Kejadian di panti membuat keluarga Maximilian merasa kecewa dengan pengurus panti. Terlebih lagi donasi yang mereka berikan untuk anak anak panti dipakai untuk keperluan mereka sendiri. Sakit, mendengar bahwa anak anak panti terkadang di siksa dengan kejamnya oleh pengurus panti.
Apakah mereka tidak tega dengan anak anak panti yang masih kecil dan belum mengetahui betapa luasnya dunia luar? Mungkin bagi balita, melihat langit saja sudah tahu bahwa dunia itu luas. Tapi nyatanya lebih luas dari yang mereka pikirkan.
Banyak orang tua yang selalu menjaga anaknya demi keselamatan mereka. Namun, kebanyakan orang pasti akan merasa tertekan dengan kekangan yang di berikan orang tua pada mereka. Terkadang jika mereka ingin pergi bermain, harus meminta izin terlebih dahulu dan harus pulang di jam sekian.
Sebenarnya orang tua itu sangat sayang pada anaknya. Tapi, bagaimana dengan anak panti? Begitu juga dengan anak anak yang terlantar di luar sana?
Bebas? Tidak. Mereka justru menginginkan kasih sayang dari orang tua mereka, tapi mereka sudah terlanjur dibenci oleh orang tua mereka sehingga mereka di buang dan tak di pedulikan lagi, seolah olah mereka itu barang. Setelah di pakai di buang, setelah disayang kemudian dibuang.
Kekecewaan yang di alami oleh keluarga Maximilian membuat mereka sedikit merasa berat, entah karena apa. Mereka mengira, jika mereka membuat sebuah panti asuhan, anak anak yang terlantar dan anak anak yang tak punya orang tua akan mendapatkan kasih sayang dan tempat tinggal yang layak hingga mereka memiliki semangat untuk hidup dan mencapai impian mereka. Namun, pengurus panti asuhan yang keluarga Maximilian dirikan menjadi tempat neraka bagi anak anak.
Tiga mobil melaju dengan kecepatan sedang, membelah jalanan yang sedikit renggang, hari juga semakin panas. Mengingat bulan ini akan memasuki musim panas.
Di salah satu mobil yang di tumpangi oleh Keith dan Oliver juga dengan istri mereka, terlarut dalam lamunan masing masing. Kecuali Lyra, ia tak terlalu memikirkan apa yang terjadi tadi. Malahan, ia lebih fokus ke balita yang tertidur di pelukannya.
Lyra merasa gemas dengan sikap tidur balita itu yang tak lain adalah Zio. Bagaimana tidak? Mulutnya yang terbuka dan pipi chubbynya yang sedikit merah tergencet di bahu Lyra membuat Zio semakin gemas di mata Lyra. Tak sadar, ia terkekeh pelan.
Sedangkan Violet yang tadinya tenggelam dalam pemikiran seketika buyar mendengar Lyra yang terkekeh. Violet menoleh kearah Lyra yang ada di sampingnya, sedikit terkejut bahwa Zio sudah di pelukan Lyra.
"Sejak kapan? Bukankah balita itu bersama dengan Vernon?" Ucap Violet membuat Keith menatap ke belakang, sedangkan Oliver melihat dari center mirror.
"Vernon bilang ada yang ingin dia urus, begitu pun yang lainnya." Jelas Lyra, ia menepuk punggung Zio dengan lembut.
"Bukankah, dia lucu?" Tanya nya sambil mengubah posisi tidur Zio yang ada dipelukannya.
Violet tersenyum dan kemudian mencolek pipi Zio. Untung saja Zio tak bangun dengan kelakukan Violet. Ia berkata, "benar, dia lucu. Bukankah dia yang akan di adopsi oleh mommy?"
"Benar, dengan atas nama ku." Sahut Keith dan kembali ke iPad nya untuk melihat perkembangan perusahaannya baik di dalam negeri maupun di luar negeri, sekaligus memantau pergerakan musuh.
"Oh, begitu." Violet mengangguk, kemudian tangannya terulur untuk mengelus rambut Zio.
"Eungg" suara lenguhan kecil yang keluar dari bibir Zio, membuat Violet menghentikan tangannya dan menariknya kembali.
Perlahan mata Zio mulai terbuka, menampilkan mata bulat nan jernih. Pertama yang Zio lihat adalah Violet yang tersenyum, matanya yang sayu tiba tiba saja melotot lucu dan mendongak untuk melihat siapa yang dipeluknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby Zio [End]
Random[BROTHERSHIP] Zio adalah balita berumur 3 tahun yang tinggal di sebuah panti asuhan. Zio selalu di benci oleh anak anak panti dan begitu juga dengan pengurus panti. Zio tak mendapat keadilan selama di panti, namun karena Zio yang polos hanya bisa me...