{1} ingin bertemu

18 5 0
                                    

Jalanan pagi ini tengah sepi, karena ini masih pukul 06.00 pm. Nara berjalan menyusuri gang sempit dari rumahnya menuju sekolahnya, SMA Budi pekerti. Sekolah yang banyak menampung anak-anak good attitude dan tentunya good looking.

Berjalan sambil bersenandung kecil, tiba-tiba dering ponsel mengganggu aktivitasnya. Dengan cepat, ia mengangkat telefon yang berasal dari salah satu sahabatnya, silvie.

"Halo Vie?"

"Ehh Nara! Lo kok blm sampai-sampai juga? Gue sama yang lain udah nunggu nih, Lo mau gak ketemu bubub-bubub Lo?"

Mendengar kata 'bubub' membuat Nara tersenyum manis. Dengan cepat ia melangkahkan kaki indahnya dengan cepat.

"Ini gue udah di jalan. bilang sama Grace jangan cepat bosen, gue mau ketemu bojo gue" ujar Nara

Di seberang sana, silvie dan yang lain termasuk Grace merotasikan bola mata mereka.

*Dasar bucin

Pikir mereka di benak masing-masing.

Selang beberapa menit Nara sampai di sekolahnya, dengan terburu-buru ia berlari menuju belakang sekolah hingga tak sengaja ia menabrak seseorang.

"E-eh sorry banget gue lagi buru-buru" ujarnya menunduk.

"Hm, lain kali hati-hati " ujar seorang remaja laki-laki.

Nara mengangkat wajahnya menatap remaja itu. Mata mereka bertemu, iris mata teduh bertumbuk dengan iris mata tajam bak elang, Nara kemudian tersenyum ramah kemudian memutuskan kontak mata mereka dan berlari ke tempat tujuannya. Sedangkan remaja itu hanya terpaku dengan senyuman yang di berikan Gadis itu, jantungnya berdetak dua kali lebih kencang.

*Damn her smile make me crazy. batin remaja itu kemudian berjalan ke depan gerbang.

Ketika sampai di belakang sekolah, ia bertemu ke 4 sahabatnya tengah berdiri dengan Grace yang sedari tadi memasang wajah masamnya.
Melihat kedatangan Nara membuatnya melirik Nara sekilas dan berteriak heboh.

"Heh! Burung kuntila! Lo kok lelet banget sih anjir, gue udah capek tau" ujar Grace membuat keempat sahabatnya reflek menutup kuping mereka.

" Jangan ketika anjir, Lo kek gorila kalo kek gitu! Sakit nih kuping gue!" Ujar salah seorang temannya yang kerap di panggil, gaby.

"Idih lebay!" Ujar Grace membuat Gaby membulatkan matanya.

"Wah ajak gelud ni anak" ujar Gaby menggulung lengan sweater nya.

"Udah-udah stop, ini jadi gak?" Ujar salah satu sahabat mereka yakni, Michel.

"Iye-iye gak sabaran banget" ujar Grace.

"Nara sini" ujarnya lagi mengintruksikan Nara agar mendekat dengannya.
Nara akhirnya mendekat dan memegang tangan Grace yang dingin bak es batu.

"Tutup mata lo, rasakan tangan gue dan rileks. Setelah udah rileks Lo boleh buka mata" ujarnya mengintruksi.

Nara menganggap kemudian mengikuti instruksi dari Grace.
Setelah beberapa saat, Nara membuka matanya. Di hadapannya kini sebuah hamparan tanah luas dengan rerumputan indah bersama sebuah danau kecil dengan beberapa tumbuhan teratai di atasnya.

"Nara?" Panggil Grace di sebelahnya

"G-grace? Kita beneran udah sampai?. Tempat kakak-kakak Lo indah banget" ujarnya menatap Grace yang hanya tersenyum kecut.

Dengan dada yang sesak Grace berucap "seindah luka yang mereka tinggalin buat gue nar".

Tiba-tiba dua lelaki berparas tampan bak dewa Yunani berjalan dari arah yang berlawanan dengan mereka.
Merek, pangeran dan Cristian saudara Grace.

TWO PRINCETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang