# PAPER HEARTS
.
.
.Waktu sudah menunjukkan pukul 12 namun Sohyun tak kunjung tertidur. Bahkan setelah merubah posisi dari terlentang, tengkurap hingga miring sana miring sini, tetap rasa kantuk itu tak kunjung datang.
Haa~
Sohyun menghela nafas berat, kemudian bangkit dari berbaring nya dan melihat ke arah luar balkon saat suara deru mobil memasuki pelataran rumah.
Dengan refleks melihat jam di dinding, sudah pukul 12, tapi kakaknya itu baru pulang. Tadinya Sohyun ingin kembali mencoba tidur, tapi sepertinya tidak gunanya juga menghindari Taehyung. Apalagi karena alasan yang belum jelas seperti tadi.
Jadi Sohyun meniatkan diri untuk menemui Taehyung dan membicarakannya.
Beranjak dari tempat tidur, berjalan menuju pintu, membuka nya dan betapa terkejutnya ia saat mendapati presensi Taehyung yang tengah berdiri di depan pintu kamarnya.
“Ah,” Taehyung menurunkan tangannya yang terangkat canggung, tadinya ingin mengetuk pintu kamar Sohyun tapi sedikit ragu.
“Oppa?”
Taehyung tersenyum tipis, menghela nafas sejenak dan memberanikan diri untuk berbicara, “Uhm.. mau bicara sebentar?”
Sohyun tampak berpikir sejenak, sebelum mengangguk kecil.
Dan di sinilah mereka, balkon luar yang menghadap langsung ke taman depan rumah. Dengan di temani coklat hangat dan sekaleng bir untuk Taehyung.
Mereka berdua duduk berdampingan, untuk beberapa saat tidak ada yang membuka suara sebelum terdengar Taehyung berdehem pelan, “Soal yang tadi, benar.”
Sohyun yang hampir meminum coklat hangatnya pun seketika menoleh terkejut ke arah Taehyung, “Mwo?”
“Kau benar Sso. Kalau salah dengar. Mana mungkin aku menyukaimu, kan kau adikku.” Taehyung tersenyum lebar, “Jadi jangan terlalu di pikirkan.”
Sohyun mengerjab beberapa saat, kemudian terkekeh kecil, “Ah, hehe.. ya kan? Tentu saja, mana mungkin oppa menyukai ku.”
Taehyung menghela nafas, menatap Sohyun yang masih terkekeh kecil sambil sesekali menyesap coklat hangatnya.
Sementara Sohyun yang baru mendengar kejelasan pun tiba-tiba terdiam gamang, seolah kata-kata yang keluar dari mulut Taehyung bukanlah hal yang ia ingin dengar.
‘Whoa, sebenarnya ada apa dengan mu Sohyun?’ rasanya Sohyun ingin menampar dirinya sendiri agar kembali pada realita yang ada.
Perasaan yang kacau nan rumit, seharusnya tidak ia indahkan. Semuanya terlampau sulit untuk ia resapi oleh akal sehat. Ini seperti dia sedang berjalan di atas bara api. Mencari jarum di tumpukan jerami, adalah hal yang mustahil.
Karena itulah yang perasaannya kini rasakan. Memangnya, boleh ia mengharapkan sesuatu yang sudah jelas-jelas tidak boleh?
“Aku berubah pikiran.” seru Sohyun setelah bergulat dengan batin dan pikirannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
PAPER HEARTS ✔️
Fanfiction[E N D] °°°° Kisah menyentuh hati tentang dua saudara yang saling mencintai dan terhalang oleh status. Akankah takdir membawa mereka pada kebahagiaan?