"Kamu pura-pura sakit atau gimana?"
Nara memeluk Alvaro dengan erat, pertanda dia tak rela jika suaminya pergi selama 1 malam untuk pergi bekerja. Pastinya berat rasanya ditinggal karena sejak mereka menikah tidak pernah terpisah 24 jam. Nara melakukan segala cara seperti terjatuh dan berteriak, menangis, batuk, dan memanaskan keningnya dengan air hangat supaya Alvaro mengira Nara sakit.
"Kamu serius?" tanya Nara sekali lagi saat Varo mengecek keningnya.
"Serius apalagi sayang, kan kemarin aku udah bilang fix banget besok mau pergi." ujar Alvaro sembari mengelus rambut istrinya.
"Ihh, beneran kamu tega lihat aku gini?" Nara semakin gusar dengan Alvaro yang tampaknya tetap kekeuh untuk pergi meninggalkan dirinya sendiri.
"Emang kamu kenapa?"
Nara melepas pelukan Alvaro dan membuat wajah cemberut imutnya sekarang, Alvaro terkekeh kecil dan memegang pipi Nara lembut, "Kan sehari doang sayang." lirihnya.
"Yaudah tapi janji jangan liat cewe magang di kantor kamu, cewe magang tuh biasanya polos imut gitu. Kamu kan suka yang imut-imut." omel Nara, Alvaro hanya mengangguk mendengar omelan Nara.
Akhirnya Alvaro berangkat kerja setelah beberapa kali mendapat omelan dari Nara. Nara pun membereskan rumahnya seperti biasa. Mencaci, memasak, menyapu, menyiram tanaman, dan pekerjaan lainnya. Setelah semuanya dia lakukan waktu menunjukkan pukul 12 tepat. Nara merebahkan dirinya sebentar karena lelah.
Tok tok tok
"Iya sebentar!"
Ternyata Hannah, Dinda, dan Keyfa yang mengetuk pintu itu.
"Duh kamu lama banget bukanya, masuk dulu ya mau ngadem." ucap Dinda sambil menyerobot masuk diikuti oleh yang lainnya.
"Kenapa kok pada udah cantik bersih gini, mau kemana kalian?" tanya Nara setelah menutup pintu, melihat mereka bertiga sudah dengan baju cantik dan tas yang matching dengan bajunya.
"Mau ke Mall kecil pinggir jalan yang baru buka itu, disitu katanya lagi diskon besar-besaran karna baru buka. Mana tahan!" jerit Keyfa yang sudah tidak sabar ingin pergi kesana.
"Kami mau ajak kamu Nara, ayolah kita beli baju tidur couple lagi berlima." ajak Dinda. Sedangkan Risha, dia sedang pergi kerumah orang tuanya berkunjung. Karena setelah menikah dia belum pernah lagi datang kerumahnya.
"Risha nanti kita beliin aja." saran Hannah.
Akhirnya mereka pergi bersama menuju Mall baru itu menggunakan taxi online seharga dua belas ribu. Setelah sampai mereka memulai aktivitas dengan makan terlebih dahulu agar kuat mengitari mall.
Setelah makan 1 jam, mereka mulai berjalan ke toko tas koper dulu, karena tas koper itu banyak yang imut dan cantik. Setelah membeli itu mereka pun membeli tas yang cantik dan cocok untuk mereka."Duh kemana lagi ya, cantik-cantik banget tas nya. Jadi lupa tujuan utama kita." ungkap Keyfa, dia merasa seperti dirasuki oleh tas koper dan tas cantik itu supaya dibeli.
"Awas Fahmi marah lo Keyfa." ejek Dinda, dia tau pasti Fahmi akan mengomel pada Keyfa karena membeli barang yang tidak berguna seperti koper itu.
"Udah yuk Dinda jangan ejek Keyfa terus, kita mau beli baju tidur kan?" Kata Nara.
"Oh iya yukk." ajak Hannah sambil menarik tangan Keyfa dan Nara. Hannah menghentikan langkah semangat nya setelah melihat apa yang ada jauh dihadapan nya. Dinda pun melihatnya juga. Hannah dan Dinda bertatapan seolah berbicara, "Itu beneran?, kamu liat juga kan Dinda?", "Iya Hannah, kamu gak salah liat. Pokoknya kita jauhkan Nara dari sini." Dinda mengarahkan kepalanya ke arah lain dari sana. Yang Hannah dan Dinda lihat adalah, Alvaro bersama perempuan lain yang imut.
"Eh itu toko bajunya!" jerit Keyfa yang sepertinya tidak sadar.
Sialnya toko baju tidur tepat berada di depan Alvaro dengan wanita itu berada. Nara segera ingin melihat kearah yang ditunjuk oleh Keyfa.
"Eh enggak itu pakaian dalam gak sih!" panik Hannah. Dinda memutar kepala Nara sebelum Nara melihat toko beserta suaminya yang sedang berselingkuh itu dan langsung menariknya kearah lain di mall.
"Tapi kayaknya tulisannya bener deh." ujar Nara sambil dibawa lari oleh Dinda.
"Enggak lah jelas-jelas gambarnya beda."
Mereka berempat berhenti di toko es krim, Memesan 4 es krim dengan rasa yang berbeda dan berbagi bersama. Hannah dan Dinda masih bertatapan sambil chattan karna pemandangan perselingkuhan yang mereka lihat tadi.
"Btw Alvaro kemana?" tanya Hannah.
"Katanya dia kerja malam ini jadi gak pulang, mungkin besok pagi baru pulang." balas Nara. Hannah berkesimpulan pasti Alvaro ini hanya membuat alasan saja supaya bisa berselingkuh. Dinda pun berpikir begitu dilihat dari tatapan
Dinda menatap Nara dengan wajah kasihan, "Nara kamu kalau gak ada Alvaro gimana?" tanya Dinda memastikan.
"Yah gak bisa lah Dinda, ini aku lagi ada adek bayi disini gak mungkin bisa tahan tanpa Varo." ucap Nara sambil mengelus perutnya dengan senyuman.
Tak sadar, Hannah meneteskan air mata dan ikut mengelus perut Nara. Andai saja Nara tau apa yang baru saja terjadi, pikir Hannah.
"Aku yakin kamu bisa bahagia kok sama dia dan Alvaro." ujar Keyfa, Dinda dan Hannah hanya diam saja mendengar itu. Mereka berdua sedang bimbang ingin memberi tau ataupun tidaknya.
"Udah yuk ini es krim kita udah pada habis, ayo kita cari baju tidurnya biar pulang." Nara beranjak membayar keempat es krim itu diikuti oleh Keyfa, Dinda dan Hannah masih bingung cara efektif mencegat Nara untuk pergi dari Mall ini.
Nara membuka pintu toko eskrim itu, tepat pas di hadapan mereka. Alvaro dan Wanita itu, Nara menghentikan langkahnya. Hannah dan Dinda seolah merasakan ada backsound sedih diantara mereka (backsound ada di media atas dengarkan dan resapi bersama).
"Kamu.." Nara mulai berbicara, sejak 13 detik terdiam menatap mereka berdua.
Dinda buru-buru mencegah tatapan langsung dari Nara. Dia memegang bahu Nara berharap Nara tak akan menangis.
"Nara ingat!! di dunia ini ada 7 kembaran manusia. Kebetulan ini mirip banget." Dinda menenangkan Nara yang hanya diam menatap Dinda. Sedangkan Keyfa hanya bisa menutup mulutnya tak percaya, Hannah menangis melihat Nara yang hanya diam dan tidak seperti wanita lainnya jika melihat kejadian serupa.
"Nara kamu perempuan kuat, kamu jangan drop Nara." Hannah memeluk Nara erat, Hamnah menangis tersedu-sedu sambil memeluk Nara, Dinda ikut memeluk begitu pula Keyfa. Mereka berhasil menjadi sorotan para pengunjung, beberapa ada yang sampai merekamnya. Nara melihat sekeliling tapi masih belum tau apa yang terjadi. Beberapa detik kemudian barulah dia tersadar.
"HAHAHAHA." gelak Nara.
"Nara! gak apa-apa Nara marah aja nangis. Ketawa gak akan bikin kamu makin kuat." Hannah semakin terisak karena Nara tertawa, dia takut Nara akan gila.
"Aduh tapi kalian salah paham deh, ini bukan Alvaro."
"Kamu gak usah pura-pura gak tau Nara, kamu gak usah sembunyiin sakit apapun." ucap Keyfa yang juga ikut menangis.
"Tapi beneran dia ini kembaran Alvaro, namanya Alfahri!" jerit Nara, semua pengunjung yang melihat kejadian itu menjadi kecewa karna tidak ada atraksi jambak-jambakan dan caci makian. Hannah, Dinda, dan Keyfa pun langsung memberhentikan tangisannya cepat. Dan akhirnya penjual eskrim pun bisa lewat karna mereka telah menghalangi pintu sejak tadi.
"Mba, mas tolong jangan di upload ya!" teriak Nara pada pengunjung yang memvideokan mereka.
bersambunglah..
lanjut eps selanjutnya aja😘😭🔥🔥🔥🔥
Jangan lupa vore sayang..
KAMU SEDANG MEMBACA
Gara-gara Tetangga!
RomanceTetangga Julid? Tetangga Cerewet? Tetangga Bucin? Tetangga Pamer? Bagaimana ciri ciri tetanggamu? Mari kita simak keseharian Hannah bersama tetangga dekatnya(circlenya) Nara, Varo, Dinda, Raven, Keyfa, Fahmi, Risha, Irsyad