Happy Reading.
“Gue kayak kaca, gue emang mudah rapuh. Tapi orang-orang bakal selalu nyari gue, buat nunjukin dirinya.”
-Varo-
***
Di sebuah ruangan gelap, suasananya begitu mencekam. Ada sebuah kotak, berisikan mahkota emas. Juga orang-orang yang mengambilnya, mereka sibuk membicarakan suatu hal.
"Jadi, bagaimana? Apakah kau mendapatkan sedikit informasi tentang gadis dari mereka?" tanya seseorang dengan jubah gelap yang melekat di dalam tubuhnya. Tatapan matanya masih saja tajam, dan terus-menerus menanyakan tentang keberadaan seorang gadis yang mereka incar.
Salah satu dari mereka tunduk, dan berlutut di hadapan orang itu. Mereka tampak hormat kepada orang itu, tidak ada yang berani mengeluarkan suara sama sekali.
Orang itu mengangguk, yang mengartikan ia bisa melaksanakan perintah itu. Ia menyerahkan data-data tersebut kepada seseorang yang sangat misterius itu. Jubah mereka berwarna merah yang mengartikan sebagai simbol itu adalah keberanian.
"Aku mendapatkannya tuan, sepertinya gadis itu sangat menarik. Sehingga keberadaannya sangat tertutup, tetapi aku mendapatkan beberapa informasi bukan dari laptop ku sendiri," jelasnya dengan lancar. Senyuman smirk terlihat jelas di wajahnya.
Pemuda yang sedang duduk paling atas itu mengambil sebuah kertas yang anak buahnya berikan, tetapi kertasnya bukanlah sembarang kertas. Tangannya menuliskan sebuah kode yang sangat sulit di pahami, tiba-tiba saja. Kertas yang tadinya kosong menjadi tulisan dengan banyaknya huruf dan kalimat.
"Menarik, aku menyukai gadis ini. Dia memiliki mental yang kuat dan pemberani, sepertinya sangat mudah untuk kita memanipulasinya. Tetapi, jiwa Queensha melekat dalam dirinya," ujarnya seperti sedang memainkan sebuah catur karena pikirannya sibuk dengan apapun yang berkaitan dengan, sihir.
"Dan kita, harus bisa membuat sifat kakek dan nenek moyangnya turun temurun," lanjutnya dengan nada dingin.
Salah satu dari mereka mengangkat tangan, "mengapa gadis itu tidak boleh menurunkan sifat kakek dan moyangnya?"
Pemuda itu menatap bawahannya tajam, "apakah kau bodoh? Jika dia mewariskan sifat itu, maka akan bertambah kuat dia. Dan kita, tak akan bisa menghancurkan keturunan Queensha."
Bawahannya mengangguk, pemuda itu kembali mengamati foto seorang gadis dengan sangat tajam.
"Gadis manis, selamat datang ke misteri ku." Dia tertawa lebar saat mengucapkan hal itu, tawanya bukan tawa lebar. Tetapi tawa kejahatan, tawa yang bisa membuatnya tersenyum.
***
Gadis dengan pita yang melekat di rambutnya, melengkungkan bibirnya ke atas. Ia memegang smartphone miliknya sedari tadi, tatapannya beralih melihat ke tumpukan buku yang terletak di atas mejanya. Jujur saja, ia sudah malas untuk menyelesaikan tugas-tugas sekolahnya. Tetapi, apa boleh buat.
Ia memutar bola matanya dengan malas, kepalanya turun ke bawah. Tangannya naik membuka lembaran-lembaran yang cukup banyak itu, tangannya memang menyentuh, tetapi tenaganya seperti sudah tidak ada. Tentu itu bukan karena dirinya sakit ataupun lemas, tetapi hanya satu kata, “Malas” itu saja.
![](https://img.wattpad.com/cover/367820594-288-k692129.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Mystro {On Going-Revisi}
Teen FictionKehidupan itu, tak semudah yang kita perkirakan. Banyak misteri dan dunia yang seharusnya manusia tak ketahui sama sekali, misteri, kejanggalan, kematian, bahkan pembunuhan. Keturunan yang seringkali berlanjut dan sukses. Hingga menghasilkan suatu h...