renjani :
“gue otw punya ponakan nih.”kirana :
“ngaco.”renjani :
“kasian co suami lo.”renjani :
“udah sah mah gapapa anjir.”read
“jauh jauh ke sini cuma buat main hp ki?” sadewa mengalihkan pandangannya menatap kirana yang sedari tadi fokus dengan handphonenya. “renjani?” gadis itu menganggukkan kepalanya.
“diemin aja dia.”
“emang.” kirana menaruh handphonenya; kembali melanjutkan acara makan siangnya dengan sadewa. “habis ini mau kemana?”
“jalan jalan aja nunggu malem habis itu baru balik.”
“alright.”
selama perjalanan sadewa tidak sekali pun melepas tangan sang istri dari genggamannya dan kirana juga tidak merasa terganggu dengan perlakuan sadewa hari itu.
“biasanya liburan semester tuh gue cuma glundang glundung di kamar kaya semangka.” ucap kirana memulai pembicaraan.
“ngga keluar sama renjani?”
“keluar sama renjani paling cuma makan atau ngga ya nonton.”
“coba ke sangria.”
“ngga ah nanti ketemu cewek cewek lo.” sadewa tersenyum tipis sembari mencubit hidung kirana perlahan.
“wait a second.” kirana menghentikan langkahnya ketika sadewa berjongkok di hadapannya lalu mengikatkan tali sepatunya yang lepas entah sejak kapan. “makasih.”
“sama sama sayang.” jawabnya sembari melanjutkan perjalanan.
“mau?” kirana menggelengkan kepalanya ketika sadewa hendak menuangkan wine untuknya.
“gue ngga minum.”
“tumben?” ucap sadewa sambil mendekati kirana yang duduk di atas sofa dengan mangkuk popcorn di pangkuannya. “takut.”
“nanti malah kaya pas di villa.” sadewa terdiam selama beberapa saat sebelum duduk di sebelahnya.
“emangnya kenapa?”
“...” kirana terlihat seperti memikirkan sesuatu cukup lama. “sa.”
“janji dulu yaa ngga nganggap gue cabul.” sadewa mengangguk.
“gue pernah mimpi kita..” kirana menguncupkan jari tangannya lalu menyatukan keduanya untuk membuat gestur seolah mereka tengah berciuman. “gue ngeri sendiri kalau inget anjir..”
sadewa yang sedari tadi hanya memperhatikan kirana itu sedikit memalingkan wajahnya untuk menertawakan istrinya.
“HIH?” kirana melempar melempar bantal di sebelahnya ke arah sadewa yang dengan sigap menghindar.
kirana malu. “gue mimpi kaya gitu bukannya sengaja juga.”
sadewa mengambil mangkuk popcorn di pangkuannya sebelum mendekat dan mengikis begitu banyak jarak diantara mereka.
“...”
“that’s not a dream ki.” kirana mendongak menatapnya. “what..” sadewa tersenyum tipis sembari merapikan rambut kirana yang sedikit menutupi wajahnya.
“what do you mean? that’s not a dream?” tanyanya kebingungan.
“iya.” laki laki itu mengusap pipinya. “that’s not a dream, kirana.”
“and from now on, i will make sure you never forget.”
“sad—”
5391.
KAMU SEDANG MEMBACA
5391
Fanfiction[ ft. 박성훈 ; end ] somewhere between hello and goodbye; there was love, so much love. © 2O24