Hai, aku Rejanika Arifin panggil saja aku Janika, lahir di Bandung pada tanggal 30 Januari 2006. Di tahun 2024 ini umurku sudah menginjak 18 tahun, bersamaan dengan lulusnya aku dari Sekolah Menengah Akhir. Aku anak bungsu dari dua bersaudara, orang tua dan kakak ku cukup baik, bukan hanya cukup tapi memang baik sekali, sampai aku sering kali berpikir"apa aku layak mendapatkan kasih sayang dan perhatian sebesar ini?"
Pemikiran yang buruk, bukan? Sudah diberi kasih sayang tapi masih meragukan dan terkesan menyangkal apa yang sudah mereka beri.
Tapi,
Tidak,
Bukan seperti itu. Aku tidak pernah sedikit pun meragukan apalagi menyangkal kasih sayang dan perhatian dari mereka, tapi entah lah aku pun tidak bisa menjelaskannya, sulit untuk mengatakan apa yang seharusnya aku ceritakan, karna...sedikit rumit dan membingungkan?
Oleh karena itu, mulai kali ini tolong biarkan Janika untuk mencoba sedikit demi sedikit menceritakan apa yang sebenarnya Jani rasakan.
Sedikit membingungkan dengan kata yang rumit,
Tetapi banyak topik abstrak dengan pemikiran yang sama juga abstraknya.
Maka dari itu,
Tolong,
Tolong diizinkan.
Agar Janika tidak lagi bertanya-tanya pada diri Jani sendiri
"Apa aku boleh mendapatkan semua ini?"
"Am I worth?"
"Do I deserve for all of this?"
"Bagaimana cara untuk membayarnya?"
"Apa ini tidak berlebihan?"
Jani minta maaf Ibu, Bapak, Kakak. Jani berpikir seperti ini mungkin karena menjadi satu-satunya yang tidak berguna dikeluarga, semua karena pemikiran Jani yang salah.
20/05/24
Aku menangis kala menuliskan apa yang sudah memberatkan kepalaku beberapa minggu terakhir ini.
Malam itu, Jani sangat sibuk berdiskusi dengan dirinya sendiri disaat Ibu, Bapak, dan Kakaknya tertidur pulas. Biarkan saja dia seperti itu, sampai dia sadar apa yang sebenarnya ia rasakan.
-.-
Jangan dihujat plzzz si janika cuma pengen cerita, kalo dihujat ntar dia gemeter sebadan kaya blender bRrrrrrr