7. Bertemu Dewa Bumi

139 28 1
                                    

Tidak pernah lagi ada hal baik setelah Miyuki mencium Renjun secara diam-diam. Membuka mata batin rasanya sama seperti membuka pintu neraka. Miyuki tak lagi bisa memandang orang lain dengan biasa terutama jika mereka hanya menyamar sebagai manusia.

Tapi satu hal yang selalu Miyuki lakukan jika berada di tengah-tengah mereka, yaitu pura-pura tidak tau.

Yahh... Okey.. dia mungkin bisa mengelabui puluhan makhluk di sekitarnya tapi ada satu orang yang tidak bisa Miyuki hindari. Dia adalah Lee Jeno.

Lelaki itu mendadak menjadi musuh yang paling dia hindari di kampus. Karena sejak Miyuki melihat pekerjaan rahasia Jeno, lelaki itu jadi ingin sekali membunuhnya.

"Kenapa ya Jeno begitu?? Padahal kan aku ga akan bongkar rahasianya." Miyuki terus-terusan mengeluh selama sesi sarapannya bersama Renjun.

Sementara Renjun sendiri mendengarkan sambil sesekali menanggapi.

"Dia cuma mau melindungi rahasia langit. "

"Tapi kan aku sudah janji ga akan kasih tau siapapun njun.."

"Hati manusia itu selalu berubah, manusia ga ada yang bisa di percaya." Sahut Renjun.

"Kamu juga ga percaya???" Miyuki tidak terima. Renjun langsung meletakkan sendok sup nya dan memberikan Miyuki wajah tanpa ekspresi.

"Aku sama Jeno berbeda. Aku masih bisa percaya sama kamu, tapi dewa kematian ga selunak itu. "

Benar, Jeno saja tega mengambil nyawa orang. Sisi empati itu rasanya tidak pernah bersemayam di hati Jeno.

Gadis itu menghela nafas lalu menusuk tonkatsu miliknya dengan tangan tak bertenaga. Belum usai masalah pencarian jodohnya sekarang Miyuki malah terlibat masalah dengan dewa kematian. Sungguh perjalanan hidup yang sangat menantang ya...

"Terus sekarang gimana.. ? Aku saja belum ketemu jodoh, masa harus mati sih..?"

Renjun meletakkan sumpitnya di atas nampan makanan yang telah kosong. Lelaki itu mengelap mulutnya dengan tissue lalu duduk bersandar dengan wajah serius.

"Aku sempat kepikiran ini semalam..."

Miyuki menegakkan tubunya, terlihat antusias dengan gagasan yang akan Renjun ucapkan.

"Gimana kalau kamu mengajukan do'a sama dewa bumi?"

Dalam sebuah kepercayaan kuno memohon dan berdo'a pada dewa bumi sudah di anggap sebagai solusi dari setiap masalah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dalam sebuah kepercayaan kuno memohon dan berdo'a pada dewa bumi sudah di anggap sebagai solusi dari setiap masalah.

Dari yang Miyuki tau, orang-orang akan mendatangi kuil untuk berdo'a tapi kali ini konsepnya sangat melenceng.

Renjun tidak membawa Miyuki ke kuil seperti apa yang dia bayangkan. Renjun justru membawa Miyuki ke sebuah apartemen mewah di kawasan elit. Sepanjang jalan Miyuki terus bertanya apakah mereka menempuh jalan yang benar dan Renjun konsisten mengiyakan.

The Legendary Virgin  | Huang Renjun Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang