Halooo!
Di chap ini palingan ada beberapa godaan aja, jadi kalo gak mau baca gak usah buka plus aku dah kasih tanda bahwa ada beberapa godaan di title ( 14+ )Semoga suka yaa enjoyyy!
--------- --------- --------------- ---------------- -----
Saat mereka sudah dibagi menjadi beberapa kelompok untuk acara tersebut, Blaze tidak ingin sekelompok dengan Ice karena takut diapa - apakan oleh Ice.(Maksud Blaze itu dia takut kalo tiba - tiba ice pegang dia atau yaa gitu lah karena kejadian tadi dikantin)
Tapi Ice berjanji kepada Blaze bahwa dia tidak akan apa - apakan Blaze.
Mereka pun pulang untuk menyiapkan barang - barang yang harus dibawa, karena acara tersebut dilaksanakan keesokan harinya.
Skipp!
Pada keesokan harinya, Gempa, Taufan, Blaze dan Thorn pun pergi ke kedai Tok aba dan memesan special hot chocolate karena mereka ingin meminum sesuatu yang hangat dan manis.
"Tok aba special hot chocolate satu!" Blaze yang langsung memesan menu tersebut karena sangat suka dengan hot chocolate tok aba.
"Oke tunggu sebentar ya, kalian mau pesan apa? " Tok aba bertanya kepada Gempa, Taufan dan Thorn.
"Serbuk koko 3 kaleng aja Tok" Gempa pun memesan serbuk koko.
"Ohh oke, nah" Tok aba pun menjawab pesanan Gempa dan memberikan 3 serbuk koko.
"Terima kasih Tok, saya taruh duitnya di atas meja, kami berangkat dulu ya" Gempa pun membayar semua pesanan mereka dan memberikan salam pergi kepada Tok aba.
"Ohh oke makasih, hati - hati dijalan yaa" Tok aba pun memberikan salam pergi dan pesanan kepada mereka.
Mereka pun pergi kesekolah untuk berkumpul dilapangan sekolah sebelum pergi ke luar kota.
"Oke sepertinya semuanya sudah sampai, baiklah ayok kita pergi!! " Pak papa Zola pun dengan semangat ingin pergi keluar kota.
Semua siswa kelas 10 pun memberikan tas/koper mereka kepada orang yang menaruh barang - barang dan menaiki bis.
Didalam bis itu terdapat 4 kursi dalam 1 baris tetapi 4 kursi tersebut terpisah menjadi 2 kursi untuk memberikan jalan.
Kursi itu sudah diatur bahwa mereka duduk disebelah partner kamar mereka/duduknya sebelah roommate mereka.
Setelah semua murid sudah memasuki bis tersebut mereka pun duduk disebelah partner kamar mereka.
Disisi Hali dan Taufan
"Umm Hali" Taufan memulai pembicaraan.
"Apa?" Hali pun menjawab perkataan Taufan.
"Uhh gak jadi" Taufan pun menutup pembicaraan mereka.
"Hadeh ni anak kenapa ajak ngomong kalo gak ada topic, tapi dia lucu sih" Batin Hali.
"Hali dulu kamu ada pacar gak?" Taufan tiba - tiba saja membuka perbicaraan lagi.
"Enggak" Hali menjawab Taufan sambil melihat ponselnya.
"Masa? Kamu ganteng loh" Taufan yang tidak sadar bahwa ia tiba - tiba saja berkata bahwa Hali itu ganteng.
"EHHH KOK TIBA - TIBA JADI BEGINI SIHH! ADUHH GIMANA INI ENTAR DIAM - DIAMAN GIMANAAAA" Batin Taufan yang panik karena takut Hali akan menjadi lebih cuek.
"Ohh, umm ok" Hali yang tidak tau bagaimana menjawab perkataan Taufan tadi.
"ANJJ nih anak entar aku santap gimana ya, pasti enak sih, ehhh kok jadi gini " Batin Hali yang pikirannya pun mulai kemana - mana.
"Umm kamu gapapa kan? Hali?" Taufan yang bingung karena Hali tiba - tiba saja mendiamkan Taufan.
Tanpa Taufan sadar Ia pun mencium pipi Hali tanpa alasan.
Chup!
"Ehh uhh kau kenapa?" Hali yang sadar karena Taufan menciun pipinya.
"EHH AHH ughhh e- enggak kok ituu uhh" Taufan yang memikirkan alasan agar Hali tidak membenci dirinya.
Tiba - tiba Hali pun mengelus rambut Taufan karena bosan dengan ponselnya.
"Ishh rambutnya lembut kalii!" Batin Hali.
Mereka pun diam - diaman karena tidak ada topik lagi sambil hali mengelus rambut Taufan yang lembut.
Disisi Ice dan Blaze
"Nih orang kayak beruang kutub, kerjaannya tidur terus" Batin Blaze.
"Woii bangun! Aku bosan lahh" Blaze memulai pembicaraan.
"hoamm.. Apasih nanti aja kita main, pas di hotel" jawab Ice yang masih ngantuk.
"Main apa?" Tanya Blaze dengan wajah penasaran.
"Gak jadi, kamunya juga pasti gak mau. " Ice yang tahu bahwa Blaze penasaran pun membuat Blaze tambah penasaran.
"Aku pasti mau kok! asalkan gak aneh - aneh" Blaze yang sangat ingin mengetahui apa permainan yang Ice ingin main bersama dia.
"Yaudah, kita bikin anak yok" Ice menjawab kepada Blaze bahwa ia ingin membuat anak bersama Blaze.
"umm gi-gila kau! Dasar beruang kutub mesum!" Blaze yang mendengar apa yang Ice mau pun menjadi sedikit memerah karena malu.
"Kenapa mukamu memerah? jangan - jangan kamu mau!" Ice yang menggoda Blaze karena muka Blaze yang tiba - tiba saja berubah menjadi sedikit memerah.
"E-enggak ya siapa juga yang mau, uhh udah lah bahas yang lain aja" Blaze yang tidak ingin Ice membahas tentang hal tersebut.
"Hmm Oke lah bahas yang lain aja, entar kamu tambah malu kalo bahas tentang itu" Ice yang membuat Blaze sedikit emosi.
"Ishh enggak lah! dah aku mau main hp, jangan ganggu. " Blaze yang kesal dengan Ice dan memutuskan untuk memainkan hp saja.
Tiba - Tiba Ice meletakkan kepalanya di Bahu Blaze agar dia bisa tidur dengan nyenyak, Blaze pun membiarkan Ice tidur dibahunya.
Disisi Solar dan Thorn
"Thorn jangan main hp di bis, nanti pusing loh" Solar yang coba menasihati Thorn.
"Engga akan kok Sunshine" Thorn membalas Solar bahwa dia tidak akan pusing memainkan ponsel di dalam bis.
"Ehh kok Thorn manggil Solar Sunshine?" Solar yang bingung karena tiba - tiba saja Thorn memanggil Solar dengan panggilan "Sunshine".
"gapapa, panggilan special untuk Solar aja!" Thorn yang ingin saja memanggil Solar "sunshine" agar menjadi special.
Disisi Fang dan Gempa
Saat Gempa tertidur, kepalanya tiba - tiba saja menurun dan tertidur di bahu Fang, Fang yang sadar pun melihat Gempa yang tertidur dibahunya sambil memainkan ponselnya.
"lucu kali, kasian juga keliatannya ngantuk banget jangan diganggu lah" Batin Fang.
Fang pun berhenti memainkan ponselnya dan ikut tidur bersama Gempa.
Beberapa jam pun berlalu mereka pun turun dari bis dan menuju ke kamar yang sudah diberikan oleh guru - guru.
----------- ----------------- ----------------- ---------
Terima kasih dah baca buku ini
Maaf kalau cerita ini gak seruSemoga kalian suka sama cerita ini ♡
Aku bakal lanjutin ceritanya kok
Total words : 950
KAMU SEDANG MEMBACA
Pandangan Pertama
Romanceelemental yang jatuh cinta pertama kali saat melihat satu sama lain, tetapi tidak tahu bagaimana caranya untuk mengungkapkan perasaan satu sama lain karena sangat takut jika dibenci atau dijauhkan. Jadi bagaimana dengan perasaan mereka yang belum di...