22

1.2K 76 0
                                    

"satang" panggil Fourth ketika melihat Satang yang mulai menggerakan jarinya dan membuka matanya perlahan.

"tunggu dia sadar dulu sayang" tahan Gemini.

Fourth dihantui rasa bersalah semalaman dan memutuskan untuk tetap diam di rumah sakit dan membiarkan orang tuanya yang pulang terlebih dahulu dan beristirahat di rumah, membiarkan dia dan Gemini yang menjaga Satang di rumah sakit.

Fourth berpindah tempat duduk ke kursi dekat dengan ranjang yang satang tiduri. Dia menunggu Sahabatnya itu sadar namun sepertinya Satang merasa sakit di bagian kepala karena tangannya meraba kepala yang terlilit perban itu. Gemini memanggil dokter dan tak lama dokter datang untuk mengecek kondisi Satang saat itu juga.

Setelah satang diperiksa kembali oleh dokter dan mendapatkan kesadaran penuh kemudian suster membantunya untuk sarapan akhirnya dia dan Gemini memasuki ruangan rawatnya.

"sa....

"sejak kapan kalian nyembunyiin itu dari gw?" tanya Satang memotong ucapan Fourth yang akan memanggilnya.

Fourth dan Gemini saling menatap dan tidak mengatakan apapun.

"gw gak mau liat orang yang udah bohongin gw" lanjut Satang kemudian memalingkan wajahnya ke arah lain.

"satang, kita punya alasan nyembunyiin semua ini. Phi winny pengen kita jaga rahasia ini, asal lo tau dia gak mau lo khawatir makanya dia gak bilang" ujar Gemini sedikit kesal.

"apapun alasannya gw gak peduli, yang jelas kalian bohongin gw"

Gemini menarik tangan Fourth keluar ruangan dan membiarkan Satang sendiri karena jika terus beradu mulut akan berdampak pada kesehatan Satang dimana dia tidak boleh terlalu stress dan terlalu banyak berpikir.

Satang menangis membayangkan bagaimana dia mengusir Winny berkali-kali di hadapannya. Mungkin jika kenyataannya seperti itu, dia adalah orang yang bodoh karena sudah membuat Winny pergi dari hidupnya. Entah bertemu atau tidak tapi Winny selalu ada di dalam hati kecilnya.

Membayangkan bagaimana Winny hidup selama satu tahun lebih lamanya dengan kondisi lumpuh yang dideritanya, sulitnya dia menerima kelumpuhannya dan menguatkan hatinya untuk berjuang sehingga dapat berjalan seperti sekarang lagi.

"kenapa bawa aku keluar? masih ada yang perlu aku omongin sama dia Gem" ujar Fourth

"tunggu satang sembuh baru kita ngobrol ya" bujuk Gemini

"dengerin aku, satang baru aja sadar dan dokter nyuruh kita buat jangan biarin dia stress kamu ngerti maksud aku kan" lanjutnya kemudian Fourth hanya bisa diam dan duduk di kursi yang berada di luar.

Di sisi lain, seorang pria dengan setelan jas nya tengah melipat pakaian dan memasukkannya ke dalam koper. Dia mengambil figura yang terpajang di atas nakas menampilkan foto dua orang pria yang tengah tertawa bersama.

"selamat tinggal, Satang"

Winny kembali menyimpan figura tersebut dengan posisi terbalik, dia kembali fokus ke kopernya dan melihat bahwa barang bawaannya sudah lebih dari cukup. Keputusannya untuk pindah ke kuar negeri sudah bulat, setidaknya dia tidak memikirkan seseorang yang sama sekali tidak memikirkannya.

New York menjadi tempat tujuannya karena temannya, Joong menawarkan dia untuk pergi kesana dan membuka bisnis baru dengan temannya itu. Joong tahu betul keadaan Winny sehingga dengan menawarkan hal tersebut akan membantu menghibur temannya itu.

"win" panggil seorang yang memasuki kamarnya.

"ah elah buruan gw udah nunggu dari tadi" lanjut Joong kemudian membantu membawakan koper Winny.

Winny melihat sekeliling kamarnya yang mana disana masih terpajang jelas beberapa fotonya bersama Satang, berat sebenarnya meninggalkan kota yang menjadi saksi cinta antara keduanya. Joong melihat temannya itu menghela nafas dengan berat kemudian menarik tangannya dan keluar dari kamar.

"5 tahun keknya cukup buat sembuhin luka di hati lo, berat tapi gw yakin lo bisa" ujar Joong ketika mereka berada di dalam mobil menuju bandara.

"tapi satang gak bisa tanpa gw"

"bisa, banyak orang yang sayang dan peduli sama dia. Satang bisa tanpa lo, gw tau sebesar apa cinta lo sama dia tapi cinta gak semuanya tentang memiliki, cinta adalah tentang bagaimana lo mengikhlaskan" ucap Joong menepuk pelan pundak Winny.

"kalo cinta sejati bener-bener ada, gw yakin sekeras apapun tuhan menjauhkan kalian tapi akan ada masa dimana tuhan mempertemukan kalian lagi, percaya sama gw" lanjutnya.

"gw gak yakin tuhan ngasih kesempatan itu buat gw" ujar Winny.

"kehendak tuhan sesuai sama prasangka lo win, kalo suatu saat nanti tuhan kasih lo kesempatan buat ketemu lagi sama dia mungkin tuhan percaya kalo lo gak akan nyia-nyiain kesempatan itu" balas Joong.

Winny mencerna semua ucapan joong sambil melihat jalanan yang cukup lenggang tersebut. Ada rasa pesimis dengan apa yang Joong ucapkan namun bagaimanapun caranya dia tetap harus melewati masa-masa ini. Lima tahun adalah waktu yang lama menurutnya namun jika dibandingkan dengan satu hari dia berada di kota kenangan tersebut sepertinya dia memilih untuk terus berada di New York.

•~•

My possessive boyfriend | WinnySatangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang