Pagi yang cerah matahari yang bersinar terang dan element - element pun bangun.
Hoammm... - ??
Woahh sudah pagi saja, waktu berlalu sangat cepat, sepertinya harus membangunkan yang lain, pasti mereka masih tertidur - ??Yang berbicara itulah Gempa, element yang kedua tertua dari 4 bersaudara, Gempa ada salah satu element yang sangat rajin, pintar, baik, penyayang, dll, walaupun Gempa baik tetapi sifatnya juga mengerikan apa bila ia mulai mengeluarkan aura hitam ( marah ) oke lanjut.
Gempa pun membersihkan dirinya dan membangunkan saudara - saudaranya yang masih tertidur, ia masuk kedalam kamar yang berwarna biru laut dan mencoba untuk membangunkan sosok yang sedang tidur didalam kamar yang berwarna biru laut.
"Kak Ufann, Taufannn bangun!!"! Gempa yang mencoba untuk membangunkan Taufan yang masih tertidur.
"urggg... Hoamm.. o.. oke" Taufan sudah bangun karena Gempa membangunkannya.
"Kak Ufan cepat mandi, aku mau masak untuk makan pagi kita, dan tolong bangunkan yang lain" Gempa yang meminta bantuan Taufan yang lain pun bangun.
"Hmmm.. oke" Taufan yang menjawab perkataan Gempa dan memberikan reaksi dengan cara memberikan jempol kepada Gempa.
Taufan pun membersihkan badannya dan menuju kamar yang berwarna oranye dan sedikit merah dan kuning, setelah sudah sampai kekamar tersebut ia pun teriak dikuping sosok tersebut.
"WOII BANGUN ENTAR AYAMMU DIMASAK GEMPA BARU TAU" Taufan teriak kedalam kuping sosok tersebut.
'HAHH IYA KAH?!!! TIDAKKK AYAMKUU" sosok tersebut pun langsung menunjukan muka sedihnya.
"ehhh jangan sedih Blaze, Ufan becanda aja, ayammu gak akan dimasak gempa kok" Taufan mencoba untuk menceriakan Blaze.
"ishhh Ufan ini!!" Blaze yang mengubah ekspresinya yang menjadi marah.
"Yahh sorry, dah mandi sana kita mau ke sekolah, Ufan mau bangunin Thorn "
"ohh okeyy" Blaze yang menjawab perkataan TaufanTaufan pun pergi menuju ruangan Thorn yang berwarna hijau dan memiliki gambaran tanaman yang indah
Ia pun sampai ke kamar tersebut dan membangunkan Thorn dengan baik dan lembut
"Thorn bangun yukk, kita mau sekolah entar Ufan tinggalin kamu lohh" Taufan yang memainkan Thorn agar dia mau bangun
"Ufan jangan tinggalin Thorn!! " Thorn yang sudah terbangun
"Enggak akan kok, mandi sana kalo dah selesai mandi entar turun aja Gempa udah masak abis itu kita ke sekolah bareng yang lain" Taufan yang sedang berbicara dengan Thorn
"Hm! Okee" Thorn yang menjawab perkataan Taufan dengan semangat
Setelah Thorn sudah selesai menbersihkan badan, ia pun turun dari lantai 2 ke lantai satu untuk menemui Gempa, Taufan dan Blaze
"Selamat pagi semuaaa!!" Thorn berteriak
"Ehh jangan teriak pagi-pagi, enta tetangga marah loh" Gempa yang memberikan peringatan kepada Thorn
"ohhh oke sorry kak Gempa" Thorn meminta maaf kepada Gempa
"Dah yuk makan kita mau kesekolah entar telat" Taufan yang mengajak Thorn untuk makan bersama yang lain
Thorn pun duduk dikursi yang kosong dan memakan makanan yang sudah di sediakan oleh Gempa, Setelah semuanya sudah selesai memakan makanan tersebut mereka pun pergi kesekolah menggunakan sepeda dan sampai kesekolah baru mereka
"Woahh bagus sekali sekolah ini" Blaze yang terkagum - kagum melihat sekolah baru mereka
"Iyalah besar bangat sekolah ini" Taufan yang ikut terkagum - kagum
"Dah masuk yuk entar telat lagian kelas kita beda" Gempa yang menghentikan kaguman mereka
"aku sekelas sama siapa Gempa?" Blaze yang bertanya karena penasaran
"Kamu sekelas sama Taufan dan aku sama Thorn sekelas, kalian di kelas
12b, aku dan Thorn dikelas 12a" Gempa yang menjelaskan tentang kelas mereka"Ohh oke makasi dah kasih tau Gempa, ayok Blaze!" Taufan yang Berterima kasih kepada Gempa dan meninggalkan Blaze
"EHH TUNGGU WOII" Blaze mengencangkan suaranya karena ditinggalkan Taufan
( Mereka udah tau dimana kelas mereka jadi langsung berpisah)
"Gempa ayok kekelas!" Thorn yang bersemangat karena ini adalah hari pertama ia di sekolah barunya
"Oke" Gempa yang menjawab dengan singkat
KAMU SEDANG MEMBACA
Pandangan Pertama
Romansaelemental yang jatuh cinta pertama kali saat melihat satu sama lain, tetapi tidak tahu bagaimana caranya untuk mengungkapkan perasaan satu sama lain karena sangat takut jika dibenci atau dijauhkan. Jadi bagaimana dengan perasaan mereka yang belum di...