"Hidup itu aneh"
•
●
•
001 || Layanan Berbayar (1)
Yeon (Name) berkeringat dingin saat mengetahui dirinya ada dimana. Pegangan pada plastik yang berisi makanan semakin mengerat.
Gadis yang baru menginjak usia 19 tahun itu sekali lagi melirik pria di sampingnya. Pria itu sangat fokus dengan ponselnya sampai tidak menyadari (Name) yang sedang mengintip isi ponselnya.
'Way of Survival'
Itulah yang sedang di baca pria itu. (Name) kembali mengarahkan pandangannya ke depan.
'Beneran ORV dong' batin (Name) menangis.
(Name) yang berniat belanja untuk kebutuhan bulan ini tiba - tiba saja bertransmigrasi setelah (Name) membuka matanya saat dirinya tertidur di dalam mobil.
Mengira ini mimpi (Name) mencoba untuk mencubit lengannya hingga menimbulkan warna merah di kulit putihnya.
'Ini bukan mimpi. Ini kenyataan' batin (Name) mengelus lengannya yang sakit.
'Dan pria di samping ku ini. Pasti Kim Dokja'
(Name) kembali melirik Kim Dokja.
'Apa yang harus aku lakukan. Aku tidak ingin mati' batin (Name) menundukan kepalanya.
Pikirannya sekarang sangat kacau. Entah langkah apa yang harus di ambil gadis itu saat ini, dirinya sangat bingung.
Jika seperti yang di ingatnya, malam ini sekitar jam 7 Layanan Berbayar akan dimulai. Skenario pertama, bertahan hidup dengan membunuh makhluk hidup.
Apa dirinya bisa melewati Skenario ini?
(Name) menggelengkan kepalanya berusaha mengusir pikiran negatif yang ada. (Name) berdiri dari duduknya dan berjalan dengan lesu menuju ke toilet.
'Ah, aku ingin cuci muka'
♡♡♡
(Name) berdiam diri di depan cermin toilet, penampilannya tidak berubah sama sekali. Pakaian yang dikenakan pun masih sama.
Sebuah baju lengan panjang berwarna hitam dengan cardigan putih tulang dan rok yang hanya selutut. Rambut yang di gerai dengan jepit rambut berbentuk Kupu-kupu di poninya.
(Name) menghela napas, gadis bersurai putih itu tidak tahu apa yang harus dia lakukan untuk melewati Skenario pertama nanti.
'Apa aku mati saja ya? Mungkin aku akan kembali ke dunia ku lagi' pikir (Name).
(Name) menggelengkan kepalanya merasa itu ide yang buruk.
'Iya kalau balik, kalau ngga gimana?'
(Name) mengacak rambutnya kesal.
'Aku menyesal tidak melanjutkan membaca novel itu' batin (Name).
Gadis itu berjongkok merasa kakinya lemas memikirkan bagaimana mengerikannya dunia ini nantinya.
'Andai aku punya serangga'
'Tunggu serangga?'
(Name) menoleh ke arah plastik yang tadi dirinya bawa. (Name) memiliki peliharaan ikan yang memakan jangkrik, karena makanan ikan peliharaan (Name) habis jadi (Name) membeli jangkrik untuk di berikan pada ikannya nanti.
(Name) segera membuka plastik itu berharap jangkrik tadi di masukkan ke dalam plastik yang sedang dirinya bawa. Senyum (Name) mengembang, masih dalam posisi jongkok (Name) mengangkat box kertas yang berisi jangkrik.
'Aku hidup' batin (Name) tersenyum sumringah.
"Eh?"
Tubuh (Name) terjatuh ke belakang, dirinya yang tidak siap pun harus terbentur tembok di belakangnya. (Name) mengelus kepalanya yang terasa sakit.
Kereta yang di tumpanginya berhenti dan setelahnya pengumuman dari insinyur terdengar. (Name) yang sudah mengetahui apa yang akan terjadi segera masuk kembali ke dalam gerbong.
Tidak lupa membawa kembali plastik yang berisi makanan, (Name) juga mengeluarkan makanan yang harus dimasak dan menyisakan makanan yang siap makan, seperti makanan ringan, roti, dan onigiri.
Ini akan di perlukan di Skenario kedua nantinya.
'Aku harus menjaga makanan ini.'
(Name) yang sudah kembali ke dalam gerbong segera mencari pojokan, karena tempat itu yang aman untuk melakukan rencananya.
"Semoga tidak ada yang mengganggu" gumam (Name) pelan.
Di dalam gerbong menjadi ricuh, manik biru (Name) mencari keberadaan Kim Dokja. Pria itu terlihat sedang membuka ponselnya dengan keadaan panik.
Jarak mereka cukup jauh. Hal ini membuat (Name) menghela napas lega. Setidaknya jangan terlalu dekat dengan Kim Dokja saat ini.
Sebuah makhluk yang seperti kambing muncul di udara, membuat semua orang yang melihatnya ketakutan begitu pula dengan (Name).
Makhluk itu bernama Dokkaebi. Memiliki dua tanduk kecil, memakai baju jerami, dan berbulu halus.
Penampilannya terlalu aneh untuk di sebut peri, terlalu jahat untuk di sebut malaikat, dan terlalu polos untuk di sebut iblis.
'Ini sangat persis seperti di novel atau pun komiknya.' Pikir (Name) setelah melihat penampilan Dokkaebi Bihyung.
Disinilah hidupnya mulai berubah. Apakah (Name) bisa bertahan hidup di dunia ini?
'Ah, aku ingin pulang'
–To be continue
Halo semuanya bagaimana kabar kalian? Semoga sehat selalu ya, kalau kalian penasaran seperti apa penampilan (Name) tinggal lihat Lee Seolhwa tapi matanya di ubah jadi biru ( ´∀').
Ya, mungkin segitu aja. Sampai bertemu di chapter selanjutnya~
Hehehe
*Menghilang.
KAMU SEDANG MEMBACA
The One
Random[Omniscient Reader's Viewpiont X Fem!Reader] Yeon (Name), gadis yang selalu membuat orang kagum ketika melihatnya. Mata berwarna biru cerah, dan rambut putih seperti salju. Membuatnya terlihat seperti malaikat di mata orang lain. Tapi bukan berarti...