part 12 perlahan-lahan

117 10 2
                                    


Gimana harinya baik ga?

Selamat mebaca


Raden sudah siap dengan seragamnya ia memakai seragamnnya ala-ala badboy.

Entah apa tapi ia merasa ingin membuat Keperibadian baru bagi raden aka bara, ia tak akan membuat dirinya terlihat lemah apalagi dianggap remeh oleh sekitar.

Hey dia ini raden manusia aneh yang entah dari planet mana, yang pada intinya dengan tingkah laku dia akan membuat semua orang geleng-geleng kepala kaya trio macan.

Balik lagi ke manusia aneh satu nih yang untungnya menggemaskan sedikit sih menurut author mah.

Raden : thor lu ko banyak bacot dari tadi pegel nih aing dari tadi diri doang
Author : yaudah sok atuh reog biar ga pegel 😚😚
Raden : thor lu pengen gue geplak apa? Udah tau idup gue cuman diketik ma lu
Author : oh iya lu kan cuman tulisan yang ga idup ups sori 😚🤭
Raden : gila 😒🙄

-
-
-
-

Setelah bergaya raden pun turun ia berniat ingin makan tapi mood nya hancur, 'menyebalkan' batin raden.

Padahal ia baru saja senang dengan penampilannya namun tiba-tiba para penghuni saiton ini ada didepannya tertawa dengan bahagia dan seperti melupakan dirinya.

Raden yang sadar dengan perasaan dirinya pun bingung ini bukan dirinya namun ini pemilik tubuh aka bara, ia berjalan kedapur dan melewati ruangan makan yang menjadi sunyi setelah dirinya melewati mereka.

Tak begitu lama akhirnya raden kembali dan saat akan berjalan tiba-tiba suara berat pria paruh baya menghentikan jalannya, "mau kemana kau raden. Tanya pria paruh baya aka ayahnya raden.

Raden yang acuh pun melanjutkan jalannya namun tangannya dihentikan oleh seseorang, ia menoleh dan dapat dia lihat seorang wanita walaupun sudah berumur wanita itu tetap cantik raden tak munafik jika mengakui wanita yang menghentikannya itu sangat cantik. Namun mengingat perlakuan wanita itu raden mengambil kembali kata pujian dari dirinya.

Yap dia adalah ibunya raden aka rara,
"ikutlah sarapan dengan kami raden. Ucap rara menatap penuh harap dari dirinya, raden menatap lengannya yang ditahan dan menatap wajah ibunya bergantian.

Susana menjadi canggung karena tidak ada lagi yang bicara, raden pun tak membalas jawab sang ibunda.

Kecanggungan itu berhenti setelah kaily mengadu bahwa kepala nya tiba-tiba sakit, tentu saja itu untuk mengalihkan pandangan yang tertuju pada raden dan langsung pada dirinya.

Sudah dibilang kalau kaily ini sangatlah licik namun apalah daya keluarga argara yang sudah buta akan kebenarannya.

Lengan yang dipegang pun terlepas karena sang ibunda memilih untuk menghampiri kaily, raden melihat kaily dipenuh oleh keluarga nya yang dimana dialah yang harus diposisi itu.

Raden marah? Tentu saja bahkan tangan mungil ya itu sudah mengepal dan berjanji akan membalasnya dengan berkali-kali lipat, hey raden ini pendendam jika kalau tau.

Karena sudah tak akan ada yang menghalangi ia untuk pergi pun bergegas keluar dari masionnya, jangan lupakan bibir mungilnya itu yang terus mengumpat untuk menghilangkan ke amarahannya ini.

Raden pergi menggunakan motor sport nya yang itu milik siapa, yang sekarang raden mau hanyalah ketenang angin pagi.

Setelah melajukan motor nya dengan kecepatan sedang, walau pun hati raden sedang tergejolak api kemarahan. Dia masih sayang akan nyawanya ya walaupun ia akan selamat tapi bukan kah mati tidak ada yang tau.

Kamu radenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang