00.00 About..

314 45 8
                                    

Happy Reading
























.

Winter keluar dari taxi sambil membawa koper nya. Dia membayar taksi tersebut lalu berjalan menuju sebuah gang perumahan.

Seorang satpam memberhentikan Winter. "Eh, mau kemana neng?"

"Oh ini pak, saya mau kos di daerah sini. Kalau tidak salah nama bapak kos nya Pak Harianto." Jawab Winter.

"Ohhh Pak Harianto? Silahkan neng! Jalan aja nanti disana ada rumah besar warna putih hitam samping nya lapangan voli!"

Winter mengikuti arah yang di tunjuk satpam itu lalu mengangguk paham. "Jauh pak?"

"Ngga kok neng, dikit lagi."

"Oke pak makasih ya!" Winter lalu merogoh tas ransel nya lalu mengambil sebotol minuman soda yang belum dia buka.

"Ini pak buat bapak. Belum saya minum kok baru beli di supermarket tadi."

Satpam itu sumringah menerima pemberian Winter. "Loh! Makasih lho neng! Wah tau aja lagi haus!"

Winter tertawa. "Sama-sama pak. Duluan pak ya!"

"Iya neng hati-hati!"

Winter lalu berjalan terus menuju arah yang ditunjukkan satpam tadi. Dia hanya perlu mencari lapangan voli, yang di sampingnya ada rumah besar cat putih dan hitam.

Setelah beberapa lama perjalanan, dia sampai di lapangan voli. Winter mengedarkan pandangan nya dan ketemu lah rumah itu.

"Yang itu kali ya?" Gumam Winter. Dia mendekati rumah itu dan mencari letak bel nya.

"Lah ini bel nya dimana?" Heran Winter karena tidak menemukan bel nya.

"Hoi! Ngapain lo? Mau maling? Ngga ada barang berharga disitu!"

Winter segera membalikkan badan nya terkejut. Ia melihat seorang gadis bertopi biru tua, baju crop top warna kuning dan celana se-lutut berwarna hitam. Dia sedang membawa kresek hitam di tangan kiri dan es krim di tangan kanan.

"Bukan kak. Mau cari kos nya Pak Har. Di sini atau bukan ya?" Tanya Winter.

"Ohh, lo anak baru kata bapak kah? Iya di sini. Baru dateng? Ini gerbang nya tinggal buka aja kok!" Gadis itu lalu berjalan menuju gerbang dan membuka nya.

"Takut kak kalau asal buka. Tadi cari bel nya ngga ada." Jawab Winter.

"Ngga ada emang. Ayo masuk! Ah, gue Giselle Anastasia. Lo bisa panggil gue Giselle aja."

"Saya Winter Zavarela kak." Balas Winter lalu masuk gerbang rumah itu.

"Santai, pake lo-gue aja. Gue ga suka formal kecuali sama yang lebih tua. Dilihat-lihat lo sekitar... 17? 18?"

"Gue 18 kak baru aja Januari lalu."

Giselle mengangguk-angguk kan kepala nya lalu mengajak Winter untuk memasuki rumah.

Winter mengedarkan pandangan nya sambil melepas sepatu. Saat membuka gerbang, Winter di lihatkan pemandangan tanaman-tanaman terawat di sisi kanan. Di bagian kanan juga ada pintu yang sepertinya pintu rumah inti dari pemilik kos tersebut.

Di depan Winter pas, ada sebuah jalan agak ke dalam dengan pintu double yang di depan nya ada 2 sepeda motor. Sepertinya itu rumah inti dan kamar kos nya berbeda, pikir Winter. Giselle mengajak Winter masuk ke rumah inti yang ada di sisi kanan.

Cklek

 
"Bapak! Ini ada anak kos baru!" Seru Giselle.

ONLINE or OFFLINE? : WINRINATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang