.
.
.
Mungkin First sudah mulai gila. Di usia nya yang menginjak kepala 4, ia justru jatuh cinta pada pemuda berumur 17 tahun yang tak lain adalah sahabat putra nya sendiri. Tapi salahkan juga sahabat putranya itu yang sering sengaja menggoda First dan berakhir dengan First menjadi penghuni kamar mandi selama 1 jam.
.
.
.
.
.
First merupakan seorang duda dengan 1 anak, Perth Kanaphan. Ibu Perth meninggal saat Perth berusia 5 tahun. Sejak saat itu First membesarkan Perth seorang diri. Tak terbersit dalam pikirannya untuk mencari istri lagi. Lagipula Perth tidak keberatan hanya hidup dengan ayahnya saja. First menikah dengan ibu Perth karena perjodohan. Mungkin itu yang membuat First tidak terlalu kehilangan saat istrinya meninggal.
Sebagai laki-laki normal First juga memiliki hasrat. Selama ini terkadang First pergi ke bar untuk menuntaskan hasratnya pada wanita panggilan disana. Tapi sejak Perth putranya membawa seorang pemuda yang ia akui sebagai sahabatnya itu pulang ke rumah, hidup First berubah. Ia kini tidak tertarik lagi dengan wanita berdada besar.
Pertama kali First melihatnya ia langsung merasa tertarik dengan pemuda itu. tubuhnya ramping namun tidak setinggi dia dan Perth. Pinggangnya sangat kecil untuk ukuran seorang pria. Bibirnya sangat kissable saat ia mempoutkan bibirnya ketika Perth atau temannya yang lain menggodanya. Bongkahan pantat yang terlihat sangat kencang, membuat First sering membayangkan bagaimana rasanya meremasnya.
.
.
.
"Paman First~"
First yang sedang membuat sarapan terpaksa menghentikan kegiatannya. Pemuda yang selama ini membuatnya gila berada didepannya hanya memakai kaos tanpa lengan dan celana pendek hitam.
"Ada apa Khaotung? apa kau ingin sarapan disini?" tanya First berusaha menahan hasrat.
"Bolehkah? Semalam Perth dan Joong mengambil jatah makanan ku" ucap Khaotung sambil mengerucutkan bibirnya.
First sudah tidak sanggup lagi. Untung saja sekarang ini ia memakai apron, gembungan pada bagian tengah celananya tidak terlalu keliatan.
"Ada apa paman First? Kenapa kau berkeringat?" tanya Khaotung heran melihat First tiba-tiba diam dan berkeringat.
"Ti-tidak apa-apa. Kau sarapan saja dulu, paman sudah menyiapkan sarapan untuk kalian bertiga" jawab First lalu pergi dari dapur. Tujuannya hanya satu. Kamar mandi.
First menggenggam miliknya yang sudah sangat keras. Hanya dengan membayangkan Khaotung mendesah dibawahnya saja sudah membuat miliknya mengeras.
"Ngghh... Khaotung..." desah First saat mengocok miliknya.
Untung saja ini hari libur. Kegiatannya dikamar mandi yang memakan waktu lama, membuat First tidak sempat sarapan bersama dengan Perth, Khaotung dan Joong. Semalam kedua pemuda itu menginap dirumah Perth. Semalaman itu pula First bolak-balik ke kamar mandi hanya karena tidak sengaja melihat posisi tidur Khaotung yang membuat sebagian perutnya terekspos. Salahkan Perth yang mengusulkan agar mereka bertiga tidur diruang tengah dengan alasan kamarnya tidak cukup besar.
"Ayah, kami sudah selesai sarapan. Maaf tidak sarapan bersama mu" kata Perth saat berpapasan dengan First.
"Tidak apa-apa. Kalian akan pergi hari ini?" tanya First dengan senyuman.
KAMU SEDANG MEMBACA
FirstKhaotung Oneshots
FanfictionIntinya kumpulan Oneshots nya FirstKhaotung dalam berbagai genre (some of them 18+, YG MERASA MINOR JGN BACA). Kalo rame ya rajin update, kalo engga ya update sesuai mood. Gitu aja simpel wkwkwkwk