15

3 2 0
                                    

"Argghhh Siall!!" R

"Gagal lagi kan gw dapetin keisya" R

"Jesslyn keisya cassidy? Lo pengin dapetin dia? Sepertinya kami bisa bantu" D

"..maksudnya kerjaa sama?" R

"Iyaa.. Bagaimana tertarik?" C

"Baik" R

--------------------------------------------------------------

Ceklek

"Sepi banget" Batin milo

"Bi.." Panggil milo tapi tak ada balasan

"Pada kemana yaa.. Hmmm, udahlah aku mending bersih-bersih aja terus sholat" Gumam milo

Skip time...

Setelah milo sholat, ia mendengar suara mobil ayahnya, sepertinya mereka sudah pulang, milo pun bergegas turun ke bawah, milo melihat ayah dan kakak-kakaknya dan ada juga nenek kakeknya mengenakan baju hitam.. Seperti habis melayat ke kuburan

"Kakek, nenek" Panggil milo lalu bersalaman dengan kakek neneknya

"Hoho.. Cucu kakek sudah besar yaa.. Tambah ganteng lagi" Ucap kakek yang membuat milo tersipu

"Hehe.. Kakek bisa aja" Jawab milo

Mendengar perbualan tersebut membuat leo tidak senang karena kakek dan neneknya tidak pernah memperlakukannya seperti yang mereka perlakukan kepadaku.. Leo mendengus kesal dan berjalan pergi ke kamarnya

"..Mah.. Pah.. Lebih baik mamah samaa papah istirahat saja terlebih dahulu" Ucap mahesa

"Iyaa.. Iyaa" Sahut kakek dan nenek
Lalu kakek dan nenek berjalan pergi ke kamar cadangan

"Pahh.. Zea pergi ke kamar Zea dulu yah" Ucap Zea lalu pergi ke kamarnya, di sana hanya tersisa mahesa dan milo saja

Suasananya sangat canggung milo tidak bisa bergerak saat matanya bertemu dengan mata ayahnya.. Ia merasa tak lama mata nya akan mengeluarkan air mata, di sisi lain.. Mahesa juga merasa tidak bisa berkutik saat ia menatap mata anaknya itu, di dalam hatinya bersalah beliau merasa sedikit bersalah.

"Kenapa kamu menatap saya seperti itu? " Tanya mahesa

"T-tidak ada.. M-maaf ayah" Jawab milo gugup memalingkan wajah

"Ayah? Hmm...sekarang kembalilah ke kamarmu" Perintah mahesa diangguki milo

Di kamar..

"Apa ya yang dipikirkan ayah.. Hmm.. Andai aku bisa baca pikiran orang yah" Batin milo

"Oh iyaa.. Aku lupa nanyain mereka habis darimana.. Aku ke kamar kakek sama nenek aja deh" Ucap milo bergegas ke kamar kakek dan neneknya

Tok.. Tok..

"Siapaa??"

"Ini milo nek.."

"Ohh.. Masuk"

Ceklekk..

"Hoho.. Milo ada keperluan apa?? " Tanya kakek

"Anu kek.. Milo mau nanya.. Tadi kakek nenek, ayah, sama kakak-kakak milo habis darimana yah? Kok kayanya seperti habis melayat" Ucap milo

"Ohh.. Kami tadi habis ke pemakaman nya ibumu.. Sudah lama kita tidak kesana" Jawab milo

"Kok nggak nungguin milo??" Tanya milo

Brakk...

"Lo kira.. Papah bakal ngebiarin pembunuh ikut ngelayat ke pemakaman mamah??" Ucap leo yang mendadak masuk

"Hust.. Leo.. Jangan ngomong gitu sama adekmu" Ucap nenek

"Aduhh.. Nek.. Bisa gasih jangan ngebedain aku sama anak sialan ini.. Kenapa nenek sama kakek selalu sayang sama dia ketimbang akuu.. Kenapa sihhh!!! Dia itu cumaa anakkk sia-" Ucapan Leo terhenti saat kakek menamparnya

"CUKUP!!" Bentak kakek, Leo mendengus kesal lalu berpaling pada milo

"Puas lo.. Puass!! Lo mau ngerebut apalagii hah!!! mamah, kakek nenek, terus apalagii!!! Ga cukup buat lo udah ngebunuhh mamahhh!!LO GA BERHAK HIDUPP SEDANGKAN MAMAH MATI!!" Bentak Leo pada milo

"LEOO!!" Bentak mahesa, yang datang saat mendengar kegaduhan tersebut, dan di susul oleh zea

"Milo.. Sini.. Jangan nangis yah" Ucap Zea, menarik lengan milo ke sisinya.. Saat melihat mata milo yang sembap

"Apa-apaan kamu.. Papah ga pernah ngajarin kamu bersikap kasar kepada orang lain! " Ucap mahesa

"Ck..kenapa sekarang papah malah ngebelain milo?? Papah udah ga sayang lagi sama Leo.. Semuanya udan gaada yang sayang lagi sama leoo!!" Ucap Leo kesal saat air matanya mengalir, ia pun berjalan pergi ke kamarnya

Brakkk..

"Cup.. Cupp.. Udah.. Yaahh..maklumin aja kalo kakakmu gitu" Ucap Zea menepuk-nepuk kepala milo

"Arghh.. Kalian cuma buat papah pusing aja" Ucap mahesa lalu berjalan pergi

"Jangan di dengerin yah.. Omongan kakakmu Leo " Ucap kakek mengelus bahumu

"Milo mau coklat.. Inih" Ucap nenek, memberikan milo coklat untuk mencoba menghibur milo

"Milo gapapa kok" Sahut milo dengan kerentanan di suaranya saat ia mengambil coklat itu

"Udah.. Lo balik aja ke kamar.." Ucap Zea

"Iya kak" Jawab milo lalu berjalan pergi ke kamarnya

"Zea.. Zea.. Kenapa kau berbeda ya sama Leo?" Tanya nenek bingung

"Maksud nenek? " Tanya balik Zea

"Yahh.. Bener sihh.. Memangnya kamu ga ngerasa hal yang sama kaya Leo.. Maksudnya kau terlihat baik sekali kepada milo.. Tapi ya gapapa sih.. Jadi milo masih ada orang yang menyayanginya, saat kakek dan nenek nggak ada di sini" Ucap kakek

"Hmm.. Zea keinget permintaan terakhir mamah.. Makanya Zea baik pada milo.. Lagipula milo anaknya ramah, perhatian, baik lagi, beda dari Leo" Ucap Zea

"Ouh.. Gitu.. Oky.. Nenek jadi paham" Ucap nenek

"..sebenarnya apa permintaan terakhir mamah.. Kenapa itu bisa ngebuat kakak baik sama aku" Batin milo saat dia menguping pembicaraan di sudut tembok

Jangann di contoh!!!

-----------------------------------------------------------

Next bab in the next days ✨
-
-
-



MILOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang