one

19 2 2
                                        

pada gelapnya malam yang dipenuhi ribuan bintang yang terbentang dilangit dengan penuh cahaya yang menyinari sorot mata manusia yang memandangnya.

Malam ini sunyi, tetapi bintang yang bertabur di atas sana seakan mengisi kekosongan malam ini.

Tepat pada hari ini, gadis yang berwajah manis dan gelang kupu" yang selalu melekat di tangannya berulang tahun.

Diruangan bernuasa biru, gadis itu sibuk membungkus kado untuk dirinya sendiri. sembari ditemani alunan musik yang mengema di ruangan itu.

"Kapan yaa di kasih kado"ucap tata

"gimana yaa rasanya di rayakan"

"gimana yaa rasanya tiup lilin sama mamah ayah"

"gimana yaa rasanya disuapin kue ulang tahun sama mamah" berbagai pertanyaan terus berputar di benak nya.

hingga waktu yang ditunggu pun tiba. tepat pada jam 00.00
gadis berwajah manis itu mengambil sepotong kue stoberi dengan lilin angka 17 di atas nya.

"nga apa apa tiup lilin sendiri,biasanya juga sendiri kan" ucap nya dengan semangat.
Sembari meniup lilin angka 17 diatas sepotong kue stoberi.

"wish tahun ini,semoga ada keajaiban semesta mempertemukan gua sama Abang" ucap nya dalam hati. sambil meniup lilin.

selesai meniup lilin serta memakan kue ulang tahun. gadis itu kembali ke tempat tidur nya yang tidak jauh dari meja belajar tempat dimana dia meniup lilin.

"Saatnya tidur,siapa tau besok di  suprise in sama mamah" ucap tata dengan penuh harapan,sembari memejamkan kan matanya.

Seburat cahaya matahari berhasil masuk melalui celah-celah jendela kamar. tepat mengenai wajahku yang bahkan belum sepenuhnya sadar terbangun dari tidur. Ditambah suara ayam yang saling berkokok, melengkapi hari dengan matahari dan langit cerah pagi ini.

"Tataaaa"teriak Tania
"Taaa turun kedapur sini" timpal nya.

Ketika aku merasa tidur ku terusik aku mulai membuka mata ku dengan perlahan dan segera menghampiri asal suara tersebut.

"Tataaa" teriak Tania
"Iya mah ini lagi turun" jawab tata,sambil menuruni anak tangga.

"Masih pagi udah berisik banget"gerutu nya sambil menghampiri Tania yang berada di dapur.

sesampai nya di dapur tata di buat binggungg dengan keadaan dapur yang sangat berantakan.

"Mah ini kenapa dapur berantakan gini?"ucap tata dengan wajah yg tampak heran.

ini buat persiapan Clara ngerayain ulang tahun"ucap Tania sambil mengaduk adonan tepung dan telur

"bantuin sini cepetan!" Perintah Tania.

"Aku ngabisa mah,mau pergi udah janji" Jawab tata

"Adik kamu ulang tahun cuman setahun sekali,kamu nga bisa bantuin?" tanya tania dengan nada tinggi.

"Nga bisa mah"ujar ku
"Biasanya aku selalu bantuin mamah kan,tapi kali ini ngabisa mah"timpal ku dengan suara yg lirih berharap mendapat izin

"bantuin gitu doang ngabisa,bisanya cuma habisin duit saya" ucap praja sembari jalan ke arah dapur.

Tata mendengar suara yang dikenal langsung menolehkan kepalanya ke arah belakang. aku melihat praja yang berjalan menghampirinya. Praja laki-laki kejam yang tata pernah temui sampai saat ini,sialnya laki-laki berhati iblis ini berstatus sebagai ayah tiri nya.

"Iya mah aku bantuin sekarang" ucap ku
"Tapi aku ngabisa ikut di acaranya Clara mah" timpal ku,aku tidak mempunyai pilihan lain, selain menjawab IYA.

"Yaudah,cepet sana!"ujar Tania sembari berjalan ke arah praja kemudian  keluar dari dapur meninggalkan aku seorang diri.

melihat ayah dan ibu nya sudah keluar dari dapur,air mata yang dari tadi ia tahan jatuh sendirinya,dada nya serasa sesak sekali.                                
"Apakah ibu nya lupa ulang tahun     anaknya sama?"
"Apakah ibu kandung nya sendiri lupa kapan dia melahirkan anaknya kedunia?"
"Mamah nga lupa kan,kalo aku anak mamah juga? berbagai pertanyaan terus berputar dibenak nya.
"Bohong kalo aku bilang aku nga iri sama Clara,dia dirayakan dalam hal apapun tanpa diminta" ujar ku dalam hati.

"Gapapa,ayo semangat selesain semua kerjaan biar cepet ketemu Abang" ucap ku dengan semangat sembari membuat adonan kue yang belum sempat di selesaikan oleh Tania.

Ketika sesuatu yang buruk terjadi, kamu punya dua pilihan, kamu membiarkannya menghancurkanmu, atau membiarkannya menguatkanmu
dan dia memilih pilihan kedua.    gadis kecil yang periang itu tetap berdiri kokoh ditengah badai ombak yang menimpa nya.

*jangan lupa tinggalkan jejak yaaa*



Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 11, 2024 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Sastra yang terluka Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang