*Sana POV
Aku, seorang Putri dari keluarga ternama, dipaksa menikah dengan Tzuyu, seorang nelayan biasa. Meskipun Tzuyu memperlakukanku dengan sangat baik, aku tidak bisa menerima perjodohan ini. Aku merasa bahwa kami tidak cocok dan hidup dalam dunia yang berbeda.
Namun, sejujurnya, aku sangat kagum dengan Tzuyu. Ia adalah pria yang bisa diandalkan, pekerja keras, dan memiliki hati yang baik. Meskipun aku berusaha untuk menolak perasaan itu, aku tidak bisa menyangkal betapa aku terkesan dengan kepribadiannya.Setiap ia pergi bekerja, ia selalu mengatakan bahwa ia sangat mencintaiku. Pengakuannya membuatku merasa muak. Aku tidak ingin menerima perasaan itu.
Akan tetapi berbeda dengan hari ini, pernyataannya lebih panjang dari sebelumnya. Ia berkata, "Aku mencintaimu, Sana. Tidak peduli seberapa acuhnya kamu padaku. Jaga dirimu baik-baik ya" Ia tersenyum, memamerkan lesung pipinya, lalu beranjak pergi berlayar.Setelah beberapa langkah, ia kembali menghampiriku dan berkata, "Silakan marah setelah aku pulang"
Cup
Nyatanya ia mencuri ciumanku. Aku kesal dan muak, tapi ia berlari dan melambaikan tangannya sambil tersenyum yang tak lepas dari wajahnya.
Namun, di balik rasa muak itu, ada keinginan yang kuat untuk mengungkapkan perasaanku kepada Tzuyu. Aku merasa bahwa aku tidak bisa menahan perasaan itu lagi. Aku ingin memberitahunya bahwa aku juga mencintainya.
Aku memegang bibirku dan tersenyum gila, "Sejak kapan aku mencintai nelayan itu?"*******
Tepat pukul 23:00 WIB malam, pintu diketuk
"Tzuyu telah pulang" gumamku senang.
Entah kenapa malam ini aku bersemangat menyambut kedatangannya? Hatiku juga berdebar-debar. Mungkin karena aku baru menyadari bahwa aku juga mencintainya.
Aku menetralkan jantungku agar tidak gugup. Sangat malu jika Tzuyu mendengar detakan cintaku.
Aku pelan membukakan pintu dengan senyuman yang paling manis pertama kalinya untuk suamiku.
Namun, yang datang bukan Tzuyu, melainkan Jeongyeon, sahabatnya. Ia terlihat gagap dan cemas.
"Sana, Tzuyu tenggelam karena kapalnya terguncang badai,"Deg!
Berita itu membuatku hancur. Aku merasa seolah dunia runtuh di hadapanku. Aku merasa seperti kehilangan segalanya.
"Ini pasti bohong kan?"
******
Setelah kepergian Tzuyu, aku menyadari betapa berharganya ia dalam hidupku. Aku merasa sangat menyesal karena tidak pernah mengungkapkan perasaanku padanya. Aku menyesal telah menyia-nyiakannya. Aku merasa seperti aku telah kehilangan kesempatan yang berharga.
Setiap hari, aku pergi ke tepi samudera yang luas, tempat Tzuyu biasa bekerja. Aku menantinya dengan harapan bahwa ia akan kembali. Selama tubuhnya tidak ditemui, aku akan selalu setia menunggunya. Aku berharap bahwa laut akan membawanya kembali padaku."Laut, bisakah kamu membawa jasadnya kepadaku?"
KAMU SEDANG MEMBACA
ONESHOT (SATZU/MITZU/JITZU)
RandomCerita hanyalah karangan Penulis. Saya berusaha memberikan karya-karya yang baik. 🍭Story tentang couple Satzu, Mitzu, Jitzu atau salah satunya. 🍭Atau mungkin hanya sekedar POV saja.