16.menentukan pilahanku

35 2 0
                                    

   Keesokan harinya,pukul 03.00 pagi Gus Zai beranjak dari kasurnya dengan kondisi yang amatlah kacau,rambutnya berantakan,kelopak matanya menghitam serta hidung dan mata yang memerah,itu terjadi karena semalaman Gus Zai tak tidur memikirkan pilihannya ia selalu mengis dan tak bisa berhenti karena kesedihannya yang amat larut dalam kepahitan di lalin sisi Ning syahla yang sedang merasa amat bahagia dikarenakan hari ini adalah hari kelulusannya,ia akan lulus dari kampus Turkinya itu dan esok ia akan kembali ke tanah kelahirannya Indonesia.
Gus Zai melaksanakan sholat tahajud yang disambung dengan sholat istikharah mengharap menemukan petunjuk dari sang ilahi.
Ning syahla juga melaksanakan sholat tahajud seperti biasanya.
Setelah mereka melaksanakan sholat Sunnah mereka pun mulai berdoa dengan Susana hati yang berbeda satu sama lain.

"Ya ALLAH ujian apa ini?hiks...hamba sangat kebingungan siapa yang hamba pilih,hiks...pilihaku atau pilihan Abi?maka dari itu hamba sangat memohon petunjuk padamu Ya ALLAH sungguh semua rencanamu dan takdir yang kau susun lebih indah dari rencana yang ku ekspetasikan"doa Gus Zai seraya menangis Isak lalu iapun bersujud seraya terus berdoa diiringi oleh Isak tangisnya itu

"Ya ALLAH ya tuhanku, terimakasih atas kebahagiaan yang telah engkau berikan kepadaku,esok Syah akan pulang ke Indonesia dan hari ini Syah akan merayakan kelulusan syahla...t-tapi,Syah harus menerima kenyataan apabila Gus Zai sudah bersama wanita lain Ya ALLAH hiks..."doa Ning syahla

Waktu terus berjalan,kini saatnya Ning syahla pergi ke kampus untuk acara kelulusannya.
Sesampainya di kampus Ning syahla langsung disambut bahagia oleh temannya Fira.

"Eh syahla! Sini sini...wwahh kamu cantik buangettt Syah!"puji Fira

"E-emh GK kok tadi aja aku make up tipisan doang ya gak mungkin lah cantik"

"Yaelah Syah...kamu ini udah cantik alami,jadi mau kamu pake make up tipis ataupun gak pake tetep aja cantik syahlaku...gak kayak aku mau pake make up and filter setebel apapun tetep gak ketolong Syah"keluh Fira

"Eh-eh...kamu ini juga cantik Fira...kamu ga boleh gitu dong,gini aja kita sama-sama cantik dan rendah hatii itu baru bener ya gak?"jawab Ning syahla

"Yah...iyain aja deh"

"Mwehehehe..."

Terlalu asik mereka berbincang-bincang sampai tak ingat waktu bahwa seharusnya ia sudah berada dalam gedung acara.

"Eits...tunggu dulu Fir,ini kok sepi banget ya apa yang lain udah kumpul di dalem ya?"panik Ning syahla

"Perhatian-perhatian dimohon untuk seluruh siswa untuk masuk kedalam gedung acara!karena acara akan segera dimulai, terimakasih"suara perhatian di gedung

"Eh masuk Syah masukkk!"

Mereka pun berlari ke arah gedung acara dan memulai acara kelulusan mereka dengan sangat bahagia berbeda dengan Gus Zai yang kini tengah bersedih karena perjodohan yang tak diinginkannya.
Didalam kamarnya,ia terus menangisi takdirnya itu.

"Hiks hiks...mengapa harus ada pilihan seperti ini?ini sungguh menyiksaku! Hari ini kyai Hasan akan datang kerumah apa yang harus ku katakan nanti hiks..."tangis Gus Zai

Tok...Tok...Tok...

"Assalamualaikum Gus!"salam Fahira

"Waalaikumsalam Fah"jawab Gus Zai dengan tatapan kosong

"Aish...jawab salam sih iyaa,tapi buka pintunya juga dong bang!"

"Pintu tidak dikunci!"

Ceklek...

"Bang kyai Hasan sedang dalam perjalanan menuju ke ndalem Fahira harap Abang bisa mengatakan semuanya sebelum terlambat! Abang diminta turun oleh Abi,Fahira pergi dulu ya"pamit Fahira yang hanya dibalas oleh anggukan Gus Zai

Engkaulah ZaujatikuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang