2.Pertandingan Basket

8 1 0
                                    

HAPPY READING

Ana dan Gea kini berada di kamar nya masing masing. Mereka memang tidak sekamar sejak lulus dari SMP, karena menurut nya mereka bukan anak kecil lagi dan mereka punya privasi masing masing. Orang tua nya pun menyetujui keputusan kedua anak nya itu.

Ana hari ini tidak bangun telat lagi, karena dia tidak bermimpi yang aneh aneh lagi. sepertinya karena nonton drakor romance waktu itu, dia jadi kebawa mimpi, hadeuh.

Ana sudah siap dengan pakaian sekolahnya, dia hari ini berencana ingin ke sekolah naik motor dengan Gea tentunya.

Ana menatap dirinya di cermin dan mengetuk dagunya seperti sedang memikirkan sesuatu. "lo kok mirip banget sama Gea? lo kembarannya yah?! " tunjuk nya pada cermin dengan wajah polos, namun sedetik kemudian dia tertawa pelan.

"menurut lo siapa orang tercantik di dunia ini? " tanya nya absurd pada cermin.

Telunjuk Ana menunjuk diri nya sendiri di cermin dan membuat nya menutup mulutnya dengan tangan seolah tak percaya.

"jhinja?! OMG gue tau kok gue emang cantik pake banget, sadar diri gue mah" ucap nya mengibaskan rambut panjang nya yang di gerai indah.

Ana sudah seperti orang gila yang berbicara sendiri dan memuji diri sendiri. Ana tertawa geli dengan tingkah konyol nya tadi.

"Stres"

Ana menoleh mendengar suara seseorang di depan pintu, ternyata Gevan. Ana menatap Gevan sungut,
"lain kali ketuk pintu dulu dong".

" tangan gue males ketuk pintu " ucap nya datar.

Ana memutar bola matanya malas, "ngapain lo di kamar gue, Gea mana?"
tanya nya beruntun.

Gevan bersandar di tembok samping pintu dan bersedekap dada, "Gea demam".

Ana yang mendengar nya mengerutkan dahinya " tiba-tiba banget" ucap nya berjalan keluar dari kamarnya menuju kamar Gea yang berada di samping nya. Gevan menyusul Ana dan mengikutinya.

ceklek

Ana membuka pintu Gea, dan dapat dia lihat Gea yang membungkus badannya dengan selimut dengan wajah yang pucat sedang tertidur.

Ana menghampiri nya dan duduk di tepi ranjang. Dia menempelkan punggung tangannya ke kening Gea.

"panas" dia menghela napas pelan dan menoleh ke arah Gevan yang berdiri di belakangnya.

"kenapa Gea bisa demam? perasaan kemarin baik-baik aja" tanya nya cukup heran.

Gevan menghela napas pelan "gue juga gak tau".

" Biarin Gea istirahat, kita turun udah di tunggu bunda sama ayah juga" tambah Gevan berjalan lebih dulu.

Ana menatap Gea dan mengelus rambutnya lembut, "pasti gara gara kemarin lo minum es nya kebanyakan" .

Gea membuka perlahan matanya kala merasakan ada yang menyentuh rambutnya.

"Ana? " lirih nya.

TWINS  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang