10. Unexpected Boyfriend

139 28 0
                                    

Miyuki tidak percaya ini. Bahkan dalam mimpipun rasanya sulit untuk di percaya.

Gadis itu duduk dalam keadaan linglung, menatap sosok tampan yang telah resmi menjadi kekasihnya sejak 15 jam yang lalu. Jangankan tentang hubungan barunya, Miyuki saja masih meragukan jika sosok Lee Haechan itu nyata.

 Jangankan tentang hubungan barunya, Miyuki saja masih meragukan jika sosok Lee Haechan itu nyata

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Mau pesan apa sayang?" Haechan membolak-balikkan buku menu.

Sayang??
Ahh... Rasanya Miyuki bisa gila jika Haechan memanggilnya begitu.

"Mm.. eh.. tuan Lee."

"Haechan, panggil aku Haechan sayang."

Miyuki benar-benar tidak terbiasa. Panggilan itu, tatapannya, juga senyuman yang di tujukan khusus untuknya. Semua itu membuat irama jantungnya kacau.

Pertama kali dalam hidupnya dia diperlakukan seperti ini. Merasa di cintai dan dimiliki oleh seseorang.

Gadis itu tersenyum, menunduk malu-malu seperti kucing kasmaran.

"Ngomong-ngomong, kita belum saling kenal gimana bisa langsung pacaran?"

Lee Haechan meletakkan buku menu di atas meja lalu memusatkan perhatian sepenuhnya ke arah Miyuki.

"Saling kenal itu ga berlaku buat orang yang jatuh cinta pada pandangan pertama." Lee Haechan tersenyum manis dan itu membuat ritme jantung Miyuki semakin tidak karuan.

Katakanlah dia dibutakan oleh cinta. Miyuki sama sekali tidak menaruh curiga ataupun berspekulasi buruk terhadap Lee Haechan. Toh tidak ada gunanya menipu gadis miskin seperti Miyuki.

Miyuki benar-benar mempercayai Haechan dan dengan tenang menambatkan perasaannya pada lelaki itu.

"Ceritakan tentang dirimu?" Miyuki menyangga dagu dengan tangan kanannya, menatap Haechan dengan penuh ketertarikan dan binar di matanya.

"Aku yatim piatu." Haechan berkata singkat.

"Ohya? Aku juga." Dan entah bagaimana Miyuki menyahuti dengan girang seolah status yatim piatu itu adalah sesuatu yang membanggakan.

Haechan tersenyum simpul, dia menatap Miyuki dengan begitu intens seolah tengah memuja gadis itu.

"Kamu pasti kesepian, aku tau rasanya. Kamu hebat bisa sampai sejauh ini."

Miyuki menyelipkan rambutnya di belakang telinga dengan senyuman malu-malu. Pertama kali baginya di puji seperti itu oleh seorang laki-laki. Ahh.. Renjun saja tidak pernah begitu.

Lee Haechan telah berhasil menyapu bersih semua bahasa cinta yang Miyuki butuhkan. Dan gadis itu dengan mudah terjerat olehnya.

"Sini deh.. " Haechan menepuk paha nya.

"Hm? Ka-kamu serius? Ini tempat umum." Miyuki melotot, matanya menatap wajah Haechan sebentar lalu beralih menatap tangan lelaki itu yang tengah menepuk pahanya sendiri.

The Legendary Virgin  | Huang Renjun Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang