02. Terlambat

77 9 0
                                    

Setelah pulang ke rumah, Agasha langsung duduk di sofa seorang diri. Ia membuka akun Instagramnya untuk mencari akun seseorang. Yah, ia sedikit kepo dengan akun Instagram Abian. Setelah akun itu ditemukan, Agasha melihat seragam sekolah yang dipakai Abian dari salah satu postingannya.

“Bukannya ini seragam yang sama dengan Andrew ya?” tanya Agasha kaget, ia mengingat bahwa Andrew, temannya yang bersekolah di Pelita, mengenakan seragam yang sama. “Jadi si Ian sekolah di Pelita, apa gue tanya aja yah?" kata Agasha.

Agasha langsung membuka ponselnya untuk mengirim pesan keorang yang bernama, Abian Jakapan.

Abi

halo cacar

maksud lo, cacar apaan?

cacar = calon pacar😙

najis, geli gue anjing

kenapa sayang, udah pulang sampai tujuan belum?

tujuan kemana?

tujuan ke KUA bersama-sama

sama jephan maksud lo?

YAH GUE LAH EE

ohh

dih dingin sekali jawabnya, sini kita kekepan biar ga dingin

plis yah, gue ini pacar abang lo!


hm

pepek

lo sekolah dipelita?

iya, apa emang?

gapapa, gue mau kesono nanti siap siap gue cipok

Oy, udah ketemu sama Bian?” tanya kakak Agasha, duduk di sampingnya dan membuatnya menatap kakaknya.

“Udah,” jawab Agasha meletakan ponselnya dimeja lalu memutar tubuhnya agar berhadapan dengan Jephan. “Bang,” ucap Agasha, membuat Jephan menatapnya dengan bingung.

“Apaan?” tanya Jephan. “Biasanya kalau lo ngeliat muka gue kayak gitu, lo mau minta sesuatu, kan?” tanya Jephan.

“Kok lo tau?”

“Mau minta apa lo?”

“Minta pacar lo, boleh?” tanya Agasha polos.

Jephan terkejut lalu mendatarkan kembali wajahnya. “Lo suka sama pacar gue?” tanya Jephan serius.

“Iya, kalau tau lo punya pacar spek anime gitu, udah gue tikung sejak awal, Bang,” ucap Agasha.

Jephan menatap Agasha dengan tatapan yang sulit dibaca, lalu tertawa kecil. “Gue nggak nyangka lo bisa sepolos itu ngomong kayak gitu,” katanya sambil mengangkat alis.

“Lo tanya, ya tinggal gue jawab sih. Daripada gue nusuk dari belakang, mending gue jujur dari sekarang,” balas Agasha, sambil menyilangkan tangan di dada dengan ekspresi serius.

Jephan mendekat, merangkul pundak Agasha dengan lembut. “Hahaha, ini baru adik gue,” katanya sambil tersenyum lebar. “Semangat berjuangnya ya, Dek!”

Agasha menghela napas panjang dan melepaskan diri dari rangkulan Jephan. “Kok santai banget, Bang? Gak ada acara berantem nih?” tanyanya.

Jephan hanya tertawa lebih keras dan mengacak-acak rambut Agasha dengan leluasa. “Berantem? Buat apa? Males gue berantem demi Abian,” ujarnya dengan santai, sambil memandang Agasha dengan ekspresi tidak peduli.

Stealing Heart [BibleBuild]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang