.
Picture is just an illustration
."Kakak mau kemana?" Tanya Elin berjalan menuju ke ruang keluarga yang dimana Carlos dan Walden sudah siap dengan seragam sekolahnya.
Walden yang fokus kepada ponselnya pun mengalihkan perhatiannya kepada sang Adik. "Sekolah dong, baby."
"Sekolah?"
"Iyes."
"A--"
"Eh Elin, Kak Al, Kak Car, sini sarapan." Mami Aure melambaikan tangannya menyuruh Elin, Walden, dan Carlos untuk menuju kearah Mama Aure yang berada di dekat meja makan, dapur.
Elin yang memang masih di tengah jalan menuju ke ruang keluarga pun berbelok kearah kanan menuju ke dapur. Elin memang penurut bukan.
"Mami Kak Al, Kak Car kok sekolah? Elin ga sekolah juga ya?" Tanya Elin setelah duduk manis di meja makan dan menatap Mami Aure yang sedang membuatkan susu putih hangat untuknya.
"Hmm? Adek kan baru sembuh jadi ga sekolah dulu. Dirumah dulu biar fit lagi." Mami Aure menyerahkan susu putih hangat Elin sembari tersenyum.
Elin mendengarkan sembari memakan sereal gandum dengan susu putih yang diberikan oleh Bibi Iyna.
"Elin udah sembuh kok. Elin mau juga sekolah kek Kakak."
Mami Aure terdiam bingung ingin menjawab seperti apa. Tapi untungnya ada Keizaro yang sudah turun dan menuju ke arah mereka. Segera saja Mami Aure mengajak Keizaro berbicara dan bertanya hal lain kearah Keizaro dan Elin.
"Keizaro? Sini sarapan, Elin sudah menunggu. Iya kan Elin?"
Elin yang menatap penuh tanda tanya kepada Mami Aure seketika melupakan hal yang ia nanti-nanti jawaban yang keluar dari mulut Mami Aure saat Keizaro datang.
"Iyaa ayo kak sarapan, yang lain mana?"
"Itu yang lain baru turun." Keizaro pun memilih duduk disebelah Elin.
KAMU SEDANG MEMBACA
BARELLINE RADEVEN
Romance18+ content, obsession, possessive, dark romance, adult. ------ Syela gadis cantik berusia 17 tahun sudah merasakan kerasnya dunia. Ia yatim piatu sejak orang tuanya meninggal saat usianya 5 tahun. Ia diasuh oleh keluarga Ayahnya tetapi perlakuan t...