18

570 35 0
                                    

Saat ini zio dan Rafael sibuk menyapu dan mengepel lantai kotor yang mereka perbuat. Setelah tadi mengakui kesalahan mereka akhirnya Asher memberi mereka hukuman membersihkan seluruh ruang tengah yang kotor akibat mereka perbuat.

" Lu sih! Jadi capek kan bersihin ini." Gerutu zio.

" Enak aja salahin fael, Abang tuh gak mau ngalah sama adek sendiri."

" Dih! Kita cuman beda setahun ya nyet."

Selama membersihkan ruangan suara debat masih saling menyaut satu sama lain.

Berbeda dengan para Abang" sekarang mereka berada di dapur untuk membahas sesuatu.

" Jadi, lu mulai sekarang bakal ikut tinggal bareng bokap kandung lu?" Tanya devan.

" iya tapi sebelum gue tinggal disana cewek itu juga harus udah berada di ruangan bawah."

" Ehh- Dion kita apakan?"

Asher baru ingat kalau dia udah menyekap Dion tapi anehnya kenapa keluarga Dion belum ada yang bergerak? Atau rumor itu benar mereka udah pecah belah.

" Intinya kita hanya perlu membawa cewek itu ke ruangan bawah tanah supaya seluruh pengkhianat itu keluar dari persembunyiannya." Ucap argas.

Tengah malam. Entah apa yang terjadi seluruh lampu di mansion abhimand kini gelap gulita sehingga seluruh anggota keluarga terpaksa keluar dari kamar mereka masing-masing.

" Ada apa ini dad?" Ucap Ryan.

" Kenapa disini sepi sekali dimana seluruh bodyguard." Timpa avan

Darren merasakan firasat yang buruk saat ini terlebih ketidak adaan zila disisi mereka. Padahal selama ini zila yang paling penakut jika ada kejadian seperti saat ini.

DORRR

AKHHHH

Entah datang darimana peluru itu sehingga menembus ke bahu Rey, Ryan yang melihat adeknya tertembak langsung membawa tubuh adeknya kedalam pelukan.

" SIAPA DISANA!!" teriak Ryan.

Darren menyadari bahwa ada seseorang yang sudah menyabotase tempat tinggal mereka, tapi siapa?

Lain dengan pikiran Darren sosok bayangan hitam seketika menghilang dari jendela setelah berhasil melepaskan pelurunya.

Tidak ada yang menyadari kecuali avan yang melihat bayangan tsb namun, saat ini yang dipikirkan dirinya hanya satu yaitu kembarannya yang sengaja ditembak.

" Dad! Kita harus keluar dari ruangan ini." Ucap Avan.

Mereka yang mendengar menyetujui ucapan Avan dan segera bergegas ke halaman depan untuk melihat apa yang terjadi.

shock!

Seluruh bodyguard yang menjaga pintu gerbang sudah tergeletak tak bernyawa di tanah darah segar terus mengalir di setiap tubuh mereka.

" M-mass gimana ini?" Khawatir Rina.

Ryan melihat genggaman mayat yang mati seperti memegang selembar kertas yang diremukkan. Dengan perlahan dia mengambil kertas tsb dari mayat itu.

Mereka semua melihat apa yang Ryan lakukan bahkan saat kertas itu dibuka mereka semua shock mencari akal untuk segera keluar dari mansion ini.

Tapi Darren menyadari bahwa tempat ini gak bisa di tinggalkan begitu saja pasti mereka sudah merencanakan hal ini semua dengan matang.

Asher dkk yang baru tiba di depan mansion abhimand merasa aneh dengan keadaan yang gelap gulita.

" Perasaan kita belum melaksanakan aksi kok udah gelap amat nih rumah?" Heran zio

Asher Altazfar Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang