Renjana
Segelisik rindu yang tiada temu
Mendobrak relung hati yang mengikis piluTuan...
Masih bisakah kau melihat diriku ?
Gelapnya malam, tak mampu menenangkan hatiku
Hanya dirimu ahli dalam semua iniBahumu adalah sandaran favoritku
bahumu adalah tempat ternyamanku untuk beradu rasa
Menepis asa yang hampir membuatku putus asaMana janjimu yang pernah kau ikrarkan itu?
Janji yang mampu membuat perutku serasa dihinggapi ribuan kupu-kupuKini, aku hanya mampu terkekeh pilu mengingat kebodohan yang telah terjadi
Ceruk indah yang pernah kita lalui
Hamparan bunga yang pernah kita datangi
Adalah renjana yang tak pernah berujung.