Malam hari nya di kediaman perdana menteri perdagangan terjadi keributan di kamar putri mereka.
Pasalnya sejak sore tadi anak mereka Jiao Li mengeluh badan nyaa gatal gatal, sudah di beri obat tapi masih saja gatal.
"Ibu ini gatal ibu" Keluh Jiao Li kepada ibu nya, yang sejak tadi mengolesi tubuhnya dengan obat gatal.
"Putri ada ulat bulu di baju anda" Beritahu salah satu pelayan yang tiba-tiba melihat ada ulat bulu di baju Jiao Li.
"ULAT BULU" Teriak Jiao Li, karena sejak kecil dia takut dengan ulat bulu.
Sementara di luar kediaman perdana menteri ada dua orang yang sedang mengintip kejadian yang sedang terjadi di dalam, mendengar teriakan Jiao Li mereka berdua tersenyum senang. Lalu mereka pergi meninggalkan kediaman perdana menteri sebelum ketahuan.
"Yibo aku lapar" Rengek Sean kepada Wang Yibo yang masih fokus dengan perkerjaan nya.
Sudah hampir satu jam Sean merengek lapar kepada Wang Yibo tapi dia tak kunjung memberikan Sean makan. Alasan nya karena sejak tadi siang Sean sudah makan terlalu banyak.
"Yibo aku laparrrrr" Kesal karena Wang Yibo tak mengambilkan makanan untuk nya.
Akhirnya Sean keluar tak perduli lagi dengan Wang Yibo yang sejak tadi hanya fokus dengan berkas berkas nya. Wang Yibo hanya tersenyum saat melihat Sean keluar dengan wajah kesal.
Di luar Sean bertemu dengan Ding Yu Xi dan Xiong Li yang sedang tertawa, membayangkan reaksi putri Jiao Li yang gatal gatal akibat ulat bulu yang Xiong Li letakan tadi siang.
"Apa yang kalian tertawakan? " Tanya Sean, Ding Yu Xi dan Xiong Li terkejut mendengar suara Sean yang tiba tiba.
Pasalnya kalau malam begini Sean jarang keluar kediaman nya, karena pasti nya Wang Yibo melarang nya keluar.
"Tumben kau keluar Sean? " Tanya Xiong Li heran.
"Aku lapar dan Wang Yibo tidak mau mengambilkan aku makan" Jawab Sean dengan wajah cemberut nya.
"Jangan cemberut begitu kami ada kabar gembira untuk mu" Ujar Xiong Li sambil melirik ke arah Ding Yu Xi.
"Benar pangeran kami punya kabar gembira untuk mu"
"Apa itu?"
"Kau tau Sean rencana mu berjalan dengan lancar bisaa ku pasti kan dia sekarang sedang mengaruk garuk badan nya yang gatal gatal itu" Beritahu Xiong Li dan Sean langsung tersenyum senang.
Sementara Wang Yibo yang ada di dalam kamar merasa heran pasal nya Sean tak kunjung kembali dari luar.
Karena khawatir terjadi sesuatu dengan Sean Wang Yibo beranjak dari duduk nyaa hendak menyusul Sean ke dapur, karena bisa dia pastikan Sean ke dapur karena sejak tadi Sean merengek makan kepada nya.Tapi saat sampai di luar wajah khawatir Wang Yibo berubah menjadi dingin saat melihat Sean sedang duduk di gazebo dengan pengawal dan teman nya. Dengan wajah dingin nya Wang Yibo menghampiri mereka bertiga.
"Pangeran Wang " Hormat Ding Yu Xi kepada Wang Yibo karena dia yang pertama kali melihat Wang Yibo datang.
Mengabaikan salam dari Ding Yu Xi Wang Yibo langsung mengendong Sean, membawa nya masuk ke dalam kamar.
"Yibo turun kan aku! " Protes Sean saat Wang Yibo mengendong nya kayak karung beras.
Ding Yu Xi dan Xiong Li hanya bego melihat Sean di gendong seperti itu oleh Wang Yibo. Karena takut Wang Yibo marah kepada mereka berdua dengan cepat mereka pergi meninggalkan kediaman Wang Yibo.
"Kenapa diluar? " Tanya Wang Yibo dingin.
"Apa masalah mu aku diluar" Jawab Sean.
"Sean di luar dingin dan ini sudah malam tidak bagus untuk kesehatan mu dan anak kita" Ujar Wang Yibo yang tak sadar mengucapkan anak kita di akhir kalimat.
Masalah sejak mereka menikah Wang Yibo tak pernah sedikit pun mengatakan dia suka dengan Sean atau pun mencintai Sean. Bahkan saat dia tau Sean hamil saja reaksinya biasa saja tidak, seperti umumnya seorang pria yang akan menjadi seorang ayah.
Sean terkejut saat mendengar ucapan Wang Yibo barusan, dia yang dari tadi memberontak minta di turun kan oleh Wang Yibo seketika berhenti saat mendengar kata kata anak kita.
Wang Yibo yang menyadari ucapan nya barusan segera menurunkan Sean di ranjang karena tidak ada aba aba dari Wang Yibo Sean terkejut saat Wang Yibo menjatuhkan nya di kasur.
'Akh'
Rintih Sean, Wang Yibo yang mendengar rintihan itu seketika khawatir.
"Ada apa? " Tanya Wang Yibo panik.
"Perut ku sakit" Jawab Sean dengan ekspresi wajah menahan sakit.
Dengan cepat Wang Yibo duduk di samping Sean lalu mengelus elus perut buncit Sean. Sean hanya terseyum sama saat melihat Wang Yibo dengan telaten mengelus perut nya.
Saat sedang asik memperhatikan Wang Yibo, tiba tiba ide jahil lewat di otak nya.
"Yibo~" Panggil Sean lembut.
"Hm" Jawab Wang Yibo yang masih fokus mengelus perut buncit Sean.
"Laparrrrrr"
"Hm aku akan mengambil kan makanan untuk mu" Jawab Wang Yibo lalu pergi ke dapur untuk mengambil makanan.
"Yibo aku mau sup mu itu! " Teriak Sean dari dalam kamar. Untung Wang Yibo punya telinga nya tajam jadi teriakan Sean bisa dia dengar.
Tak beberapa lama Wang Yibo kembali lagi ke kamar dengan satu mangku sup herbal buatan nya.
Sean langsung mengambil sup itu, tapi pas dia akan menyuap sup itu tiba tiba perut nya mual.'Huek'
"Ada apa? " Tanya Wang Yibo.
"Suapin aku, dia tidak mau aku makan sendiri" Eluh Sean sambil mengelus perut nya, seolah olah anak nya yg minta di suapin oleh Wang Yibo padahal itu adalah akal akal Sean buat ngerjain Wang Yibo.
Wang Yibo mengambil alih mangku di tangan Sean lalu menyuapi Sean dengan telaten.
"Yibo aku ingin lagi" Ujar Sean saat sup nya sudah habis.
"Cukup untuk hari ini Sean, kau sudah terlalu banyak makan sup " Ujar Wang Yibo sambil menyekah bibir Sean yang ada sisa sup.
Sean baring di ranjang, sedangkan Wang Yibo keluar menyerahkan mangkok bekas makan Sean kepada penjanga untuk di bawah kedapur.
Saat masuk kedalam lagi Wang Yibo melihat Sean sudah tertidur pulas di atas ranjang, karena malam juga sudah semakin larut dia pun itu berbaring di sambil Sean lalu memeluk nya.
"Ingin tidur saja banyak permintaan mu" Gumam Wang Yibo lalu tidur sambil memeluk Sean.
Tbc....
KAMU SEDANG MEMBACA
Arranged Marriage ends With true Love (Yizhan)
Fantasikisah ini ber awal dari sebuah perjodohan antara Sean Xiao Zhan dan Wang Yibo. karena perjodohan ini Sean Xiao Zhan marah kepada Dewa karena dia merasa dewa tak adil kepada nya. Dengan berat hati Sean Xiao Zhan menjalani perjodohan itu. sampai sala...