Tumbenan sekali kelas hari ini sepi padahal sedang jamkos, mereka semua memilih tertidur setelah se jam yang lalu otak mereka terkuras habis untuk ulangan matematika, sama seperti vahira dia juga akan tertidur tapi suara yang cempreng itu terpaksa membuat dia membuka kembali mata yang sudah memberat.
"Kak Iraaa pacar kakak mau jalan bareng sama vania" sahut seseorang dari arah depan pintu
"Diem bahlul mulut lo cil kayak kaleng rombeng" sembari menutup mulut orang yang berteriak tadi
"Heleh nwanti juga kak ir..." mulutnya susah bergerak karna di tutup
"Kenapa" tanya vahira dengan alis diangkat sebelah
"Astaga, kaget aku kak sumpah"
sambil memegang dadanya terkejut bagaimana tidak dia sedang di bekap mulutnya oleh si kampret rey, lalu di kejutkan dengan vahira yang ada di belakangnya"Oasu tangan gua cok, basah gini mana bau neraka lagi" sambil mengelap buru-buru tangannya ke celana
"Fitnah kamu orang aku makan ikan asin mana ada bau neraka, lagian siapa suruh kamu nyium-nyium tangan kamu, kamu sendiri yang salah" ungkapnya jujur
dia memang memakan ikan asin pas sarapan pagi tadi.Lah iya juga, ya tapi kan..
"Udah kalian berdua jangan ribut lagi, kenapa manggil gue kesini?"
sebenarnya dia menikmati keributan yang mereka berdua lakukan, tapi jengah juga kelamaan, mereka berdua kalo sudah beradu mulut susah di berhentiin harus di sumpel dulu mulutnya baru berenti.
"Hehehe aku mau ngomong sama kamu beb" cengirnya
"Hehehe hehehe kaya kuda aja kamu" Sungutnya
"Eh orgil gue ga ngomong sama lo ya" esmosi juga dia lama-lama berhadapan dengan bocil
"Kalian bisa diem? " semprot vahira
Gilang yang tadinya mau bicara tidak jadi, dia memperagakan seolah mulutnya terkunci dan kuncinya seakan-akan dibuang, rey yang melihat itu mendelik dasar bocah.
Lah emang bocah
"Mau ngomong apa rey" tho the point
"Itu loh kak si rey mau jalan sama vania" ujar gilang yang di tanya siapa yang jawab siapa
"Gilang rakasya anugerah" ucap vahira sembari menatap mata gilang, gilang menyadari itu dia langsung diam dan menunduk.
Gilang Rakasya Anugerah nama yang sangat bagus bukan? Tapi kehidupannya tidak sebagus namanya,
Gilang dan vahira bertemu pada waktu gilang di bully oleh teman seangkatannya dan kaka kelas. (di part 2 ya disitu bakalan di ceritain sedikit tentang pertemua gilang dan vahira, termasuk mengenai kehidupan gilang)Fyi
Gilang itu paling muda di angkatannya,
Juga agak polos orangnya.Rey atau lebih tepatnya Reyhan Rey Saputra tersenyum sinis melihat Gilang yang menundukan kepala,
Rasain diam kan lo kalo udah di omongin sama pawangnya (ucapnya dalam hati) dan tersenyum manis kepada vahira."Sorry hari ini aku gabisa nganter kamu pulang, aku udah janjian sama vania buat ke toko buku" Dengan rasa bersalahnya mungkin
"Santai gue masih bisa pulang sama yang lain kok, havefun jalan bareng gebetannya" sambil tersenyum
"Raka ayo kita ke kantin" menggapai tangan raka dan berjalan menuju kantin tanpa memerdulikan pacarnya yang menggerutu (raka itu gilang ya panggilan khusus dari vahira).
"Lah kok gua di tinggal gitu aja,ga coba nahan gue gitu biar gajadi jalan sama orang lain, anjirlah emang dia doang kayak gini, apa gue sekalian selingkuhin dia aja" pikirnya
Iya dia sempat berpikir untuk selingkuh namun hatinya menolak untuk itu,
"Ga lah jangan kalau dia berulah baru selingkuhin, anjirlah woy tungguin gue" seraya berlari menyusul keduanya ke kantin.
...............
Mau sedikit cerita
Sebenarnya alurnya ga berubah, jalan ceritanya masih sama cuman di cerita sebelumnya gilang dan rey bakalan muncul di part belasan, atau mungkin karakter Gilang gaakan pernah muncul.
Dan untuk sifat semua karakter yang disini paling di spill sedikit selebihnya kalian sendiri yang menilai mereka🤗Olivia Vahira Gracia Lee
Reyhan Rey Saputra
Gilang Rakasya Anugerah
Aakhh gemes banget, cuu banget, Adeekk
KAMU SEDANG MEMBACA
Story About Vahira
Teen FictionDia lebih senang menjalin hubungan dangkal dan tidak serius. Dia sangat sulit untuk jatuh cinta, kalaupun dia memiliki suatu hubungan dia tidak pernah memakai hatinya, Dan tidak akan berlangsung lama. Dia itu friendly, terkadang semua orang mengsa...