08. Homeward

361 32 1
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.









Setelah kejadian itu penjagaan Elin semakin diperketat. Mommy Elle sudah tidak ke butik kembali digantikan oleh Mami Aure dan Oma pun juga selalu berada di rumah menolak semua undangan arisan yang berdatangan dari koleganya, temannya dan tetangganya.

Mami Aure dan Mama Nes juga selalu memberikan oleh-oleh jika sehabis pulang kerja. Daddy Zio, Papa Zeo dan Papi Zero pun selalu pulang cepat kadang pula tidak berangkat menuju ke kantor hanya untuk menemani Elin dirumah.

Geva dan Kendrick pun jika tidak ada jadwal kuliah selalu stay dirumah menolak semua ajakan nongkrong bersama teman-temannya. Carlos dan Walden pun juga melakukan hal itu.

Sedangkan Opa Zain, Keenan, dan Keizaro mereka bertiga tidak bisa bebas seperti lainnya karena mereka harus berada di kantor beberapa orang berpegang kepada mereka dan takut jika sewaktu-waktu ada serangan meskipun ya Opa Zain nama itu sudah terkenal di dunia bawah tetapi musuh mereka sangat banyak.

"Opa-Opa!" Panggil Elin berlari menuruni tangga mengejar Opanya yang ingin berangkat bekerja.

"Jangan berlari, Baby!" Keenan mengangkat Elin sampai sang empu terperanjat.

"Wah terbang!" Seru Elin.

Keenan menurunkan Elin didekat Walden dan Carlos.

"Kenapa lari-lari, hmm?" Tanya Keenan setelah menurunkan Elin.

"Opa." Tunjuk Elin.

Opa yang dipanggil-panggil dan seseorang yang membuat Elin berlari pun mendekati dan berjongkok agar tingginya setara dengan Elin.

"Why, babe?" Elusnya kepala Elin.

"Opa, apakah sudah meminum obat?" Tanya Elin tiba-tiba.

Ya, sejak Elin sudah mengingat ingatan tubuh ini ia jadi seperti menjadi Elin seutuhnya dan ini adalah rutinitas seorang Elin yang selalu mengingatkan Opa nya agar meminum vitamin.

Semua orang yang berada di ruang tengah terkejut mendengar ucapan Elin. Apakah sang putri sudah mengingat?

"Elin sayang, kamu ingat?" Tanya Mommy Elle berdiri disamping putrinya.

Elin mengangguk, "Iya kemarin kepala Elin sakit karena tiba-tiba ada ingatan kek wuss gitu." Ujar Elin memeragakan tangannya terbang lurus dengan cepat.

Mereka semua tidak bisa tida tersenyum senang melihat tingkah lucu dan mendengar berita bahwa sang putri Veostlig telah mengingat ingatannya kembali.

"Apakah kamu ingat kejadian kecelakaan mu?" Tanya Geva hati-hati.

"Hmm?" Elin berpikir dengan ekspresi lucu.

"Tidak!" Ujarnya.

Hal itu membuat mereka menghela nafas lega. Entah apa yang mereka takutkan jika Elin mengetahui alasan ia kecelakaan yang mengakibatkan jiwa Elin yang asli meninggal.

BARELLINE RADEVENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang