3.Pertemuan pertama tanpa menatap

166 13 0
                                    


بسم الله الرحمن الرحيم

.

PERINGATAN, UNTUK KALIAN YANG BAPER HARUS MENGVOTE PARTNYA DAN JIKA ADA KESAMAAN ALUR DAN TOKOH, SAYA MOHON MAAF YANG SEBESAR BESARNYA, ITU SEMUA BUKAN HAL YANG DISENGAJA

SAYA AKAN BERUSAHA MUNGKIN MEMBUAT CERITA SAYA CIRI KHAS DENGAN AUTHORNYA

DILARANG PLAGIAT, AUTHOR AJA GA SUKA PLAGIAT, APALAGI BERNIAT MEMFOTOKOPI KARYA LUARBIASA MILIK ORANGLAIN, AUTHOR TAU DAN TAKUT DOSA WALAUPUN AUTHOR ITU SUDAH PENDOSA

AKUN IG:@Bunga23

Akun tiktok:@bungatiaz

.
.
***

Selamat membaca📍

Semoga suka yaa


9 tahun kemudian

Malam hari yang minim cahaya dari bulan, memperlihatkan sebuah rumah besar dengan
bangunan yang begitu kokoh bercat penuh warna coklat hitam dan penuh penjagaan disetiap sudutnya.

Maling atau pencuri yang melihat penjagaan setiap sudut rumah luas itu pasti akan mengurungkan niatnya untuk melangkah masuk, karena penjaga nya adalah pegulat berotot juga bertato dengan wajah garang.

Tetapi seorang gadis berjubah hitam, bermata indah yang dihiasi bulu mata lentik hitamnya kini berusaha meng endap endap memasuki wilayah rumah besar luas itu.

Tubuh yang ditutupi jubah hitam, kedua tangan yang ditutupi sarung tebal hitam dan kain tipis yang menutupi setengah wajahnya gadis itu bisa masuk tanpa mencuri perhatian penjaga.

Gadis itu berhenti melangkah dan kembali menyenderkan punggungnya ditembok sudut yang tidak terlihat oleh penjaga, terus seperti itu.

"YaAllah lindungin aku, ini bahaya banget," Batin Gadis bermata indah itu.

Saat gadis berjubah hitam itu hendak kembali melangkahkan kaki tiba-tiba gadis itu mematung.

Tap tap tap

Suara langkah sepatu seorang pria terdengar membuatnya kembali bersembunyi di sudut tembok tadi.

"Ini udah jam 11 malam tapi kita belum makan malam,parah banget bos," Ujar Penjaga bertato tengkorak dirahangnya.

"Iya cok gue juga laper, kita izin buat beli makan juga kagak bakal marah banget kali si bos," Timpal Penjaga satunya dengan kepala botak mulus.

"Yaudah lo berdua aja beli nasi padang sono dipagar batas Komplek Buah Gede, masalah izin gampang, dua Penjaga pergi mah ga ngaruh kita kita bisa tanganin," Ucap Penjaga berkalung rantai perak.

Perbincangan mereka sedari tadi didengar baik oleh gadis yang sedari tadi berusaha agar tak bersuara sedikitpun.

"Yaudah tinggal makan mah makan aja,pakek segala takut sama bos,mana disini banyak nyamuk lagi," Batin Gadis itu kesal.

"Oke kita berdua pergi dulu bentar," Ucap Penjaga bertato tengkorak dirahangnya.

"Eh tapi Dorot, kita beli nasi padangnya berapa?" Tanya Penjaga berkepala botak mulus.

"Gimana nanti lah yang penting buat kita bertiga aja dulu sekarang," Jawab Dorot.

Gadis bernetra indah yang sedari tadi kesal sendiri itu mengambil langkah perlahan setelah dirasa saat ini kesempatan yang tepat, karena penjaga wilayah pagar rumah besar itu masih membincangkan nasi padang.

AKSARA Garis PertemuanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang