikik lalu membuka topi pantai nya dari kepala untuk ia jadikan kipas.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY CRAZY HUBBY (TAMAT)
Romance#Mature of content. Please be wise# *** "Siapa yang bilang kau jelek? Kelihatan nya payudara mu begitu menggiurkan" Dengan santai nya dia berkata begitu. "Dasar om-om mesum!" Aku melotot tajam ke arah nya. Dia hanya tersenyum miring. Sangat menjengk...