-Prolog-
Baiklah, sebelum aku memulai menceritakan tentang diriku, aku memiliki pertanyaan bagi siapapun yang membaca kisah ini. Dalam keseharian kalian, pernahkah kalian menyadari bahwa setiap orang di dunia ini terbagi menjadi dua peran yang berbeda? Contohnya banyak tersebar disekitar kita.
Ada anak yang selalu meraih prestasi di kelasnya, sementara yang lainnya selalu gagal. Salah satu dari anggota tim basket memiliki keahlian lebih sementara teman satu timnya masih saja duduk di bangku cadangan. Masih banyak lagi contoh yang ada, tapi kuharap dengan dua contoh ini bisa membantu kalian mengerti tentang apa yang kumaksud nantinya.
Ahem, kembali ke masalah 'peran' tadi. 'Peran' yang kusebutkan disini sudah lama berada dalam masyarakat luas. Bangsa Arya yang menciptakan sistem Kasta adalah salah satu bukti yang memberikan pandangan tentang sudah berapa lama sistem 'peran' diberlakukan. Yang lebih mengejutkan adalah...'peran' ini sudah diprediksi oleh para pendongeng. Meski tidak seperti ramalan Nostradamus, hal ini tetap saja cukup menyeramkan. Ini seakan para pendongeng itu secara tidak langsung mengatakan bahwa kehidupan ini tidak lebih dari sebuah cerita yang ditulis seseorang.
Kalian masih belum menangkap maksudku? Baiklah, aku akan menjelaskannya dengan lebih sederhana. Bagi kalian yang suka membaca novel petualangan atau memainkan game RPG, kalian sudah pasti tahu yang mana 'sang pahlawan', bukan? Seseorang dengan kemampuan di luar batas normal pemikiran manusia, membawa senjata untuk menegakkan keadilan, melawan penjahat atau monster, dan pada akhirnya menyelamatkan dunia. Yah, setidaknya rata-rata pahlawan seperti itu. Namun, biar kutanyakan hal ini:
Pernahkan kalian bertanya-tanya siapa yang mencarikan bahan untuk pembuatan senjata legendaris sang pahlawan? Siapa orang yang merajut salah satu produk tas yang digunakan sang pahlwan untuk membawa barang-barang keperluan dalam perjalanannya? Tungku siapa yang digunakan untuk menempa pakaian tempurnya? Tangan siapa yang menggambar peta harta lusuh sang pahlawan yang tak sengaja ia temukan tergeletak di jalan?
Fakta: tidak ada yang tahu siapa mereka. Tapi meski begitu, mereka menerima dampak positif dari apa yang mereka lakukan meski tak ada yang tahu siapa mereka. Maksudku, sungguh, sang pahlawan berhasil menemukan dan mengalahkan raja setan kemudian membawa perdamaian di seluruh dunia, semuanya tidak lebih karena bantuan-bantuan kecil dari 'mereka yang tak dikenal' itu.
Fakta lagi: meski tidak tahu siapa mereka, mereka memiliki panggilan sendiri: 'Karakter sampingan'. Tugas mereka adalah memberikan bantuan pada sang pahlawan untuk mencapai tujuannya. Intinya, mereka adalah poin utama dalam pembangunan karakter si pahlawan ini.
Dari semua yang sudah kukatakan, dapat kita simpulkan bahwa kedua 'peran' itu adalah 'Karater Utama' dan 'Karakter Sampingan'. Dari kedua peran ini, mana yang lebih enak dijalani? 'Karakter Sampingan' tentunya.
Memberikan sedikit bantuan pada pada Karakter Utama dan membuatnya mengerjakan tugas yang lebih berat. Pada akhirnya, setelah Karakter Utama ini sukses, Karakter Sampingan juga akan mendapatkan dampak baik. Terdengar enak, bukan? Sebagai Karakter Sampingan, kita memang melakukan sesuatu yang patut dipuji, tapi tidak membuat orang terlalu bergantung pada kita karena mereka sama sekali tidak tahu siapa kita. Maka dari itu, aku sama sekali tidak keberatan menjadi Karakter Sampingan, bekerja di belakang layar hingga kau harus memicingkan matamu hanya untuk mencariku yang dari awal sebenarnya sudah berdiri di depanmu.
Mengesampingkan semua hal itu, sayangnya aku punya satu lagi fakta: aku, Kiyoshi Masao, umur 16 tahun, jomblo, dan sepenuhnya anak yang normal, yang sejak dua tahun lalu sudah mendedikasikan hidupku sebagai Karakter Sampingan, secara sepihak berubah menjadi Karakter Utama. Ugh, Seharusnya aku tahu untuk tidak berurusan dengan gadis yang baru aku temui, terutama apabila ia memiliki semacam hasrat akan darah dan pikiran yang cukup licik...
ncodvb9
KAMU SEDANG MEMBACA
'Zero' is the 'Hero'!
AdventureSebagai Karakter Sampingan, kita memang melakukan sesuatu yang patut dipuji, tapi tidak membuat orang terlalu bergantung pada kita karena mereka sama sekali tidak tahu siapa kita. Maka dari itu, aku sama sekali tidak keberatan menjadi Karakter Sampi...