42. Berdebat dan Sang Pengkhianat

3.4K 108 8
                                    

"KAU MELEPASKAN WANITA LICIK YANG BISA SAJA NANTI AKAN BERBALIK LAGI MENGKHIANATI MU ADDIE! TIDAK PEDULI DIA KELUARGA ATAU BUKAN, SEKALI PENGKHIANAT, TETAPLAH PENGKHIANAT!"

Emosi Damon sudah tidak terbendung lagi. Teriakan marah nya yang berapi-api dengan tatapan tajam nya memandang Caddie seperti seorang mangsa.

"WANITA ITU RELA BERKHIANAT KARENA TAKUT DI PUKULI SUAMINYA. DAN BESOK-BESOK PASTI IA AKAN RELA MELAKUKAN APA SAJA AGAR NYAWANYA TETAP SELAMAT!"

"DAN KAU DENGAN MUDAH NYA TERTIPU?" Jeda Damon lalu menyugar rambut nya kasar.

"ADDIE, BAGAIMANA BISA KAU SEBODOH ITU?! KAU HANYA MEMBUAT MASALAH MENJADI LEBIH RUNYAM ADDIE!" Bentak Damon di akhir kalimatnya.

Amarah seakan membakar jiwanya. Ia sungguh marah pada Caddie kali ini.

Istrinya itu diam-diam menolong Cassie untuk kabur dan bersembunyi di rumah Ruby.

Untungnya Alex dengan tanggap langsung mengabari nya. Berkata bahwa ada seorang wanita bule yang sedang duduk meringkuk ketakutan di belakang rumah nya.

Tentu Damon kesal bukan main sekarang. Istrinya ini benar-benar sudah melewati batas kesabaran nya.

"AKU MASIH PUNYA HATI UNTUK TIDAK MEMBUNUH KAKAK KU SENDIRI!." Balas Caddie juga berapi-api.

"LALU KENAPA TIDAK KAU BILANG?! AKU YANG AKAN MENARIK PELATUK UNTUK MEMECAH KEPALA WANITA SIALAN ITU!"

"DIA BUKAN WANITA SIALAN! DIA KAKAK KU!"

"YA, WANITA SIALAN YANG SAYANG NYA KAKAK MU! KAU SEHARUSNYA BERSYUKUR AKU TIDAK LANGSUNG MEMENGGAL KEPALA NYA SEJAK AWAL! AKU MENGHARGAI KEPUTUSAN MU UNTUK MENEMUI DIA LEBIH DULU. TAPI KAU MALAH-!!..."

"AARGGHHH!!!!" Damon berteriak frustasi mengacak rambutnya sendiri.

Lalu dengan kesal ia berjalan keluar dari kamar dan membanting pintu nya kencang.

Brakk...

Caddie masih mengatur nafas nya yang memburu.

Perdebatan yang cukup hebat ini membuat dada nya kian sesak. Ini pertama kalinya ia melihat Damon betul-betul marah dan membentak-bentak nya seperti tadi.

Tapi Caddie cukup sadar diri bahwa ia yang membuat suaminya begitu.

Tok.. tok.. tok..

Ketukan di pintu kamar membuat nya menoleh. Kepala Nelly menyembul ke dalam dengan sopan dan menunduk.

"Nyonya... Maaf mengganggu, tapi Enzo sedari tadi tidak berhenti menangis."

Caddie menghela nafas panjang.

Sejenak ia lupa kalau ia sudah menjadi seorang ibu. Putra kecilnya itu sedari tadi sedang bermain di ruang tengah dengan di awasi oleh Nelly.

Caddie bangkit dan beranjak. Kaki nya melangkah keluar. Mengambil Enzo dari gendongan Nelly.

"Ya ampun prince momy... Haus ya sayang?."

Caddie terus mencoba menenangkan Enzo yang tidak kunjung berhenti menangis. Seolah memang tahu kalau ayah ibunya sedang tidak baik-baik saja.

Bahkan ia menolak untuk menyusu pada Caddie. Terus meronta-ronta dan menangis menjerit-jerit.

Caddie terus menimang-nimang nya. Membuainya lembut sambil mengusap-usap punggung Enzo.

"Sstt... Nangis nya udah ya sayang... Enzo mau apa hm? Mau mimi lagi? Enzo mau mam?."

Tetap saja tangisan nya tidak berhenti.

MY CRAZY HUBBY (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang