[14] Berburu 🔞 Part II (revisi)

127 7 0
                                    

Warn ya guys...

"Ahhhh...Yang mulia" Han Jia nyaris berteriak saat mendapatkan orgasme pertamanya rasa nikmat itu benar-benar nyata, kaisar yang melihat cairan kental itu keluar tersenyum puas apalagi saat melihat jari tangannya begitu penuh akan cairannya, kini lubang sempit itu sudah sedikit terbuka untuk nya apalagi cairan itu memudahkannya untuk kembali masuk.

"Huh... Yang mulia aku lelah" ucap Han Jia lemas setelah orgasme nya tapi kaisar masih engan untuk melepaskan jari-jarinya dari sana bahkan gerakannya semakin cepat seakan gemas ia menekannya dengan begitu kuat hingga rasanya begitu ngilu "Y-yang mulia stop..." Han Jia mencoba menghentikan gerakan tangan kaisar di bawah sana, ia memegang tangan kaisar untuk berhenti sehingga jari kaisar yang masih berada didalam terhenti dan bersarang disana.

"Shit Han Jia kenapa kau menghalangi ku, percayalah disana begitu hangat, mau berapa lama kau membiarkan jariku bersarang disini kau membuatku semakin bergairah" kaisar dengan perlahan menekan sesuatu yang berada disana sehingga Han Jia mendesah dan segera melepaskan tangannya sedangkan kaisar mengunakan kesempatan itu untuk kembali mengeluar masukan jarinya.

"Ahh...Yang mulia".

"Tidak apa-apa Han Jia, nikmati saja" ucap kaisar yang kini kembali mencoba merangsangnya dengan kecupan lalu gigitan di puncak dadanya dan itu sepertinya membuahkan hasil saat Han Jia kembali terangsang dan mulai menikmati permainan kaisar di tubuhnya.

"Han Jia aku akan mulai" ucap kaisar dengan suara beratnya yang penuh akan gairah. Tanpa membuang banyak waktu lagi kaisar segera melepaskan pakaian hingga tubuh atletisnya terlihat jelas di mata Han Jia kemudian kaisar melakukan hal yang sama pada celananya membuat sesuatu yang sedari tadi terasa sakit dan sesak meminta untuk di puaskan akhirnya terbebas.

"Yang.... Mulia aku takut" ucap Han Jia saat kaisar mulai membuka kedua kakinya untuk mengangkang lalu mengarahkan miliknya yang sudah matang itu pada pusat kewanitaannya bahkan Han Jia tanpa sadar telah beringsut mundur memandang ngeri benda berurat itu dan memikirkan seberapa sakitnya jika benda yang tak bisa di bilang kecil itu masuk kedalam miliknya yang sempit, tapi dengan sigap kaisar menahannya.

"Tidak apa-apa Han Jia, aku berjanji sakitnya hanya akan sebentar, jika kau merasa sakit cakar, gigit atau lakukan apapun pada tubuhku" ujar kaisar lagi-lagi mencoba menenangkan Han Jia, kaisar menatap kedua mata Han Jia sejenak sebelum kembali mencium dan melumat bibir ranumnya membuat Han Jia melenguh dan melupakan rasa sakitnya, disaat Han Jia masih fokus akan ciumannya kaisar perlahan menggesekan miliknya yang besar dan panjang itu pada kewanitaannya membuat Han Jia mendesah nikmat saat benda tumpul yang keras itu menggoda pusat kenikmatannya yang terasa gatal dan berkedut.

"Ah ....ah...yang mulia....." desah Han Jia tak tahan dengan rangsangan yang berada di pusat kewanitaannya.

"Tahan Han Jia" ucap kaisar yang kini mulai memasukan miliknya dalam sekali hentakan membuat Han Jia menjerit kesakitan rasa nikmat yang tadi ia rasakan tiba-tiba hilang, rasanya perih sekali.

"Ohhh...stthh... Han Jia" ucap kaisar yang kini merasakan ada penghalang yang membuat miliknya sulit untuk masuk lebih dalam lagi.

"Akhhh.... yang mulia... sakit..." desah Han Jia ke sakitan dengan tubuhnya yang kini telah di banjiri oleh keringat, Han Jia merasa seakan terbelah dua.

"Maaf Han Jia" ucap kaisar sebelum satu hentakan lagi berhasil membobol keperawanannya membuat Han Jia menjerit kesakitan dan mencakar punggung kaisar dengan kukunya, Han Jia menangis saat merasakan sakit yang amat luar biasa disana.

"Akhhh.....ah..yang mulia sakit...hiks....hiks..." tangis Han Jia.

"Shhh...tahan Han Jia, sakitnya hanya akan sebentar" ucap kaisar menenangkan kemudian mengecup dahi Han Jia lama dan menunduk sekilas untuk melihat penyatuannya yang diwarnai merah darah yang di hasilkan dari selaput dara Han Jia yang telah robek.

Dengan perlahan kaisar mulai mengeluar masukkan miliknya yang terasa begitu sangat besar di lubang kenikmatannya yang sempit membuat Han Jia meringis sakit saat merasakan gesekan milik kaisar pada bibir kewanitaannya.

"Akhh...ah...ahhh..." desah Han Jia mengantikan suara ringisanya saat rasa sakitnya telah berkurang dan tergantikan dengan rasa nikmat yang luar biasa.

"Ahhh...yang mulia..."desah Han Jia yang kini mengulurkan tangannya untuk meremas punggung kaisar.

"Iya sayang nikmati saja ah..." ucap kaisar yang kini menambah tempo hentakkanya membuat Han Jia tak kuat dan memeluk leher kaisar dengan erat membuat kaisar mengeram saat merasakan bibir Han Jia berada di bahunya bahkan tak ayal Han Jia mengigit bahu nya.

"Yang mulia aku tak kuat ah..." ucap Han Jia yang tak sanggup menahan kenikmatan yang di berikan oleh kaisar.

"Ahhh...emmpp.... Han Jia tahan sebentar" ucap kaisar yang terus menghujam Han Jia dengan hentakan-hentakan yang kuat membuat Han Jia tak dapat mengimbanginya.

"Ahh...."desah Han Jia di sela ciuman kaisar yang terus menggodanya untuk ikut membalas.

"Yang mulia.... aku tak kuat...ah...."ucap Han Jia.

"Keluarkan saja Han Jia,tak apa-apa" ucap kaisar sembari menambah tempo tumbukannya sehingga suara gesekan kulit yang beradu itu terdengar nyaring di ruangan itu.

"T-tapi"

"Keluarkan saja Han Jia"

"Akhhhh..." Han Jia mendesah panjang saat mencapai orgasme nya yang kedua akan tetapi kaisar masih terus menghujam kewanitaannya dengan miliknya membuat Han Jia lelah, beberapa lama kemudian Han Jia merasakan milik kaisar semakin berkedut dan membesar membuat kewanitaannya terasa penuh dan sesak saat kaisar akan mencapai orgasmenya.

"Akhhhh...."desah kaisar semakin memperdalam tumbukan batangnya dan memuntahkan spermanya ke dalam rahim Han Jia hingga habis tak tersisa.

"Huh....huh.... terima kasih Han Jia" ucap kaisar yang kini mencium lama kening Han Jia dan berbaring di sampingnya sambil memeluknya. Tanpa melepaskan tautan batangnya pada kewanitaan Han Jia yang membuat Han Jia tidak nyaman.

"Yang mulia" ucap Han Jia yang kini bergerak gelisah mencoba untuk melepaskan tautan mereka.

"Berhentilah bergerak sayang, kalau kau tidak ingin aku kembali menghentakkan penisku ke vaginamu lagi" ujar kaisar frontal membuat muka Han Jia memerah.

"Tapi itu-"

"Biarkan saja Han Jia, dia masih ingin berada di sana, sekarang tidurlah, sebelum aku yang akan meniduri mu lagi" ucap kaisar yang kini semakin mengeratkan pelukannya membuat Han Jia tak dapat melakukan apapun.

Han Jia pun tertidur dengan kaisar yang masih didalamnya.

Pagi hari telah tiba kaisar memanggil dayang untuk membersihkan tubuh Han Jia. Setelah selesai bebersih Han Jia kembali menaiki tandu karena kaisar dan rombongan akan kembali ke istana.

"Kasim bimo antarkan Han Jia Li ke kediaman Kamboja 5 karena sekarang Han Jia Li resmi menjadi se saun ke-lima atau dayang istimewa ke-lima" ucap kaisar.

Kaisar dan rombongan sampai di istana dan tandu Han Jia Li berhenti di Kamboja 5.

"Tuan kenapa hamba di antarkan kemari? Hamba harus kembali ke kediaman ibu suri" tanya Han Jia Li pada kasim Bimo dan Bo Buin Zhan.

"Nona Han Jia kau sekarang resmi menjadi Se Saun ke-lima kaisar dan disinilah kediamanmu sekarang, tunggulah tiga dayang pribadimu akan datang nanti setelah dicarikan oleh permaisuri dan pakaianmu nanti akan di siapkan oleh dayang" ucap Bo Buin Zhan.

Mendengar kata Bo Buin Zhan, Han Jia Li ingin menemui permaisuri dan ibu Suri. Setelah mengantarkan Han Jia Li Bo Buin dan kasim kembali ke kediaman kaisar sementara itu Han Jia Li membersihkan diri untuk bersiap ke kediaman ibu suri.

Putri Shin Hye || Revisi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang